Logo
>

Serok Cuan dari Emiten Prajogo Pangestu: Dari TPIA - TGUK

Sepanjang hari ini, saham PTRO memberikan cuan hingga Rp2,5 miliar. Bagaimana dengan cuan TPIA, TGUK, dan BRPT?

Ditulis oleh Yunila Wati
Serok Cuan dari Emiten Prajogo Pangestu: Dari TPIA - TGUK
Ilustrasi sejumlah emiten yang terafiliasi dengan Prajogo Pangestu.

KABARBURSA.COM -  Di tengah sorotan pasar terhadap geliat energi dan petrokimia, nama Prajogo Pangestu kembali mencuri perhatian lewat portofolio emiten yang terafiliasi dengannya. Dari TPIA, sang raksasa petrokimia, hingga pendatang baru seperti TGUK yang bergerak di sektor energi terbarukan, deretan saham milik taipan Barito Group ini kian menggoda investor berburu cuan. 

Lonjakan sentimen hijau, strategi ekspansi agresif, hingga sinyal kuat dari aksi korporasi, menjadi bahan bakar pergerakan harga saham yang layak dikaji lebih dalam. Kira-kira, berapa cuan yang didapat investor?

Mengutip data Stockbit pada Rabu, 14 Mei 2025, sejumlah saham yang memiliki keterikatan kuat dengan Prajogo Pangestu, salah satu konglomerat Indonesia, berada di zona hijau. Sebut saja PT Petrosea Tbk (IDX PTRO), PT Barito Pacific Tbk (IDX BRPT), PT Trinusa Global Utama (IDX TGUK), dan PT Chandra Asri Pacifik Tbk (IDX TPIA), mengalami kenaikan harga saham yang sangat signifikan.

PT Petrosea Tbk (PTRO): Cuannya Rp2,5 Miliar 


Salah satu saham yang terafiliasi erat dengan Prajogo Pangestu ini dan bergerak di sektor pertambangan (minyak, gas dan batu bara) ini mencuri perhatian pelaku pasar pada hari ini setelah mencatatkan penguatan harian sebesar 2,76 persen, ditutup di level 2.980. 

Dari data perdagangan yang tercatat, saham ini sempat dibuka sedikit lebih tinggi di harga 2.990 dibandingkan penutupan sebelumnya di 2.900, sebelum akhirnya bergerak cukup dinamis sepanjang sesi.

Momentum positif terlihat sejak awal perdagangan, dengan harga tertinggi hari ini sempat menyentuh 3.030, mendekati area resisten psikologis. Meski tidak mencapai level Auto Rejection Atas (ARA) di 3.620, tekanan beli cukup dominan, tercermin dari nilai transaksi yang mencapai Rp93,4 miliar dan volume perdagangan 313.200 lot. 

Bandingkan dengan level terendah hari ini yang menyentuh 2.940, pergerakan PTRO tergolong stabil dan sehat—bergerak dalam kisaran yang relatif sempit dan menunjukkan kekuatan pembeli yang tetap terjaga.

Rata-rata harga transaksi hari ini berada di 2.981, hampir setara dengan harga penutupan, yang menunjukkan bahwa pergerakan pasar cukup merata antara aksi beli dan jual. Artinya, tidak ada tekanan distribusi besar-besaran maupun panic selling di tengah reli kecil ini. Bisa dikatakan, investor tampak masih memegang saham ini dengan ekspektasi akan kelanjutan tren positif, terlebih mengingat narasi besar soal ekspansi dan integrasi vertikal grup Prajogo Pangestu yang masih bergulir di pasar.

Secara teknikal, jika PTRO mampu bertahan di atas level 2.940 dalam beberapa hari ke depan, peluang untuk menembus 3.100 terbuka cukup lebar. Kinerja harga hari ini juga menjadi indikasi bahwa saham ini mulai kembali dilirik pelaku pasar yang ingin “serok di bawah” namun tetap dalam radar fundamental yang solid.

Lalu, berapa cuannya hingga siang ini?

Saham PT Petrosea Tbk (PTRO) menutup perdagangan hari ini dengan kinerja positif yang menguntungkan bagi investor. Dibuka di level Rp2.990 dan ditutup sedikit lebih rendah di Rp2.980, saham ini tetap mencatatkan kenaikan 80 poin atau sekitar 2,76 persen dari penutupan sebelumnya di Rp2.900.

Bagi investor yang membeli di harga penutupan kemarin dan melepas sahamnya di akhir sesi hari ini, keuntungan yang dikantongi mencapai Rp80 per saham. Dalam skala satu lot, setara dengan 100 saham, angka itu berarti cuan sebesar Rp8.000.

Volume transaksi hari ini tercatat cukup tinggi, yakni sebanyak 313.200 lot berpindah tangan. Jika dihitung secara keseluruhan, nilai keuntungan yang tercipta dari selisih harga tersebut mencapai lebih dari Rp2,5 miliar. 

Angka ini mencerminkan antusiasme pasar terhadap saham yang belakangan kembali jadi buah bibir setelah dikaitkan dengan ekspansi bisnis energi bersih di bawah kendali konglomerat Prajogo Pangestu.

Kinerja positif hari ini mempertegas bahwa PTRO masih menjadi magnet bagi investor ritel maupun institusi yang mencari peluang dari saham dengan fundamental kuat dan prospek jangka panjang yang menjanjikan.

PT Barito Pacific Tbk (BRPT): Cuan Lebih Rp1,6 Miliar


Saham yang bergerak di sektor barang baku ini tampil cukup solid dengan mencatat kenaikan sebesar 3,05 persen, atau naik 25 poin ke level penutupan di Rp845. Saham BRPT yang memiliki keterkaitan erat dengan Prajogo Pangestu ini dibuka sedikit lebih tinggi di harga Rp855 dari penutupan sebelumnya di Rp820, saham ini langsung menunjukkan niat beli yang cukup kuat sejak awal sesi perdagangan.

Sumber: Stockbit.

Sepanjang hari, saham BRPT bergerak dalam rentang harga Rp835 hingga Rp865. Meski tidak menyentuh level Auto Rejection Atas (ARA) yang berada di Rp1.025, tekanan beli tetap konsisten, membuat saham ini stabil di zona hijau. 

Aktivitas perdagangan juga cukup ramai, dengan total 640.930 lot berpindah tangan dan nilai transaksi mencapai Rp54,4 miliar. Volume ini menunjukkan bahwa pelaku pasar masih cukup aktif menaruh perhatian terhadap saham emiten milik Prajogo Pangestu ini.

Menariknya, rata-rata harga transaksi hari ini berada di Rp848, sedikit lebih tinggi dari harga penutupan. Ini menandakan bahwa sebagian pelaku pasar berani masuk di harga atas, yang bisa menjadi sinyal kepercayaan terhadap arah jangka pendek saham BRPT hari ini. 

Meski sempat menyentuh level rendah harian di Rp835, tekanan jual tidak terlalu besar, dan harga tetap bertahan di kisaran atas.

Kenaikan hari ini menjadi nafas segar bagi saham BRPT yang beberapa waktu terakhir sempat tertahan lajunya. Dukungan dari sentimen pasar terhadap ekspansi sektor energi bersih dan potensi integrasi bisnis dalam ekosistem Barito Group bisa menjadi pendorong lanjutan. 

Jika volume dan sentimen positif terus terjaga, BRPT berpeluang menguji kembali resistance psikologis di kisaran Rp880–Rp900 dalam waktu dekat. Bagi investor yang sudah masuk lebih dulu di bawah Rp820, hari ini adalah momen manis untuk mencicipi keuntungan sambil tetap mengamati potensi lanjutannya.

Segini cuannya!

Jika menghitung berapa cuan yang diperoleh investor dari kenaikan harga saham BRPT hingga siang ini, angkanya cukup menarik. Saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menutup perdagangan hari ini dengan penguatan yang cukup meyakinkan. 

Setelah dibuka di level Rp855, saham milik konglomerat Prajogo Pangestu ini akhirnya ditutup di harga Rp845, naik 25 poin atau setara 3,05 persen dibandingkan hari sebelumnya.

Kenaikan ini bukan hanya memberi sinyal positif secara teknikal, tapi juga membawa keuntungan nyata bagi para investor harian. Mereka yang masuk di harga penutupan kemarin, yakni Rp820, dan melepas sahamnya di akhir sesi hari ini mengantongi keuntungan sebesar Rp25 per saham. Dalam skala satu lot, yang terdiri dari 100 saham, cuan yang diperoleh mencapai Rp2.500.

Volume perdagangan BRPT hari ini tercatat cukup tinggi, dengan total lebih dari 640 ribu lot berpindah tangan. Jika dikalkulasi dari seluruh transaksi yang terjadi, nilai keuntungan yang tercipta hanya dari selisih harga itu saja mencapai Rp1,6 miliar lebih.

Pergerakan ini menunjukkan bahwa minat pasar terhadap saham BRPT masih cukup tinggi, di tengah ekspektasi lanjutan terhadap geliat bisnis energi dan petrokimia yang menjadi tulang punggung Barito Group. Seiring sentimen yang membaik, saham ini diperkirakan masih punya ruang untuk bergerak lebih tinggi dalam waktu dekat.

PT Trinusa Global Utama (TGUK): Cuan Rp690 Juta


Saham PT Trinusa Global Utama Tbk (TGUK) tampil memukau di perdagangan hari ini dengan lonjakan harga yang cukup signifikan. Ditutup di level Rp90, saham ini menguat tajam 15,38 persen dari harga penutupan sebelumnya di Rp78. Kinerja ini menjadikannya salah satu saham dengan persentase kenaikan harian tertinggi di papan perdagangan.

Sejak pembukaan pasar pagi tadi, saham yang terafiliasi dengan Prajogo Pangestu ini sudah menunjukkan sinyal optimisme. Dibuka di harga Rp80, saham ini langsung bergerak agresif dan sempat menyentuh level tertinggi harian di Rp92, hanya sedikit di bawah batas Auto Rejection Atas (ARA) di level Rp105. 

Meski sempat terkoreksi ke level Rp72 di awal sesi, tekanan beli yang datang kemudian sukses membawa harga kembali naik dan bertahan kuat di zona hijau hingga penutupan.

Aktivitas perdagangan juga cukup ramai dengan total transaksi mencapai 574.730 lot dan nilai perdagangan harian sebesar Rp4,7 miliar. Rata-rata harga transaksi berada di kisaran Rp82, menandakan bahwa sebagian besar investor melakukan akumulasi saat harga bergerak naik secara bertahap.

Pergerakan hari ini tampak didorong oleh antusiasme pasar terhadap prospek jangka pendek TGUK yang mulai mencuri perhatian, terutama karena emiten ini berada dalam ekosistem bisnis energi bersih yang belakangan jadi sorotan, apalagi dengan latar belakang afiliasinya ke Barito Group milik Prajogo Pangestu. 

Sentimen itu diperkuat oleh naiknya minat investor terhadap saham-saham bertema transisi energi dan pembangunan hijau yang dinilai punya potensi pertumbuhan eksponensial dalam beberapa tahun ke depan.

Segini keuntungan yang diperoleh pasar!

Saham PT Trinusa Global Utama Tbk (TGUK) ditutup di harga Rp90 per saham, TGUK naik 12 poin dari penutupan sebelumnya di Rp78, setara dengan penguatan 15,38 persen dalam sehari.

Bagi investor harian, kenaikan ini bukan hanya sekadar angka teknikal. Mereka yang membeli di harga penutupan kemarin dan melepas sahamnya hari ini mengantongi keuntungan Rp12 per saham, atau Rp1.200 untuk setiap lot yang berisi 100 lembar saham.

Volume perdagangan pun cukup mencolok. Tercatat 574.730 lot saham TGUK berpindah tangan sepanjang hari. Jika dihitung secara keseluruhan, total nilai keuntungan yang tercipta dari selisih harga tersebut mencapai hampir Rp690 juta.

Lonjakan ini turut memperkuat citra TGUK sebagai salah satu saham yang patut diperhatikan dalam sektor energi bersih, terlebih dengan afiliasinya ke grup bisnis milik taipan Prajogo Pangestu. Dalam beberapa waktu ke depan, arah pergerakan saham ini akan sangat bergantung pada kelanjutan sentimen pasar serta konsistensi aksi beli dari pelaku pasar yang sudah mulai melirik potensinya.

PT Chandra Asri Pacifik Tbk (TPIA): Cuan Rp7 Miliar


Saham PT Chandra Asri Pacifik Tbk (TPIA) mencatat pergerakan yang cukup impresif hari ini, dengan kenaikan harga sebesar Rp375 atau sekitar 4,40 persen, menutup sesi di level Rp8.900. Kinerja ini memberi sinyal positif di tengah volatilitas pasar yang masih cukup tinggi, terutama di sektor petrokimia dan energi.

Saham TPIA hari ini dibuka langsung menguat di Rp8.675, sejajar dengan level terendah hari ini. Sejak awal perdagangan, saham ini langsung menunjukkan tekanan beli yang konsisten, membuat harga terus naik hingga menyentuh titik tertingginya di Rp9.225 sebelum akhirnya sedikit terkoreksi menjelang penutupan. 

Meski tak menyentuh batas Auto Rejection Atas (ARA) di Rp10.225, kenaikan hari ini tetap memberi napas segar bagi investor yang sudah mulai kembali melirik saham ini setelah sempat tertahan beberapa waktu terakhir.

Dari sisi transaksi, volume perdagangan mencapai 185.750 lot dengan nilai transaksi harian sebesar Rp166,3 miliar. Angka ini mencerminkan likuiditas yang cukup sehat untuk ukuran saham blue chip seperti saham TPIA. 

Menariknya, rata-rata harga perdagangan berada di Rp8.952, sedikit di atas harga penutupan. Ini bisa menjadi petunjuk bahwa sebagian besar pelaku pasar hari ini masuk dengan ekspektasi positif dan belum banyak yang melepas posisi.

Kenaikan saham yang terafiliasi dengan Prajogo Pangestu ini juga tidak lepas dari sentimen pasar terhadap peran strategisnya dalam industri petrokimia nasional, terutama sebagai anak usaha dari Barito Pacific Group yang tengah agresif melakukan ekspansi, termasuk ke segmen energi bersih. 

Dengan tren harga minyak yang mulai stabil dan permintaan bahan baku industri yang kembali pulih, saham ini mulai menunjukkan tanda-tanda rebound yang cukup meyakinkan.

Pergerakan hari ini sekaligus menempatkan TPIA dalam radar pelaku pasar sebagai salah satu saham besar yang potensial untuk kembali bergerak naik. Selama tekanan beli tetap terjaga dan level Rp8.675 bisa dipertahankan sebagai support kuat, peluang TPIA untuk menguji kembali level psikologis Rp9.500–Rp10.000 masih sangat terbuka. 

Pasar Kantongi Keuntungan Hampir Rp7 Miliar dalam Sehari

Saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) bergerak kuat di perdagangan hari ini, mencetak penguatan yang cukup signifikan di tengah minat pasar yang kembali meningkat terhadap emiten sektor petrokimia. TPIA ditutup di level Rp8.900, naik Rp375 dari posisi penutupan sebelumnya di Rp8.525, atau setara 4,40 persen dalam satu hari perdagangan.

Kenaikan ini bukan hanya menjadi sinyal teknikal yang menarik, tetapi juga membawa keuntungan langsung bagi investor yang masuk sehari sebelumnya. Dengan selisih kenaikan Rp375 per saham, investor mencatat cuan sebesar Rp37.500 untuk setiap lot (100 saham).

Dari sisi aktivitas pasar, TPIA mencatat volume perdagangan sebesar 185.750 lot sepanjang hari. Jika dihitung dari total selisih harga yang terjadi, nilai keuntungan yang tercipta di pasar hanya dalam satu hari ini mencapai hampir Rp7 miliar, angka yang cukup besar untuk pergerakan harian sebuah saham blue chip.

Sentimen positif terhadap saham ini memang tengah menguat, terutama dengan latar belakang fundamental perusahaan yang kokoh dan ekspansi berkelanjutan yang dilakukan oleh Barito Group, induk usaha TPIA. Di tengah stabilnya harga minyak global dan pulihnya permintaan bahan baku industri, TPIA kembali dilirik investor yang melihat peluang dari pergerakan teknikal maupun jangka panjang.

Dengan momentum yang cukup solid hari ini, TPIA menunjukkan bahwa saham berbasis industri dasar seperti petrokimia masih memiliki potensi menarik di tengah dinamika pasar saat ini.

Secara keseluruhan, keempat saham milik atau berafiliasi dengan Prajogo Pangestu mencatat performa positif hari ini. Kenaikan harga saham tidak hanya memberikan sinyal penguatan teknikal, tapi juga menghasilkan potensi keuntungan besar bagi investor yang jeli memanfaatkan momentum.

Dari blue chip seperti TPIA, saham energi seperti PTRO dan BRPT, hingga pendatang baru seperti TGUK, semuanya menunjukkan bahwa pasar masih menaruh harapan pada konsistensi ekspansi bisnis hijau dan petrokimia di bawah bendera Barito Group.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79