KABARBURSA.COM - PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mencatatkan total processing value (TPV) sebesar Rp41,8 triliun pada kuartal IV-2023, yang menunjukkan stabilitas dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sedangkan TPV perseroan sepanjang tahun 2023 tumbuh sebesar 7 persen (year-over-year) menjadi Rp164,4 triliun.
Hal ini menunjukkan performa yang cukup baik bagi Bukalapak, yang berhasil mempertahankan TPV-nya pada level yang stabil di kuartal terakhir tahun 2023, sementara pertumbuhan TPV secara keseluruhan selama tahun tersebut mencerminkan kemajuan bisnis perusahaan dengan pertumbuhan sebesar 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Hal itu memicu peningkatan pendapatan Bukalapak pada kuartal IV-2023 dan setahun penuh masing-masing sebesar 7 persen dan 23 persen (yoy) atau sesuai perkiraan,” tulis analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Christopher Rusli dalam risetnya.
Segmen O2O Bukalapak meningkat 74 persen (yoy) dan 11 persen pada 2023 menjadi Rp2,2 triliun, karena peningkatan penawaran produk dan layanan. “Hasil pada tahun fiskal 2023 cukup baik, namun kinerja pada kuartal keempat tahun 2023 kurang mengesankan,” sebut Christopher.
Sementara itu, panduan pendapatan emiten berkode saham BUKA tersebut pada 2023 dari manajemen sebesar Rp4,25 triliun hingga Rp4,75 triliun, serta target EBITDA yang disesuaikan lebih baik dari minus Rp525 miliar, terlampaui dengan pendapatan sebesar Rp4,43 triliun dan EBITDA yang disesuaikan minus Rp475 miliar. “Ini menegaskan keandalan BUKA dalam memenuhi ekspektasi pasar,” jelas dia.
Mirae memperkirakan segmen O2O BUKA pada tahun ini bakal mendatar, yang dipengaruhi oleh lambatnya pemulihan di wilayah tier 2 dan tingginya harga pangan, serta ekspektasi penurunan suku bunga yang mengisyaratkan adanya tantangan ekonomi.
Sementara itu, pasar BUKA di sektor khusus menunjukkan potensi pendapatan, meskipun proyeksi TPV datar. Hal itu ditandai dengan kinerja Itemku yang kuat.
“Namun, karena kurangnya katalis untuk mendongkrak pendapatan, kami memutuskan untuk merevisi proyeksi kami dan menurunkan rekomendasi saham BUKA menjadi hold, dengan target harga lebih rendah yaitu Rp160,” pungkas Christopher.