KABARBURSA.COM - Saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) kembali mencatatkan penguatan pada perdagangan 1 Agustus 2025. Harga saham emiten energi panas bumi ini ditutup naik 1,81 persen ke level Rp1.685 per saham, setelah sempat bergerak di rentang Rp1.605 hingga Rp1.705.
Dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp69,94 triliun, PGEO semakin menjadi sorotan di tengah meningkatnya minat investor terhadap sektor energi terbarukan.
Dari sisi teknikal, sinyal yang muncul mayoritas mengarah ke tren positif. Seluruh indikator moving average, mulai dari MA5 hingga MA200, memberikan rekomendasi beli. Hal ini mengindikasikan bahwa pergerakan harga saham berada dalam fase kenaikan yang kuat dan stabil. Harga saat ini juga tercatat jauh di atas rata-rata pergerakan jangka panjangnya, menegaskan tren bullish yang solid.
Indikator lain turut memperkuat sinyal tersebut. Relative Strength Index (RSI) berada di level 75,6 yang menandakan area jenuh beli, namun belum ada indikasi pembalikan arah yang signifikan. Stochastic dan MACD juga mengonfirmasi sinyal beli, sementara Average Directional Index (ADX) di angka 47,6 menunjukkan tren yang kuat.
Beberapa indikator seperti Williams %R dan Stochastic RSI memang telah masuk ke zona overbought, tetapi kondisi ini masih mencerminkan minat beli yang besar dari pelaku pasar.
Meski demikian, ada catatan kecil dari Ultimate Oscillator yang memberikan sinyal jual, walau relatif lemah. Ini menjadi peringatan bagi investor untuk tetap mewaspadai potensi koreksi jangka pendek.
Dari perspektif pivot point, level support terdekat berada di kisaran Rp1.543, sedangkan resistance utama berada di Rp1.708 hingga Rp1.796. Jika harga berhasil menembus resistance tersebut, peluang bagi PGEO untuk kembali mendekati rekor tertingginya di Rp1.855 terbuka lebar.
Dengan tren positif yang kuat, dukungan teknikal yang solid, serta prospek cerah di sektor energi hijau, PGEO masih layak menjadi pilihan menarik bagi investor jangka menengah hingga panjang. Namun, bagi investor yang ingin masuk, strategi menunggu koreksi atau buy on weakness di area support bisa menjadi langkah yang lebih bijak.
Sementara bagi yang sudah memegang saham ini, mempertahankan posisi tampaknya menjadi opsi yang tepat sembari tetap mengelola risiko secara disiplin.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.