Logo
>

Sektor Teknologi jadi Sorotan Analis, Tambang Direkomendasikan BUY

CGS International rekomendasikan TLKM, BMRI, BBNI, INTP, CTRA, BUKA, sementara KISI fokus pada MEDC dan EXCL di tengah IHSG yang melemah tipis ke 7.858,85.

Ditulis oleh Yunila Wati
Sektor Teknologi jadi Sorotan Analis, Tambang Direkomendasikan BUY
Penampakan harga saham sejumlah emiten di BEI. Foto: Dok KabarBursa.

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 25 Agustus 2025 ditutup melemah tipis 0,40 persen di level 7.858,85. Tekanan ini lebih banyak disebabkan oleh aksi ambil untung jangka pendek, namun tren besar indeks masih tetap konstruktif. 

    Aliran dana asing yang terus masuk, khususnya ke sektor perbankan dan telekomunikasi, memberi ruang bagi investor untuk memanfaatkan koreksi sebagai momentum masuk, sehingga pasar saham domestik masih terjaga dalam jalurnya.

    Di tengah kondisi tersebut, CGS International Sekuritas Indonesia memberikan rekomendasi trading ide dengan pendekatan spekulatif pada sejumlah saham berkapitalisasi besar. 

    TLKM dinilai menarik selama mampu bertahan di area support 3.250, dengan peluang rebound ke 3.370 hingga 3.430 seiring prospek pertumbuhan layanan data dan fixed broadband yang solid. 

    CTRA juga masuk radar dengan support di 1.045, di mana katalis positif datang dari sektor properti yang tengah diuntungkan oleh tren penurunan suku bunga dan meningkatnya permintaan residensial kelas menengah. 

    Dari sektor semen, INTP menjaga pijakan di kisaran 6.725 dengan potensi penguatan ke 6.975–7.100, didukung oleh proyeksi kenaikan permintaan semen di paruh kedua tahun ini. 

    Sektor perbankan tetap jadi primadona dengan rekomendasi pada BMRI dan BBNI. BMRI berpeluang menuju 5.050–5.125 jika mampu bertahan di atas 4.860, sementara BBNI berpotensi menguat ke 4.530–4.610 dengan dukungan pertumbuhan kredit yang stabil dan kualitas aset yang terjaga. 

    Sementara itu, BUKA yang lebih volatil tetap dipandang punya potensi teknikal rebound menuju 187–191 selama mampu mempertahankan support di 179, sejalan dengan optimisme pemulihan e-commerce pasca periode promosi besar.

    Di sisi lain, PT Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI) menampilkan pendekatan yang lebih selektif dengan hanya mengangkat dua saham utama, yakni MEDC dan EXCL. 

    MEDC direkomendasikan beli dengan area masuk di kisaran 1.200–1.220, menargetkan kenaikan ke 1.280–1.325. Momentum positif emiten energi ini ditopang oleh harga minyak global yang kembali menguat serta ekspansi perusahaan pada sektor energi terbarukan. 

    Cut loss ditempatkan ketat di 1.165, menegaskan pentingnya disiplin dalam manajemen risiko. 

    Sebaliknya, EXCL justru direkomendasikan jual karena tren pelemahannya masih jelas terlihat. Tekanan margin akibat kompetisi tarif data membuat saham ini sulit keluar dari tekanan, dengan area resistance di 2.980–3.090 menjadi batas atas, sementara level support 2.700–2.780 dijadikan patokan arah berikutnya.

    Volatilitas IHSG dalam rentang 7.800–7.900 menuntut disiplin cut loss sebagai kunci, sehingga kombinasi diversifikasi ala CGS dengan kedisiplinan teknikal ala KISI bisa menjadi strategi yang saling melengkapi.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79