KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak awal 2025 menunjukkan pergerakan yang kurang baik. Sempat menguat tipis, namun berakhir melemah. Bahkan pada penutupan perdagangan kemarin sore, 8 Januari 2025, IHSG terpuruk 0,04 persen menuju level 7.080.
Pada Kamis, 9 Januari 2025, IHSG masih bergerak fluktuatif, bahkan diprediksi akan melanjutkan pelemahan. Namun, CGS Internasional melihat ada beberapa saham yang memiliki potensi pergerakan menarik untuk diperhatikan oleh para investor jangka pendek.
Berdasarkan analisis teknikal, beberapa saham memberikan sinyal buy spekulatif yang menarik, dengan target harga naik dalam jangka waktu pendek, asalkan harga tidak menembus level support yang ditetapkan.
Untuk saham ELSA, terdapat potensi kenaikan ke kisaran 452 hingga 460 jika harga bertahan di atas level support 436. Investor diharapkan memonitor pergerakan harga, karena jika saham ini turun di bawah 428, maka posisi harus segera dipangkas.
Hal yang sama berlaku pada MEDC, di mana saham ini memiliki peluang untuk bergerak naik menuju kisaran 1150-1170 apabila harga tidak terjatuh di bawah level support 1110. Sebaliknya, jika harga turun di bawah 1090, investor disarankan untuk melakukan cut loss.
PGAS juga menunjukkan peluang yang mirip, dengan support di 1635 dan target kenaikan di 1695-1725. Namun, jika harga melewati 1605, sebaiknya melakukan cut loss untuk menghindari kerugian lebih lanjut.
Saham GOTO pun menjadi perhatian, dengan support di 78 yang menjadi batas aman. Jika GOTO tetap di atas 78, potensi kenaikan menuju level 82-84 bisa tercapai. Namun, jika harga jatuh di bawah 76, sebaiknya pertimbangkan untuk keluar.
Di sektor ritel, saham AMRT menunjukkan peluang menarik dengan support di 2830. Jika harga tetap bertahan di atas support tersebut, AMRT berpotensi naik menuju 2930-2980. Namun, jika saham turun ke bawah 2780, disarankan untuk cut loss.
Untuk saham CPIN, support berada pada level 4750, dengan target kenaikan menuju kisaran 4910-4990. Investor perlu memperhatikan apakah harga bertahan di atas support tersebut. Jika tembus di bawah 4670, posisi sebaiknya dihentikan untuk menghindari kerugian lebih lanjut.
Secara keseluruhan, trading short term pada saham-saham ini menunjukkan potensi keuntungan asalkan investor hati-hati dan disiplin terhadap batas kerugian yang telah ditetapkan.
Sementara itu, Muhammad Wafi dari RHB Sekuritas Indonesia, berpendapat IHSG masih akan mengalami koreksi, meskipun dengan volume transaksi yang rendah. Secara teknikal, IHSG masih menguji resistance pada garis Moving Average (MA) 5.
Jika indeks tetap berada di bawah garis tersebut, ada potensi IHSG akan kembali melemah dan menguji level terendah yang tercatat pada Desember 2024. Namun, jika IHSG berhasil menembus garis MA5 dan kembali berbalik arah, maka ada peluang bagi IHSG untuk rebound dan menguji resistance pada garis MA20, yang lebih tinggi.
Berkaitan dengan saham individual, RHB Sekuritas Indonesia memberikan beberapa rekomendasi. Untuk saham BMRI, call untuk melakukan pembelian dengan target harga pada level 6100 dan 6500, setelah berhasil menembus 5700. Batasan keluar dari posisi atau cut loss ada di level 5550 jika harga turun lebih jauh.
Saham ICBP juga menjadi perhatian. Jika berhasil breakout di level 11225, saham ini berpotensi naik ke rentang harga 11650 hingga 12225. Namun, apabila harga turun di bawah 10925, maka sebaiknya investor melakukan cut loss.
Selanjutnya, saham AKRA dengan harga 1170 memberikan outlook positif jika breakout di level 1155. Target harga selanjutnya berada di kisaran 1265 hingga 1380. Namun, investor disarankan untuk keluar jika harga jatuh ke bawah 1100.
Untuk saham DAAZ, yang juga shariah-compliant, jika breakout pada level 4520, maka saham ini berpotensi naik menuju level 5275 hingga 6350. Jika harga turun di bawah 4020, maka disarankan untuk keluar dari posisi tersebut.
IHSG pada awal 2025 menunjukkan pergerakan yang kurang stabil, dengan potensi pelemahan yang masih ada. Dalam kondisi ini, beberapa saham menawarkan potensi keuntungan jangka pendek bagi para investor yang siap memanfaatkan pergerakan teknikal.
Mulai dari ELSA, MEDC, PGAS, GOTO, AMRT, dan CPIN menunjukkan peluang untuk mengalami kenaikan jika harga tetap bertahan di atas level support yang telah ditetapkan. Namun, investor perlu memperhatikan dengan seksama kemungkinan koreksi dan siap melakukan cut loss jika harga menembus batas bawah support.
RHB Sekuritas Indonesia menilai IHSG masih rentan mengalami koreksi, tetapi ada peluang untuk rebound jika dapat menguji kembali resistance di level MA20.
Beberapa saham seperti BMRI, ICBP, AKRA, dan DAAZ memiliki potensi kenaikan yang menarik, asalkan dapat breakout pada level kunci yang ditentukan.
Investor disarankan untuk menjaga kewaspadaan dan membuat keputusan berdasarkan analisis teknikal yang teliti untuk meminimalkan risiko dan meraih keuntungan optimal dalam trading jangka pendek.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.