KABARBURSA.COM - Ajang lomba lari kini menjadi bagian dari sport tourism yang mampu menarik wisatawan.
Banyak lomba lari diselenggarakan di berbagai lokasi dengan rute yang melintasi tempat-tempat wisata. Salah satu event yang akan digelar adalah ‘Pocari Sweat Run Indonesia 2024’ di Bandung, Jawa Barat.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mendukung ajang lomba lari ini karena selain memberikan manfaat kesehatan, juga dapat meningkatkan sektor pariwisata dan nilai ekonomi.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, menyatakan bahwa ajang lomba lari mampu mendongkrak sektor pariwisata.
Menurutnya, event olahraga atletik ini kini menjadi sport tourism yang menarik minat wisatawan. Potensi sport tourism dalam hal nilai ekonomi dapat mencapai Rp19 triliun.
“Maraton bisa meningkatkan daya tarik wisatawan yang datang, terutama jika digelar di Bandung, Jawa Barat, yang terkenal dengan ikon Gedung Sate dan destinasi wisatanya. Sport tourism ini menjadi lokomotif bagi masyarakat untuk bergerak dan meningkatkan perekonomian,” ujar Sandiaga dalam konferensi pers Pocari Sweat Run Indonesia 2024 di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Minggu, 26 Mei 2024.
Namun, Sandiaga mengingatkan bahwa kementeriannya tidak hanya melihat aspek ekonomi, tetapi juga nilai kesehatan dari sport tourism.
Kemenparekraf dan Kemenkes ingin bekerja sama untuk memastikan manfaat kesehatan yang langsung dirasakan oleh masyarakat dari sport tourism ini, terutama saat acara diadakan selama dua hari di Gedung Sate, Bandung, yang memiliki rute lari indah.
“Acara maraton bisa meningkatkan daya tarik wisatawan yang datang. Bandung memiliki cuaca yang nyaman dan keindahan alam yang menjadikannya salah satu track lari terindah,” jelas Sandiaga.
Lebih lanjut, tren maraton kini menjadi gaya hidup yang banyak digemari. Selain memberikan manfaat kesehatan, maraton juga menjadi momen untuk menikmati pemandangan dan menjadi tempat healing di kota destinasi wisata seperti Bandung.
“Dalam mengembangkan wisata olahraga di daerah, jadikan olahraga tersebut sebagai gaya hidup. Orang berkunjung untuk sehat dengan ikut maraton, ditambah wisata di Kota Kembang yang semakin lengkap,” ungkap Sandiaga.
Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Maria Endang Sumiwi, menambahkan bahwa edukasi #saferunning menjadi prioritas untuk selalu diingatkan kepada pelari.
“Tidak hanya soal kesiapan fisik melalui latihan, menjaga hidrasi, dan fasilitas medis yang membantu menjaga keselamatan pelari, tetapi juga kemampuan mengukur kekuatan diri sendiri,” kata Maria.
Data Kemenkes menunjukkan bahwa hanya 25 persen penduduk Indonesia yang aktif berolahraga. Namun, ketika satu orang berolahraga, akan ada efek berlipat ganda karena kebiasaan ini akan merembet pada kebiasaan makan bergizi dan keinginan menjaga kesehatan, yang diikuti oleh anggota keluarga lainnya.
Kegiatan lari maraton ini akan digelar selama dua hari mulai 20-21 Juli 2024. Pada hari pertama akan diadakan lomba 5K, sedangkan pada hari kedua akan digelar lomba 10K, half marathon, dan full marathon.