Logo
>

Saham Grab Terjun Bebas Jauh Dibawah Harapan

Ditulis oleh KabarBursa.com
Saham Grab Terjun Bebas Jauh Dibawah Harapan

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Grab Holdings Ltd kembali menghadapi tantangan berat dalam upaya mereka menuju profitabilitas berkelanjutan. Laporan keuangan terbaru mereka tak sesuai harapan, meski mencatatkan sejumlah capaian yang positif. Imbasnya, saham raksasa transportasi dan pengantaran terbesar di Asia Tenggara ini terjun bebas lebih dari 8 persen pada perdagangan pra-pasar di New York.

    Pendapatan Grab memang naik 17 persen menjadi USD664 juta (sekitar Rp10,2 triliun) selama tiga bulan terakhir hingga Juni. Namun, angka ini masih jauh di bawah ekspektasi analis yang memproyeksikan pendapatan sebesar USD676,9 juta (sekitar Rp10,8 triliun).

    Sementara itu, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi yang disesuaikan (EBITDA) mencapai USD64 juta (sekitar Rp1,02 triliun), tetapi tetap gagal memenuhi ekspektasi pasar.

    Upaya Grab dalam memangkas biaya operasional mulai menunjukkan hasil. Berbasis di Singapura, perusahaan ini berkomitmen untuk mencapai profitabilitas berkelanjutan setelah bertahun-tahun menghabiskan sumber daya demi memperbesar pangsa pasar dan menghadapi persaingan ketat.

    Namun, persaingan di ASEAN masih sangat ketat. Dari Indonesia, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terus menjadi rival tangguh. Mereka mempertahankan harga rendah dan margin keuntungan tipis, memaksa kedua perusahaan untuk berjuang dalam pasar dengan 675 juta penduduk.

    Sejak IPO melalui perusahaan cek kosong AS pada akhir 2021, saham Grab telah anjlok 69 persen. Meski demikian, tahun ini sahamnya mulai stabil karena kerugian perusahaan terus menurun, bahkan mengungguli kompetitor regional lainnya.

    Namun, di balik itu semua, pertumbuhan Grab mulai melambat. Berbeda dengan masa lalu ketika pertumbuhan mereka masih mencapai tiga digit, kini Grab menghadapi kenyataan bahwa para pelanggan di Asia Tenggara mulai menahan pengeluaran mereka sebagai respons terhadap inflasi dan suku bunga tinggi.

    Permintaan atas layanan Grab memang masih tumbuh, namun lajunya kian lamban. Basis pelanggan yang kian luas dan berkurangnya minat konsumen untuk menggunakan layanan transportasi atau memesan makanan secara online membuat tantangan ini semakin nyata di tengah situasi makroekonomi yang sulit.

    Pada kuartal kedua, Grab berhasil memangkas rugi bersih menjadi USD53 juta, turun signifikan dari USD135 juta pada periode yang sama tahun lalu. Namun, profitabilitas berdasarkan laba bersih masih belum menjadi kenyataan yang konkret. Ini akan menjadi tonggak utama berikutnya yang perlu dicapai Grab untuk membuktikan kepada para investor bahwa perusahaan ini mampu menghasilkan keuntungan.

    Nathan Naidu, seorang analis, melihat ada peluang bagi Grab untuk meraih profit melalui kemitraan dengan sebuah situs perjalanan online. Menurutnya, momentum kebangkitan sektor pariwisata di Asia Tenggara, terutama dengan kedatangan wisatawan dari China yang memanfaatkan bebas visa, bisa menjadi katalis positif.

    "Peningkatan penjualan fintech-nya dari ekspansi buku pinjaman, serta perkembangan bank digital di Malaysia, berpotensi membantu Grab melawan normalisasi penjualan di segmen pengantaran makanan dan mendorong pertumbuhan pendapatan grup secara keseluruhan," ujar Naidu.

    Tambah Layanan

    GrabFood telah memperbarui layanan mereka dari yang sebelumnya dikenal sebagai Dine In Deals menjadi GrabFood Dine Out Deals, menawarkan voucher dan diskon hingga 50 persen.

    Hadi Surya Koe, Kepala Pemasaran GrabFood di Grab Indonesia, menyatakan bahwa peluncuran Dine Out Deals adalah respons terhadap tren makan bersama di restoran yang semakin populer setelah pandemi COVID-19.

    "Kami mengamati minat yang sangat tinggi dari konsumen terhadap produk GrabFood ini, yang memberikan berbagai diskon dan voucher untuk makan di tempat. Ini menjadi dorongan bagi kami untuk terus menawarkan beragam promo menarik dalam layanan Dine Out Deals," ujar Hadi dalam pernyataan pers yang diterima pada Jumat.

    Pembaruan terbaru juga mencakup tampilan aplikasi yang lebih user-friendly, memudahkan pengguna dalam memilih kategori restoran berdasarkan jenis promo, area, dan lokasi terdekat.

    Sejak diluncurkan pada 2023, layanan ini telah berkolaborasi dengan ribuan restoran di lebih dari 50 kota di seluruh Indonesia. Pertumbuhan jumlah restoran yang fantastis, meningkat lebih dari 400 persen dalam waktu satu tahun, mencerminkan antusiasme yang luar biasa dari pengguna terhadap layanan ini.

    Saat ini, fitur Dine Out Deals dapat dinikmati di ratusan ribu restoran, termasuk jaringan terkenal seperti Ismaya, Bakmi GM, Kopi Kenangan, Pepper Lunch, Beard Papa’s, serta buffet hotel seperti Sailendra Restaurant di JW Marriott Hotel Jakarta dan Asia Restaurant di The Ritz Carlton Jakarta, Mega Kuningan.

    Pengguna dapat memilih antara dua tipe diskon: menggunakan voucher atau potongan langsung dari total pembayaran. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi