Logo
>

Saham BREN Sentuh ARB Tiga Hari, Kehilangan Rp400 Triliun

Ditulis oleh Syahrianto
Saham BREN Sentuh ARB Tiga Hari, Kehilangan Rp400 Triliun

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) kembali meraih pencapaian yang mengecewakan dengan menyentuh titik autoreject bawah (ARB) lagi. Ini sudah yang ketiga kalinya dalam tiga hari berturut-turut sejak dimasukkan ke dalam pengawasan khusus pada Selasa, 28 Mei 2024.

    Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), pada pembukaan perdagangan hari ini, Jumat, 31 Mei 2024, saham BREN langsung merosot 900 poin atau setara dengan 9,86 persen.

    Saham BREN saat ini berada dalam pengawasan khusus di mana penurunan sebesar 10 persen sudah memicu ARB. Sebelumnya, sebelum ARB terjadi, nilai transaksi saham BREN mencapai Rp3,26 miliar dengan 396.800 saham diperdagangkan, dan terjadi sebanyak 356 kali transaksi.

    Saat ini, kapitalisasi pasar saham BREN mencapai Rp1.100,39 triliun. Hal ini menandakan bahwa sejak 27 Mei 2024, saham BREN telah kehilangan lebih dari Rp400 triliun dari nilai pasar mereka.

    Saham BREN sebelumnya juga telah mengalami suspensi sebelum akhirnya masuk ke dalam pengawasan khusus. Menurut peraturan, jika saham mengalami suspensi selama dua hari berturut-turut, mereka akan dimasukkan ke dalam pengawasan khusus selama satu bulan penuh.

    Dana Hasil IPO

    PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) telah menggunakan lebih dari setengah dari dana yang diperoleh dari penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Sampai kuartal pertama tahun 2024, perusahaan yang dimiliki oleh Prajogo Pangestu tersebut telah memanfaatkan dana hasil IPO sebesar Rp1,92 triliun.

    BREN menjalankan IPO pada bulan Oktober tahun sebelumnya, di mana mereka berhasil mengumpulkan dana baru sebesar Rp3,13 triliun. Ini berarti bahwa BREN telah memanfaatkan sekitar 61,34 persen dari total dana hasil IPO dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.

    Secara spesifik, dana tersebut telah dialokasikan untuk melakukan penyetoran modal kepada anak perusahaan Star Energy Group Holding Pte. Ltd. (SEGHPL) sejumlah Rp1,43 triliun, yang sebagiannya digunakan untuk membayar utang fasilitas B kepada Bangkok Bank.

    Sisa dana sebesar Rp497,3 miliar telah digunakan untuk menyuntikkan modal ke dalam entitas usaha lain, yaitu PT Barito Wind Energy, dengan sebagian digunakan untuk membayar fasilitas tranche B dari BNI sebesar US$29 juta atau setara dengan Rp470,2 miliar (dengan asumsi kurs saat ini). Sisa dana tersebut kemudian digunakan untuk keperluan operasional korporat perseroan.

    Penggunaan dana hasil IPO ini telah disetujui oleh para pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar pada Rabu lalu. Corporate Secretary dan Direktur BREN, Merly, menyatakan bahwa rencana perubahan penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham perseroan juga telah disampaikan kepada OJK pada tanggal 19 Desember 2023 dan 5 April 2024.

    Performa BREN Sebelumnya

    BREN dalam lima tahun terakhir telah mengalami variasi yang signifikan, tercermin dari perubahan nilai sahamnya, kinerja keuangan, dan posisinya di pasar. Seiring dengan perkembangan industri energi terbarukan, saham BREN mungkin telah mengalami kenaikan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, terutama jika perusahaan berhasil mengekspansi portofolio proyek-proyek energi terbarukan dan meningkatkan pangsa pasar mereka.

    Kinerja keuangan BREN juga mungkin mengalami variasi. Jika perusahaan berhasil mengeksekusi proyek-proyeknya dengan baik dan mendapatkan pendapatan yang stabil dari operasionalnya, kinerja keuangan mereka mungkin menunjukkan pertumbuhan yang positif. Namun, jika ada kendala operasional atau faktor eksternal yang memengaruhi kinerja industri, seperti perubahan kebijakan pemerintah atau fluktuasi harga energi, ini bisa berdampak negatif pada kinerja keuangan BREN.

    BREN mungkin juga telah melakukan ekspansi bisnis selama lima tahun terakhir, baik melalui akuisisi, investasi dalam proyek-proyek baru, atau pengembangan teknologi baru dalam industri energi terbarukan. Ekspansi semacam itu dapat mempengaruhi kinerja dan posisi pasar perusahaan dalam jangka panjang.

    Perubahan dalam kebijakan lingkungan, regulasi energi, dan kebijakan pemerintah lainnya juga dapat mempengaruhi performa BREN dalam lima tahun terakhir. Jika ada kebijakan yang mendukung energi terbarukan atau memberikan insentif bagi perusahaan seperti BREN, ini dapat memperkuat posisi mereka di pasar.

    Kemajuan dalam inovasi dan teknologi dalam industri energi terbarukan mungkin juga memainkan peran penting dalam performa BREN. Perusahaan yang mampu mengadopsi teknologi baru dan meningkatkan efisiensi operasional mereka mungkin lebih berkinerja baik dalam jangka panjang.

    Keseluruhan, performa BREN dalam lima tahun terakhir akan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal yang telah memengaruhi industri energi terbarukan secara keseluruhan.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.