KABARBURSA.COM - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) terus menunjukkan ketahanannya dalam industri dengan mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang kuat serta ekspansi margin yang signifikan.
Pada kuartal II-2024, pendapatan Sido Muncul meningkat sebesar 12,9 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp843 miliar, sementara laba bersih melonjak 47,5 persen yoy menjadi Rp218 miliar. Dari sisi profitabilitas, margin laba kotor (Gross Profit Margin/GPM) naik 3,9 poin persentase (ppt) yoy menjadi 56,8 persen, dan margin laba bersih (Net Profit Margin/NPM) meningkat 6,1 ppt yoy menjadi 25,9 persen.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Andreas Saragih, dalam risetnya menyatakan bahwa secara kumulatif, pendapatan dan laba bersih Sido Muncul mencapai Rp1,9 triliun pada semester I-2024, meningkat 14,7 persen yoy, dan Rp608 miliar, naik 35,8 persen yoy. Angka tersebut mewakili 46 persen/48 persen dari perkiraan Mirae Asset dan konsensus, serta 51 persen/53 persen dari target laba bersih.
Manajemen Sido Muncul tetap optimis dan mempertahankan target pertumbuhan pendapatan dan laba bersih di atas 10 persen untuk tahun ini, meskipun kinerja semester I-2024 sudah sangat kuat. Mereka mengantisipasi kemungkinan pelemahan daya beli pada semester II-2024 akibat kondisi ekonomi makro yang menantang serta pelantikan pemerintahan baru.
Untuk mencapai target tersebut, Sido Muncul mengalokasikan 10-13 persen dari pendapatan untuk biaya iklan dan promosi (A&P) dan siap untuk memaksimalkan anggaran tersebut jika terbukti efektif dalam mendorong pertumbuhan pendapatan.
Rekomendasi dan Target Harga Saham SIDO
Mirae Asset Sekuritas telah merevisi asumsi berdasarkan hasil kinerja PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) pada semester I-2024 yang kuat serta pandangan manajemen mengenai prospek perusahaan untuk sisa waktu tahun ini. Dengan berbagai faktor yang ada, Mirae menaikkan rekomendasi saham SIDO menjadi "trading buy" dengan target harga saham sebesar Rp830.
Analis Mirae Asset, Andreas Saragih, menyatakan bahwa risiko utama yang perlu diperhatikan adalah jika harga bahan baku lebih tinggi dari perkiraan serta dampak dari Modern Trade (MT) dan pasar ekspor yang lebih rendah dari ekspektasi.
Di sisi lain, BRI Danareksa Sekuritas juga meningkatkan proyeksi pendapatan SIDO pada 2024 dan 2025 masing-masing sebesar 9,5 persen dan 11 persen, setelah melihat kinerja yang solid pada semester I-2024. Pendapatan perusahaan akan disokong oleh penjualan pada segmen makanan dan minuman (F&B) di pasar domestik maupun ekspor yang terus menguat. Distribusi langsung ke Alfamart dan Indomaret, yang dimulai antara Mei dan Juli 2024, telah meningkatkan volume penjualan sekitar 5 persen.
Pasar ekspor Sido Muncul juga menunjukkan perkembangan positif pada semester I-2024 dengan permintaan yang kuat dari Malaysia untuk produk minuman berenergi Sido Muncul, diikuti oleh Filipina dan Nigeria. Penjualan minuman berenergi ke Malaysia berkontribusi 4 persen terhadap pendapatan Sido Muncul sepanjang semester I-2024, sementara Filipina dan Nigeria masing-masing menyumbang 2 persen. Secara keseluruhan, pendapatan ekspor perusahaan tumbuh 73 persen yoy.
BRI Danareksa Sekuritas mencatat bahwa meskipun pengeluaran untuk iklan dan promosi (A&P) lebih tinggi untuk mendukung penjualan – saat ini mencapai 11 persen dibandingkan sebelumnya 10,3 persen – estimasi laba bersih SIDO pada 2024 dan 2025 tetap naik sebesar 9,5 persen dan 11 persen menjadi Rp1,2 triliun dan Rp1,3 triliun. Ini mencerminkan pertumbuhan masing-masing sebesar 26 persen dan 10 persen yoy. Karena itu, BRI Danareksa Sekuritas menaikkan rating saham SIDO menjadi "buy" dengan target harga saham yang dinaikkan menjadi Rp810 dari sebelumnya Rp710.
Risiko utama yang perlu diwaspadai adalah penurunan volume penjualan di pasar domestik maupun ekspor, serta pengeluaran iklan dan promosi yang melebihi ekspektasi yang dapat menghambat laba.
Performa Saham SIDO
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mampu mencatatkan kinerja impresif setelah menumbuhkan laba bersih 35,79 persen secara tahunan (year on year/yoy). Pada semester I 2024 ini, SIDO meraup Rp608,49 miliar.
Sebagai perbandingan, pada enam bulan pertama tahun 2023, SIDO membukukan laba bersih sebesar Rp448,10 miliar. Torehan pada 2024 ini secara umum didorong oleh peningkatan penjualan.
Berdasarkan laporan keuangan yang terbit 30 Juni 2024, penjualan SIDO meningkat 14,68 persen yoy menjadi Rp1,89 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,65 triliun.
Rinciannya, berdasarkan segmen, penjualan SIDO ditopang dari jamu herbal dan suplemen sebesar Rp1,11 triliun, dikuti makanan dan minuman sebesar Rp716,70 miliar, serta farmasi sebesar Rp66,19 miliar. Meski pendapatan naik dobel digit, SIDO berhasil menekan beban pokok dengan hanya naik tipis 2,14 persen menjadi Rp792,88 miliar, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp776,25 miliar.
Alhasil, laba bruto perseroan melejit 25,76 persen yoy menjadi Rp1,10 triliun, dari posisi semester I 2023 sebesar Rp877,54 miliar. Adapun, kas dan setara kas akhir periode SIDO naik sinifikan 59,52 persen menjadi Rp719,77 miliar per 30 Juni 2024, dari posisi yang sama pada 2023 sebesar Rp451,21 miliar.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.