KABARBURSA.COM - Bank Mega Syariah memperkuat arahnya dengan lebih memprioritaskan sektor ritel dan konsumen dalam penyaluran pendanaan. Sebelumnya, bank yang merupakan bagian dari CT Corp ini lebih cenderung kepada segmen korporasi. Namun demikian, Bank Mega Syariah belum sepenuhnya meninggalkan segmen korporasi.
Direktur Utama Bank Mega Syariah, Yuwono Waluyo, meskipun secara volume pertumbuhan pembiayaan, segmen korporasi masih menjadi kontributor utama, namun segmen ritel unggul dalam hal basis pelanggan dan pertumbuhan. "Bank Mega Syariah mengalokasikan sebagian besar pembiayaan korporasi ke industri seperti pertambangan, manufaktur, dan perhotelan. Selain itu, sektor pendidikan dan kesehatan juga menjadi fokus," jelasnya dikutip Senin 22 April 2024.
"Total penyaluran pembiayaan Bank Mega Syariah hingga Desember 2023 mencapai Rp 6,99 triliun, mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 7,23 triliun. Sementara itu, pembiayaan konsumen mencapai Rp 330 miliar pada tahun yang sama," imbuh Yuwono.
Dengan memperbesar fokus pada segmen konsumen dan ritel sambil tetap mendukung segmen korporasi, Bank Mega Syariah berharap dapat meningkatkan kinerja pada tahun ini. "Target pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) kami adalah dari Rp 11,5 triliun untuk tahun 2024, dengan loan to deposit ratio (LDR) tetap kami jaga di 75 persen," kata Yuwono.
Pada tahun 2023, Bank Mega Syariah mencatat penurunan DPK, dengan jumlah sebesar Rp 9,69 triliun, turun dari Rp 13,18 triliun pada tahun sebelumnya.