KABARBURSA.COM - PT Avia Avian Tbk (AVIA) melakukan investasi sebesar Rp275,8 miliar melalui penyertaan saham baru sebesar 16,67 persen pada PT Dextone Lemindo, yang merupakan produsen lem.
Manajemen Avia dalam keterangannya menyebut, investasi strategis ini diyakini akan menciptakan sinergi yang mampu memberikan kontribusi pertumbuhan kinerja operasional yang substansial bagi kedua perusahaan.
"Melalui investasi strategis ini Avian Brands dalam posisi strategis dalam mendistribusikan produk-produk Dextone, dan melalui kekuatan 125 jaringan pusat distribusi yang dimiliki sendiri serta 15 pusat distribusi mini yang tersebar dari Sabang hingga Merauke dengan lebih dari 58.000 toko retail yang dilayani," tulis manajemen dalam keterangannya dikutip, Selasa, 18 Maret 2025.
Manajemen menerangkan, investasi di Dextone merupakan bagian dari strategi dan komitmen Avian Brands untuk terus bertumbuh, baik secara organik maupun secara non-organik (melalui kemitraan strategis), dalam rangka memperkuat posisi Perseroan sebagai pemimpin pasar cat dekoratif nasional.
"Serta untuk memperkuat ekosistem bisnisnya, sehingga diharapkan akan dapat semakin meningkatkan nilai perusahaan bagi seluruh para pemangku kepentingan (stakeholders) serta para pemegang saham," tulis manajemen.
Avia sendiri sukses membukukan total penjualan konsolidasi sebesar Rp 7,5 triliun pada 2024, meningkat 6,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pada periode yang sama, volume penjualan tumbuh 5 persen secara year-on-year.
Dalam pemaparan kinerja beberapa waktu lalu, manajemen Avia menyampaikan, pertumbuhan itu didukung oleh kinerja solid pada kuartal IV yang mencatat total penjualan konsolidasi mencatat kenaikan double-digitsebesar 11,5 persen.
"Sementara volume penjualan meningkat 8,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu," tulis manajemen.
Selain pertumbuhan penjualan, Avia juga mempertahankan profitabilitas yang sehat sepanjang 2024, dengan marjin laba kotor sebesar 44,7 persen, marjin EBITDA 27,2 persen, dan marjin laba bersih 22,3 persen.
Kinerja Saham AVIA
Merujuk data perdagangan Stockbit, Selasa, 18 Maret 2024, saham AVIA tengah menunjukan performa gemilang. Dalam satu bukan terakhir, saham ini mencatatkan performa sebesar 10,81 persen.
Di samping itu, AVIA juga mencatatkan performa keuangan yang solid berdasarkan data terbaru. Dalam aspek solvabilitas, perusahaan mencatat Current Ratio sebesar 6,28 dan Quick Ratio di angka 5,13.
Angka tersebut menunjukkan bahwa perusahaan memiliki likuiditas yang sangat baik untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Dari segi profitabilitas, AVIA mencatat Return on Assets (ROA) sebesar 15,05 persen, sementara Return on Equity (ROE) mencapai 17,29 persen.
Perusahaan juga membukukan Gross Profit Margin sebesar 45,29 persen, serta Operating Profit Margin dan Net Profit Margin masing-masing di angka 26,07 persen dan 24,38 persen, yang menunjukkan efisiensi operasional yang baik.
Rencanakan Buyback Rp1 Triliun
Sebelumnya diberitakan, AVIA, bersiap melakukan aksi korporasi strategis dengan mengalokasikan dana hingga Rp1 triliun untuk pembelian kembali saham atau buyback.
Rencana ini masih menunggu persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan berlangsung pada April 2025. Jika mendapat lampu hijau, buyback akan dilakukan dalam kurun waktu maksimal 12 bulan sejak persetujuan diberikan.
Dalam keterangan resmi, Perseroan menargetkan untuk membeli kembali hingga 1,424 miliar lembar saham, yang setara dengan sekitar 2,3 persen dari total modal disetor dan ditempatkan.
Tujuan utama dari aksi ini adalah menjaga stabilitas harga saham agar lebih mencerminkan nilai fundamental dan kinerja sesungguhnya dari AVIA. Selain itu, buyback juga diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap prospek bisnis perusahaan.
Sumber pendanaan untuk buyback akan berasal dari saldo kas internal, dengan jaminan bahwa aksi ini tidak akan berdampak negatif terhadap kemampuan keuangan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang akan jatuh tempo.
Saham hasil buyback akan disimpan sebagai saham treasuri, dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, pengalihan saham tersebut dapat dilakukan dalam jangka waktu tiga tahun setelah proses buyback selesai, dengan kemungkinan perpanjangan sesuai regulasi yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dalam aspek kinerja keuangan, AVIA mencatatkan pertumbuhan yang solid sepanjang 2024. Laporan keuangan menunjukkan bahwa perusahaan berhasil membukukan penjualan bersih sebesar Rp7,47 triliun, naik 6,48 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp7,01 triliun.
Segmen solusi arsitektur masih menjadi penyumbang utama dengan kontribusi Rp5,84 triliun, meningkat dari Rp5,61 triliun pada 2023. Sementara itu, segmen barang dagangan juga menunjukkan pertumbuhan signifikan, naik 16,07 persen secara tahunan menjadi Rp1,62 triliun.
Jaringan distribusi perusahaan tetap menjadi pilar utama dalam menopang pendapatan, dengan penjualan melalui distributor sendiri menyumbang Rp6,69 triliun. Distributor pihak ketiga dan penjualan langsung masing-masing menyumbangkan Rp735,51 miliar dan Rp40,45 miliar.
Seiring dengan peningkatan pendapatan, beban pokok penjualan juga meningkat 7,75% secara tahunan menjadi Rp4,13 triliun, menghasilkan laba kotor sebesar Rp3,34 triliun, tumbuh 4,94 persen dari tahun sebelumnya.
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk tercatat sebesar Rp1,66 triliun, mengalami kenaikan 1,35 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini mencerminkan ketahanan bisnis AVIA di tengah dinamika pasar, serta efektivitas strategi perusahaan dalam mempertahankan profitabilitasnya. (