Logo
>

Siapkan Rp3,96 Triliun, ASII akan Tebar Dividen Interim Rp98 per Saham

Ditulis oleh Syahrianto
Siapkan Rp3,96 Triliun, ASII akan Tebar Dividen Interim Rp98 per Saham

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Astra International Tbk (ASII) mengumumkan rencana pembagian dividen interim atau dividen tengah tahun dalam waktu dekat.

    Dalam keterbukaan informasi yang dirilis Kamis, 3 Oktober 2024, ASII akan membayarkan dividen interim Rp98 per saham, dengan total nilai mencapai Rp3,96 triliun pada 31 Oktober 2024 mendatang.

    Gita Tiffany Boer, Sekretaris Perusahaan PT Astra International Tbk, menyampaikan, pembagian dividen diambil berdasarkan keputusan direksi yang telah disetujui oleh dewan komisaris pada 29 September 2023.

    Selain itu, Gita menambahkan, dividen akan dibayarkan kepada para pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) hingga tanggal 13 Oktober 2023. Adapun pembayaran dividen akan dilakukan paling lambat 10 hari kerja setelah tanggal recording date.

    Berikut adalah rincian jadwal pembagian dividen yang telah ditetapkan:

    - Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 11 Oktober 2023

    - Tanggal Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 12 Oktober 2023

    - Tanggal Cum Dividen di Pasar Tunai: 13 Oktober 2023

    - Tanggal Ex Dividen di Pasar Tunai: 16 Oktober 2023

    - Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang Berhak atas Dividen Tunai: 13 Oktober 2023 pukul 16:00 WIB

    - Tanggal Pembayaran Dividen: 31 Oktober 2023

    Pembagian dividen ini didasarkan pada kinerja keuangan Astra International per 30 Juni 2023 dengan rincian sebagai berikut:

    - Laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk: Rp17.448.907.340.835

    - Saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya: Rp176.202.227.973.036

    - Total ekuitas: Rp233.310.859.755.066

    - Jumlah dividen yang dibayarkan berdasarkan DPS: Rp3.967.388.207.720

    - Total nilai dividen per saham: Rp98

    Kinerja Keuangan ASII Semester I

    Sementara itu, ASII telah merilis laporan keuangan interim yang tidak diaudit untuk semester pertama tahun 2024. Meskipun berhasil mempertahankan stabilitas dalam pendapatan, laba bersih perusahaan mengalami sedikit penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Hingga 30 Juni 2024, jumlah aset Astra International tercatat sebesar Rp466,01 triliun, tetap sama dengan total liabilitas dan ekuitas perusahaan yang mencerminkan kinerja yang seimbang. Dari sisi liabilitas, jumlah yang tercatat adalah Rp211,83 triliun, yang juga tidak mengalami perubahan signifikan dibandingkan periode sebelumnya.

    Dari laporan laba rugi, Astra International membukukan total penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp159,96 triliun pada semester pertama 2024, sedikit turun dibandingkan Rp162,39 triliun pada periode yang sama di 2023.

    Jumlah laba bruto yang diraih perusahaan mencapai Rp35,60 triliun, turun dari Rp36,63 triliun di semester pertama 2023. Penurunan ini didorong oleh tingginya beban pokok penjualan dan pendapatan yang mencapai Rp124,36 triliun.

    Sementara itu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk semester pertama 2024 adalah Rp15,85 triliun, mengalami penurunan dari Rp17,44 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.

    Faktor yang mempengaruhi penurunan laba ini antara lain meningkatnya beban bunga dan keuangan, yang naik menjadi Rp1,98 triliun dari Rp1,17 triliun di tahun sebelumnya.

    Di sisi lain, laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada entitas induk meningkat menjadi Rp17,72 triliun, dibandingkan Rp16,54 triliun pada semester pertama 2023. Ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan komprehensif lainnya, termasuk keuntungan atas selisih kurs penjabaran sebesar Rp2,21 triliun.

    Namun, terdapat kerugian akibat perubahan nilai wajar efek yang belum direalisasi sebesar Rp165 miliar, serta kerugian dari instrumen keuangan derivatif sebesar Rp72 miliar, yang sedikit menekan pendapatan komprehensif perusahaan.

    Secara keseluruhan, kinerja Astra International di semester pertama 2024 menunjukkan ketahanan yang kuat di tengah tantangan ekonomi global.

    Saham ASII Hari ini

    Saham ASII mengalami penguatan pada sesi perdagangan pagi hari ini, tercatat naik sebesar 0,97 persen atau 50 poin menjadi Rp5.200 per saham pada pukul 11:40 WIB. Saham ASII dibuka di harga Rp5.175, sedikit lebih tinggi dari harga penutupan sebelumnya di Rp5.150.

    Selama sesi perdagangan, saham ASII bergerak dalam rentang harga antara Rp5.100 sebagai level terendah dan Rp5.200 sebagai level tertinggi sejauh ini. Volume perdagangan cukup tinggi dengan transaksi mencapai 186 ribu lot, sementara nilai transaksi mencapai Rp96,3 miliar.

    Rata-rata harga saham ASII pagi ini berada di level Rp5.166. Harga ini masih jauh dari batas atas (ARA) yang ditetapkan di Rp6.175, dan batas bawah (ARB) di Rp4.120.

    Kenaikan harga saham Astra International ini terjadi di tengah pergerakan pasar yang cenderung stabil. Penguatan tipis ini menunjukkan optimisme investor terhadap kinerja perusahaan, sejalan dengan fundamental kuat dan prospek bisnis yang masih positif di semester kedua tahun ini. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.