KABARBURSA.COM - Pada Kamis, ketiga indeks saham utama AS mengalami penurunan, terutama karena saham-saham teknologi yang melemah. Hal ini terjadi seiring dengan kenaikan imbal hasil obligasi AS yang didorong oleh berkurangnya kekhawatiran resesi, sementara para pejabat bank sentral dari seluruh dunia berkumpul di Simposium Ekonomi Jackson Hole. Kelemahan terbesar terjadi pada saham-saham teknologi besar, yang dikenal sebagai "Magnificent Seven," yang memberikan dampak paling berat pada Nasdaq.
"Sepertinya tidak ada pemicu yang jelas yang menyebabkan penurunan ini," kata Scott Ladner, Kepala Investasi di Horizon Investments di Charlotte, North Carolina.
"Orang-orang mungkin sedang menyesuaikan posisi mereka menjelang laporan pendapatan Nvidia minggu depan, atau mengambil langkah hati-hati sebelum pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell di Jackson Hole besok," lanjut dia.
Pejabat bank sentral dari seluruh dunia berkumpul di Jackson Hole untuk Simposium Ekonomi tahunan. Para investor akan sangat fokus pada pidato Powell pada hari Jumat untuk mendapatkan petunjuk tentang kapan dan sejauh mana kebijakan pelonggaran The Fed akan dilakukan.
Powell diperkirakan akan meyakinkan pasar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada September mendatang, kata Ladner.
"Dia mungkin akan bersikap hati-hati terkait apakah pemotongan akan sebesar 25 atau 50 basis poin, tetapi kemungkinan akan mengarahkan pasar menuju 25 basis poin." "Dia juga akan mengatakan bahwa mereka akan memulai dengan lambat, tetapi jika mereka melihat adanya kelemahan lebih lanjut di pasar tenaga kerja, mereka bisa mempercepat langkah," tambah Ladner.
Berita tentang peningkatan klaim pengangguran di AS, setelah revisi turun tajam pada data penggajian hari Rabu, tampaknya mengkonfirmasi bahwa pasar tenaga kerja kurang kuat dari yang diharapkan dan secara bertahap melemah. Hal ini meredakan kekhawatiran akan resesi sekaligus memperkuat alasan untuk pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan The Fed September mendatang.
Sentimen ini ditegaskan dalam pernyataan pada hari Kamis oleh Presiden Fed Kansas City, Frank Schmid, Presiden Fed Boston, Susan Collins, dan Presiden Fed Philadelphia, Patrick Harker, yang semuanya mengindikasikan bahwa fase pemotongan suku bunga akan segera dimulai.
"Apa yang dikatakan oleh pejabat The Fed adalah bahwa pemotongan suku bunga pasti ada dalam pertimbangan, tetapi masih ada waktu antara sekarang dan September dan data dapat mengubah segalanya," kata Martin.
Berdasarkan data sementara, S&P 500 turun 48,66 poin, atau 0,87 persen, dan berakhir di 5.572,19 poin, sementara Nasdaq Composite turun 292,92 poin, atau 1,63 persen, menjadi 17.626,07. Dow Jones Industrial Average juga turun 161,02 poin, atau 0,39 persen, menjadi 40.729,47.
Di antara saham-saham individu, Snowflake meningkatkan perkiraan pendapatan produk untuk tahun penuh. Meskipun demikian, saham perusahaan analitik data cloud ini turun karena perkiraan margin yang tetap tidak berubah. Saham Zoom Video Communications melonjak setelah menaikkan perkiraan pendapatan tahunan mereka. Namun, saham Advance Auto Parts anjlok setelah menurunkan perkiraan laba tahunan mereka.
Ketiga indeks utama di AS melemah, mengakhiri reli yang berlangsung selama beberapa sesi berturut-turut. Sebelumnya, pasar ekuitas mengalami rebound setelah aksi jual tajam yang dipicu oleh kekhawatiran akan resesi.
“Minggu lalu adalah minggu terbaik tahun ini bagi saham, yang menimbulkan pertanyaan apakah reli ini akan berlanjut,” ujar Chuck Carlson, CEO Horizon Investment Services di Hammond, Indiana.
“Namun, menurut saya, penurunan hari ini tidak serta-merta menunjukkan adanya perubahan tren,” lanjutnya. “Investor saat ini mengambil jeda setelah menikmati kenaikan yang signifikan dalam beberapa minggu terakhir.”
Pada Kamis, 22 Agustus 2024 nanti, perwakilan bank sentral dari seluruh dunia dijadwalkan akan berkumpul di Jackson Hole, Wyoming, untuk menghadiri Simposium Ekonomi tahunan. Gubernur Federal Reserve AS Jerome Powell dijadwalkan memberikan pidato pada hari Jumat, 23 Agustus 2024.
Para pelaku pasar akan mencermati pidato Powell untuk mendapatkan petunjuk mengenai besaran dan timing dari penurunan suku bunga yang diperkirakan akan terjadi tahun ini dan tahun depan.
“Pertanyaannya adalah, apakah penurunan suku bunga nanti akan sebesar 25 atau 50 basis poin. Saya pikir di sinilah banyak perkiraan yang akan terfokus, yaitu untuk melihat seberapa agresif pemotongan pertama tersebut,” tambah Carlson.
Saat ini, pasar memperkirakan kemungkinan sebesar 69,5 persen bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada akhir pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) bulan September nanti. Sementara, ada peluang sebesar 30,5 persen untuk penurunan yang lebih tajam, yakni sebesar 50 basis poin, berdasarkan alat FedWatch dari CME.
Pada hari Rabu, 21 Agustus 2024, Departemen Tenaga Kerja AS dijadwalkan merilis revisi terhadap data ketenagakerjaan untuk periode 12 bulan hingga Maret. Jika revisi data tersebut menunjukkan penurunan signifikan, hal ini berpotensi mempengaruhi kebijakan suku bunga The Fed di masa mendatang.(*)