KABARBURSA.COM - Saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) kembali menunjukkan sinyal pergerakan signifikan setelah sempat tertahan dalam fase konsolidasi yang cukup lama.
Dalam sesi perdagangan pertengahan pekan ini, harga saham SRTG akhirnya berhasil menembus area konsolidasi tersebut, didorong oleh lonjakan volume transaksi yang menjadi penanda penting dalam pembentukan tren baru.
Pergerakan ini juga menandai keberhasilan SRTG melampaui dua indikator rata-rata bergerak penting, yakni MA50 dan MA100. Keduanya kerap menjadi referensi pelaku pasar untuk membaca kekuatan tren jangka menengah.
Dengan harga kini berada di atas level Rp1.730, peluang bagi saham ini untuk melanjutkan rebound semakin terbuka, selama mampu bertahan di atas area tersebut.
Secara teknikal, Founder IIE Rita Efendy melihat, titik krusial berikutnya berada di Rp1.800. Jika dalam beberapa sesi ke depan saham ini mampu ditutup di atas level itu, potensi kenaikan menuju target jangka pendek di Rp1.940 akan semakin kuat.
Target lanjutan berada di kisaran Rp2.180, dengan catatan tren beli tetap terjaga dan tidak terganggu oleh aksi ambil untung jangka pendek.
Meski begitu, pelaku pasar tetap disarankan berhati-hati. Untuk mengantisipasi kemungkinan pembalikan arah, batas risiko wajar bisa ditempatkan di Rp1.700. Bagi yang mengelola posisi secara konservatif, area Rp1.650 dapat menjadi batas akhir toleransi kerugian.
Bagi sebagian investor, momentum seperti ini kerap dimanfaatkan lewat dua pendekatan. Pertama, strategi buy on breakout, yakni masuk posisi setelah harga berhasil mengonfirmasi penembusan resistance penting.
Dalam konteks SRTG, ini berlaku saat harga ditutup konsisten di atas Rp1.800. Sementara pendekatan kedua adalah buy on weakness, atau pembelian saat harga melakukan pullback sehat, dengan area ideal berada di kisaran Rp1.730–Rp1.760.
Perlu dicatat bahwa analisis ini disusun semata-mata dari sudut pandang teknikal, bukan merupakan rekomendasi investasi langsung. Saham SRTG, sebagai bagian dari portofolio perusahaan investasi dengan eksposur luas di sektor riil, masih menyimpan volatilitas jangka pendek yang perlu dicermati.
Namun, bagi pelaku pasar yang mengandalkan analisa pergerakan harga dan volume, saham ini tengah membuka peluang yang cukup menjanjikan untuk dimonitor lebih lanjut.
Tebar Dividen Rp14,75 per Saham
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) kembali menunaikan komitmennya untuk berbagi hasil kepada pemegang saham. Perusahaan investasi yang dinakhodai oleh Sandiaga Uno itu resmi menetapkan pembagian dividen tunai sebesar Rp14,75 per saham, yang akan dibayarkan pada 23 Juli 2025.
Dividen ini merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam menjaga kesinambungan imbal hasil bagi investor, terutama di tengah situasi pasar yang masih diliputi ketidakpastian.
Nilai dividen yang dibagikan memang relatif moderat, namun tetap mencerminkan keberlanjutan arus kas perusahaan serta stabilitas kinerja keuangannya.
Bagi investor yang ingin mengantongi hak dividen, penting untuk mencermati jadwal yang telah ditetapkan. Cum date di pasar reguler dan negosiasi jatuh pada 4 Juli 2025. Artinya, pembelian saham setelah tanggal tersebut tak lagi memberikan hak atas dividen ini.
Sementara itu, ex date ditetapkan pada 7 Juli 2025, disusul recording date pada 8 Juli 2025, di mana nama-nama pemegang saham akan secara resmi dicatat sebagai penerima dividen.
Pembayaran akan dilakukan melalui sistem Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), langsung ke rekening efek investor yang tercatat. Tidak diperlukan proses manual tambahan, sepanjang saham dimiliki dalam sistem kustodian pada tanggal recording.
Pembagian dividen ini juga menjadi penanda bahwa Saratoga tetap menjaga pendekatan konservatif namun konsisten dalam alokasi dan distribusi keuntungan.
Meski saham investasi kerap diwarnai volatilitas, keputusan manajemen untuk tetap membagikan dividen menunjukkan kepercayaan diri terhadap prospek bisnis dan arus kas ke depan.
Dengan jadwal pembayaran yang semakin dekat, investor yang berorientasi pada pendapatan (income-driven) dapat mempertimbangkan posisi di saham ini, tentu dengan memperhitungkan potensi risiko dan strategi portofolio masing-masing.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.
 
      