KABARBURSA.COM - Saham yang terafiliasi dengan Erick Thohir, PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) menjadi salah satu yang menyumbang kegagalan IHSG selama sepekan kemarin, 21-25 Oktober 2024.
PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) adalah bagian dari Mahaka Group, yang didirikan pada tahun 2006 dengan nama PT Genta Sabda Nusantara. Perusahaan ini mengoperasikan beberapa stasiun radio terkemuka di Jakarta, seperti Jak FM dan Gen FM. MARI merupakan emiten yang terafiliasi dengan Menteri BUMN Erick Thohir.
Selain menjabat sebagai Menteri BUMN, Erick Thohir juga dikenal sebagai pengusaha media dan memiliki keterkaitan dengan Mahaka Group, induk dari MARI. Dalam struktur kepemilikan MARI, PT Beyond Media memegang 40,35 persen saham, PT Mahaka Media Tbk memiliki 16,37 persen, dan sisanya 43,28 persen dimiliki oleh publik.
Mahaka Media sendiri adalah perusahaan yang didirikan oleh Erick Thohir dan bergerak di bidang media dan hiburan.
Dengan demikian, meskipun Erick Thohir tidak secara langsung memiliki saham MARI, melalui PT Mahaka Media Tbk, ia memiliki keterkaitan dengan perusahaan tersebut.
Pada pekan perdagangan saham yang berlangsung sepekan ke belakang, IHSG mencatat penurunan sebesar 0,84 persen, turun ke level 7.694,660 dari 7.760,060 pada pekan sebelumnya. Kapitalisasi pasar juga mengalami penurunan sebesar 0,61 persen, menjadi Rp12.888 triliun dari Rp12.967 triliun.
Meskipun IHSG mengalami pelemahan, aktivitas perdagangan menunjukkan peningkatan signifikan. Rata-rata volume transaksi harian naik 16,96 persen, mencapai 27,31 miliar lembar saham dari 23,35 miliar pada pekan sebelumnya. Nilai transaksi harian juga meningkat 9,49 persen menjadi Rp11,96 triliun dari Rp10,92 triliun.
Investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp617,11 miliar dalam seminggu terakhir, meskipun secara kumulatif sepanjang 2024, investor asing masih mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp40,9 triliun. Di tengah pergerakan pasar yang fluktuatif, sejumlah saham menjadi top losers, mengalami penurunan nilai yang signifikan selama sepekan.
Berikut adalah daftar saham top losers selama sepekan terakhir:
- PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ)
- UNIQ mengalami koreksi tajam, turun lebih dari seperempat dari nilai sebelumnya. Faktor teknis maupun sentimen pasar diperkirakan mempengaruhi penurunan saham ini. Penurunan sebesar 26,09 persen dengan harga akhir pekan: Rp510 dari Rp690.
- PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk (AIMS)
- Saham AIMS mengalami penurunan signifikan. Investor tampaknya melakukan aksi jual, mengakibatkan harga saham turun lebih dari 22 persen. Harga akhir pekan berada di level Rp484 dari sebelumnya Rp625.
- PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI)
- Saham MARI juga tertekan tajam, kehilangan lebih dari 20 persen nilainya. Pergerakan ini dapat disebabkan oleh kurangnya sentimen positif di pasar. Penurunannya sebesar 21,21 persen dengan harga akhir pekan Rp52 dari Rp66.
- PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP)
- PMMP termasuk salah satu top losers setelah turun hampir 20 persen, dengan tekanan jual yang cukup besar selama sepekan. Penurunannya mencapai 19,43 persen dengan harga akhir pekan menjadi Rp141 dari Rp175.
- PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB)
- Saham PSAB mengalami koreksi cukup dalam, turun hampir 16 persen dalam seminggu, yang mungkin disebabkan oleh faktor industri atau sentimen global, dengan harga akhir pekan sebesar Rp310 dari Rp368.
- PT Singaraja Putra Tbk (SCNP)
- Saham SCNP juga turun dua digit, kehilangan lebih dari 13 persen nilainya selama seminggu terakhir. Harga akhir pekan: Rp173 dari Rp199.
- PT Trimuda Nuansa Citra Tbk (TNCA)
- Saham TNCA mengalami penurunan moderat, turun lebih dari 11,54 persen dalam seminggu, dipicu oleh aksi jual oleh investor. Harga akhir pekan tercatat Rp368, turun dari sebelumnya di level Rp416.
- PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk (LIFE)
- Saham LIFE, yang bergerak di sektor asuransi, mencatat penurunan hampir 11 persen, tepatnya 10,79 persen, diperkirakan akibat sentimen negatif di pasar keuangan. Harga akhir pekan adalah Rp7.100 dari sebelumnya Rp7.975.
- PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)
- SMRA, salah satu emiten properti besar, juga mencatat penurunan lebih dari 10,79 persen, di tengah tren pelemahan saham sektor properti. Harga akhir pekan sebanyak Rp620 dari sebelumnya Rp695.
- PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk (OPMS)
- Saham OPMS turun lebih dari 10,71 persen, melengkapi daftar saham yang mengalami koreksi tajam dalam sepekan. Dan hHarga akhir pekan mencapai Rp75 dari sebelumnya Rp84.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan dari 21-25 Oktober 2024 turun 0,84 persen, berakhir di level 7.694,660 dari sebelumnya 7.760,060.
Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam keterangannya menyebutkan, sepanjang pekan lalu investor asing mencatatkan aksi jual bersih sebesar Rp617,11 miliar. Meski begitu, sepanjang 2024, investor asing masih membukukan beli bersih senilai Rp40,9 triliun.
“Kapitalisasi pasar Bursa mengalami perubahan sebesar 0,61 persen menjadi Rp12.888 triliun dari Rp12.967 triliun pada pekan sebelumnya,” tulis manajemen BEI.
Di sisi lain, rata-rata volume transaksi harian Bursa juga meningkat sebesar 16,96 persen menjadi 27,31 miliar lembar saham dari 23,35 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.
Peningkatan turut dirasakan oleh rata-rata nilai transaksi harian Bursa sebesar 9,49 persen menjadi Rp11,96 triliun dari Rp10,92 triliun pada pekan sebelumnya.
“Rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa turut mengalami kenaikan sebesar 9,04 persenmenjadi 1,372 juta kali transaksi dari 1,258 juta kali transaksi pada pekan lalu,” tulis manajemen BEI.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.