KABARBURSA.COM – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau dalam kode saham TLKM menetapkan pembagian dividen tunai senilai Rp21,04 triliun atau setara 89 persen dari laba bersih tahun buku 2024 dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada pekan keempat Mei 2025. Sementara itu, sisa laba sebesar Rp2,60 triliun atau 11 persen ditetapkan sebagai laba ditahan untuk mendukung pengembangan usaha ke depan.
Hal ini disampaikan Vice President Corporate Secretary TLKM, Achmad Reza usah RUPST keputusan tersebut, para pemegang saham akan menerima dividen tunai sebesar Rp212,047 per lembar saham. "Pembayaran dividen akan dilakukan paling lambat pada 2 Juli 2025, dengan tanggal cum dividen di pasar reguler dan negosiasi ditetapkan pada 12 Juli 2025," kata Reza di Hotel Four Seasons, Jakarta pada Rabu, 27 Mei 2025.
Ia menjelaskan bahwa keputusan pembagian dividen tersebut mencerminkan komitmen Telkom untuk memberikan nilai tambah kepada pemegang saham secara konsisten, seraya tetap menjaga kekuatan fundamental untuk ekspansi ke depan.
“Pembagian dividen tahun ini kami tetapkan dengan pertimbangan kinerja keuangan yang solid serta kebutuhan modal untuk mendukung transformasi digital. Kami ingin tetap menjaga keseimbangan antara return kepada investor dan keberlanjutan pertumbuhan usaha,” ujar dia dalam konferensi pers.
Dalam RUPST tersebut, pemegang saham juga menyetujui susunan pengurus baru Perseroan. Dewan Komisaris kini dipimpin oleh Komisaris Utama Angga Raka Prabowo, dengan anggota Komisaris antara lain Yohanes Surya, Rizal Malarangeng, Deswandhy Agusman, Ismail, Ossy Darmawan, Rionald Silaban, dan Silmy Karim.
Adapun susunan Direksi Telkom Indonesia hasil keputusan RUPST 2024 adalah sebagai berikut:
Direktur Utama : Dian Siswarini
Wakil Direktur Utama : Muhammad Awaluddin
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko : Arthur Angelo Syailendra
Direktur Enterprise & Business Service : Verenita Yosephine
Direktur Network : Nanang Hendarno
Direktur Strategic Business Development & Portfolio : Seno Soemadji
Direktur Human Capital Management : Henry Christiadi
Direktur IT Digital : Faizal Rochmad Djoemadi
Direktur Wholesale & International Service : Honesti Basyir
RUPST Telkom 2024 ini menjadi momentum penting dalam memperkuat posisi perseroan sebagai BUMN terdepan di bidang teknologi informasi dan komunikasi, sekaligus memastikan kesinambungan pertumbuhan kinerja keuangan dan operasional di tengah tantangan global.
Perombakan besar terjadi di tubuh manajemen PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau dalam kode saham TLKM usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar hari ini Rabu, 27 Mei 2025.
Salah satu keputusan paling mencolok adalah pengangkatan Dian Siswarini sebagai Direktur Utama menggantikan Heri Supriadi yang sebelumnya menjabat sebagai pelaksana tugas.
Dian Siswarini bukan nama baru di industri telekomunikasi. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT XL Axiata Tbk yang saat ini sudah berganti nama XL Smart selama hampir satu dekade tahun 2015 sampai 3 Desember 2024 lalu. Di bawah kepemimpinannya, XL melakukan transformasi digital dan konsolidasi infrastruktur jaringan yang signifikan. Lulusan Teknik Elektro dari Institute Teknologi Bandung atau ITB itu juga dikenal aktif mendorong keterlibatan perempuan di industri teknologi.
Mendampingi Dian, posisi Wakil Direktur Utama kini diisi oleh Muhammad Awaluddin, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dan CEO Telkom Infra. Ia dikenal sebagai arsitek utama digitalisasi layanan bandara melalui transformasi besar di PT Angkasa Pura II sebelum kembali ke lingkungan Telkom Group.
Wakil Direktur Utama terpilih Muhammad Awaluddin mengatakan dia memberi sambutan mewakili Dirut, Dian karena berhalangan hadir.
"Bagaimana peran Telkom ini menjadi hal baru bahwa Telkom Indonesia tidak hanya konteks bisnis digital biasa tapi juga memberikan kedaulatan digital," kata Awaluddin di Hotel Four Season Jakarta, pada Rabu, 27 Mei 2025.

Untuk memperkuat portofolio bisnis enterprise, Telkom menunjuk Veranita Yosephine Sinaga sebagai Direktur Enterprise Business Service (EBIS). Ia sebelumnya menjabat sebagai CEO PT AirAsia Indonesia Tbk atau dalam kode saham CMPP dan dikenal membawa pendekatan digital customer experience ke industri layanan.
Muncul nama lain yakni Nanang Hendarno dipercaya menempati posisi Direktur Network & IT Solution (NITS). Sebelumnya, ia menjabat sebagai Direktur Infrastruktur di Telkomsel dan memiliki latar belakang kuat dalam pengembangan jaringan core dan teknologi 5G.
Di lini strategi, Seno Sormadji diangkat menjadi Direktur Strategic Portfolio (SP). Ia memiliki pengalaman panjang di Telkom Group, khususnya dalam pengelolaan anak usaha dan sinergi portofolio digital.
Untuk aspek manajemen Sumber Daya Manusia atau SDM, Henry Christiadi masuk sebagai Direktur Human Capital (HC), menggantikan Afriwandi. Henry sebelumnya menjabat sebagai EVP Human Capital Management dan telah lama terlibat dalam reformasi organisasi Telkom.
Honesty Bashir, mantan Direktur Utama Telkomsel, kini dipercaya sebagai Direktur Wholesale & International Business (WIB). Ia dikenal dengan strategi ekspansi layanan satelit dan solusi digital lintas negara.
Arthur Ang, sebelumnya Direktur Keuangan Telkomsel, kini naik ke posisi Direktur Keuangan & Manajemen Risiko (Kug) di induk usaha. Ia memiliki rekam jejak dalam menjaga kesehatan finansial selama masa transisi digital operator seluler.
Terakhir, ada nama Faizal Rohmadi Djoemadi, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Pos Indonesia, kembali ke Telkom sebagai Direktur IT. Faizal pernah menjabat sebagai Direktur Digital Business Telkom dan dikenal aktif mendorong pengembangan ekosistem digital UMKM.
Perubahan struktur tersebut mencerminkan komitmen Telkom untuk memperkuat transformasi digital di seluruh lini bisnisnya, dari infrastruktur jaringan hingga solusi enterprise. Pasar menyambut perubahan ini dengan hati-hati. Saham TLKM pada penutupan hari ini tidak mengalami banyak perubahan, bertahan di level Rp2.830.
Langkah ini menjadi sinyal bahwa Telkom tengah mempersiapkan fondasi manajerial baru untuk menghadapi kompetisi regional, sambil memperkuat ekosistem digital dalam negeri.(*)