KABARBURSA.COM - PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), akan mendistribusikan dividen tunai sebesar Rp24,31 miliar dengan rasio pembayaran sebesar 20 persen untuk tahun buku 2023.
Sisanya, 80 persen atau sekitar Rp97,26 miliar dari laba bersih tahun 2023, akan dialokasikan sebagai laba ditahan. Keputusan ini disepakati oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2023 SMBR yang berlangsung. Seperti dikutip Jakarta, Jumat 31 Mei 2024.
Manajemen mengatakan bahwa pembagian dividen tahun ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp18,96 miliar. Hal ini mencerminkan komitmen perseroan untuk terus memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham. Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat 31 Mei 2024.
Semen Baturaja mencatatkan laba bersih sebesar Rp121,57 miliar pada 2023, meningkat 57 persen dibandingkan dengan periode 2022 yang sebesar Rp77,3 miliar.
Direktur Utama SMBR, Suherman Yahya, menyatakan bahwa perseroan menutup tahun 2023 dengan berbagai pencapaian yang memuaskan dari sisi kinerja keuangan, produksi, serta keberlanjutan. Total volume penjualan semen tercatat tumbuh 7,56 persen menjadi 2,16 juta ton, melampaui pertumbuhan permintaan di wilayah Sumatera bagian selatan (Sumbagsel) yang hanya tumbuh sebesar 1,8 persen.
Sepanjang 2023, pendapatan perseroan mencapai Rp2,04 triliun, meningkat 8 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya. EBITDA tercatat mencapai Rp484,87 miliar, meningkat 13 persen dari tahun 2022 yang sebesar Rp430,45 miliar.
Menurut Suherman, pencapaian tahun 2023 ini tidak terlepas dari kesuksesan inisiatif strategis perseroan melalui program efisiensi SMBRGO45 yang telah dimulai sejak tahun 2020 hingga tahun 2023. Program ini merupakan unggulan perusahaan dalam mengoptimalkan biaya di berbagai sektor dan menerapkan praktik terbaik dalam operasi sehingga mampu mencapai kinerja yang positif.
Selain itu, perseroan terus bersinergi dan berkoordinasi dengan Holding SIG sebagai pengelola strategi dan pelaksana operasional kegiatan pemasaran serta penjualan.
Mendukung program dekarbonisasi, perseroan berhasil menurunkan intensitas emisi karbon (cakupan 1) dari 587 kg CO2/ton cem eq pada tahun 2022 menjadi 577 kg CO2/ton cem eq di tahun 2023. Semen Baturaja juga meningkatkan thermal substitution rate (TSR) dari 2,62 persen menjadi 3,01 persen melalui peningkatan penggunaan bahan bakar dan bahan baku alternatif (AFR) serta penurunan faktor klinker dengan menggunakan material alternatif yang bersumber dari limbah industri.
Dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB), perseroan juga melaksanakan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL). Sepanjang 2023, dana program TJSL yang disalurkan oleh perseroan tercatat sebesar Rp3,9 miliar, meningkat dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp2,65 miliar.
Selain itu, perseroan juga telah memiliki 634 mitra binaan usaha mikro dan kecil (UMK) yang memberikan dampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja di lingkungan sekitar mitra binaan.
Produksi Semen Portland
PT Semen Baturaja Tbk. (SMBR) berencana memperluas kegiatan usahanya setelah memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Manajemen SMBR menyatakan bahwa kegiatan usaha Perseroan saat ini mencakup produksi semen Portland dan produk turunannya seperti mortar dan white clay, serta industri kimia dasar lainnya. Perseroan juga berfokus pada optimalisasi sumber daya yang dimilikinya.
Tujuan utama dari kegiatan usaha ini adalah menghasilkan barang dan/atau jasa berkualitas tinggi dan berdaya saing kuat untuk mencapai keuntungan yang meningkatkan nilai Perseroan dengan prinsip-prinsip perseroan terbatas. SMBR berencana menambah bidang usaha baru, yakni Sewa Guna Usaha Tanpa Intelektual Properti, Bukan Karya Cipta (KBLI 77400).
Manajemen SMBR menjelaskan, penambahan kegiatan usaha ini merupakan penyederhanaan dari skema transaksi Inter Company Sales (ICS) yang kompleks antara PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dan anak perusahaannya.
SMBR menilai bahwa penambahan bidang usaha ini akan memberikan manfaat signifikan bagi Perseroan, khususnya dalam meningkatkan kinerja dan profitabilitas jangka panjang bagi SMBR dan para pemegang sahamnya.
Rencana ini berpotensi menghasilkan Net Present Value (NPV) sebesar Rp15,5 miliar, Modified Internal Rate of Return (MIRR) sebesar 11,79 persen, Profitability Index (PI) sebesar 1,01x, dan Overall Return on Investment sebesar 15,83 persen. Semua parameter tersebut menunjukkan kelayakan finansial dari rencana penambahan bidang usaha ini.
Penambahan Bidang Usaha
Dari sisi kondisi keuangan, penambahan bidang usaha ini hanya mempengaruhi proyeksi pendapatan dan biaya Stream 2 dan 3 (Perseroan memiliki empat stream pendapatan). Stream 2 dan 3 sudah dijalankan oleh Perseroan, di mana dengan adanya Rencana Proyek, terdapat perubahan dalam skema penjualan Stream 2 dan 3. Oleh karena itu, asumsi proyeksi keuangan pada dasarnya sama antara tanpa Rencana Proyek dan dengan Rencana Proyek, kecuali pada Stream 2 dan 3.
Saat ini Stream 2 dijalankan melalui pola maklon (manufacturing on contract) dengan pihak terafiliasi. Dengan Rencana Proyek, pendapatan Stream 2 akan berasal dari royalti penjualan yang dilakukan oleh pihak terafiliasi. Tidak ada perubahan proyeksi volume penjualan Stream 2 antara tanpa Rencana Proyek dan dengan Rencana Proyek. Proyeksi volume penjualan didasarkan pada volume penjualan aktual 2023 dengan tingkat pertumbuhan yang mencerminkan potensi pasar dan sasaran Perseroan.
Manajemen SMBR menambahkan bahwa perseroan akan meminta persetujuan penambahan kegiatan usaha ini dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan digelar pada tanggal 29 Mei 2024.