Logo
>

Sinyal The Fed: Tak Ada Suku Bunga Turun Dua Kali Setahun

Ditulis oleh KabarBursa.com
Sinyal The Fed: Tak Ada Suku Bunga Turun Dua Kali Setahun

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Patrick Harker, Gubernur Federal Reserve Bank Philadelphia, mengungkapkan bahwa satu kali pemangkasan suku bunga sudah memadai untuk tahun ini. Meski demikian, ia menekankan perlunya beberapa bulan lagi untuk melihat perbaikan inflasi yang signifikan.

    Laporan terbaru menunjukkan inflasi harga konsumen sedikit menurun pada bulan Mei, yang disambut baik oleh Harker. Namun, ia menegaskan bahwa para pembuat kebijakan memerlukan lebih banyak bukti untuk memastikan inflasi bergerak menuju target 2 persen yang ditetapkan oleh Federal Reserve (The Fed). Ia menyatakan keterbukaannya terhadap pendekatan kebijakan lain berdasarkan data yang masuk karena ketidakpastian masih tinggi.

    “Saya percaya ini memerlukan pendekatan yang berhati-hati,” kata Harker pada Senin 17 Juni 2024 dalam sesi tanya jawab setelah pidatonya di Philadelphia. “Jika kita mulai melihat data bergerak ke arah yang benar selama beberapa bulan, saya bisa mempertimbangkan untuk bertindak. Tapi saat ini, kita belum sampai di sana.”

    Para pejabat The Fed mempertahankan suku bunga acuan pada level tertinggi dalam dua dekade pekan lalu, namun mengurangi proyeksi penurunan suku bunga untuk 2024. Menurut proyeksi median, pembuat kebijakan kini hanya memperkirakan satu kali penurunan tahun ini, berbeda dengan tiga penurunan yang diprediksi pada Maret lalu.

    Harker menyatakan pandangannya tentang suku bunga sejalan dengan proyeksi median. Ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan melambat tetapi tetap di atas tren dan tingkat pengangguran akan sedikit meningkat. Ia juga melihat penurunan inflasi jangka panjang yang akan kembali ke target Fed.

    “Jika semua berjalan sesuai perkiraan, saya pikir satu kali penurunan suku bunga tepat dilakukan pada akhir tahun,” ujar Harker dalam pidatonya. “Saya melihat kemungkinan dua kali penurunan, atau bahkan tidak sama sekali, jika data berubah arah. Jadi, kita akan tetap bergantung pada data.”

    Meski tidak memiliki suara dalam keputusan kebijakan moneter tahun ini, Harker mengatakan suku bunga saat ini sudah cukup tinggi untuk terus menurunkan inflasi, meskipun kemajuan tidak merata.

    “Saya percaya bahwa suku bunga kebijakan saat ini, yang telah dipertahankan hampir 11 bulan, akan terus bermanfaat sedikit lebih lama, menahan kita dalam wilayah restriktif untuk membawa inflasi kembali ke target dan mengurangi risiko kenaikan,” jelasnya.

    Sebelumnya, Federal Reserve Amerika Serikat (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada level tertinggi dalam dua dekade, mencerminkan sikap hati-hati di tengah ketidakpastian ekonomi yang masih tinggi.

    Dalam pertemuan yang berlangsung pada Juni 2024, The Fed memilih untuk tidak mengubah suku bunga, mempertahankan kisaran 5,25–5,50 persen. Keputusan ini diambil meskipun terdapat tekanan dari beberapa sektor untuk menurunkan suku bunga guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, bank sentral lebih memilih untuk menunggu dan melihat perkembangan inflasi lebih lanjut.

    Gubernur Federal Reserve Bank Philadelphia, Patrick Harker, menyampaikan bahwa satu kali pemangkasan suku bunga sudah cukup untuk tahun ini. Meski inflasi harga konsumen menunjukkan penurunan pada bulan Mei, Harker menekankan perlunya data lebih lanjut sebelum mengambil langkah-langkah signifikan.

    “Kita membutuhkan pendekatan yang berhati-hati,” kata Harker dalam sebuah sesi tanya jawab. “Jika data mulai menunjukkan pergerakan ke arah yang benar dalam beberapa bulan, kita bisa mempertimbangkan tindakan lebih lanjut. Namun, saat ini, kita belum sampai di sana.”

    Dalam proyeksi terbarunya, The Fed mengisyaratkan hanya akan ada satu kali penurunan suku bunga pada 2024, berbeda dengan tiga kali penurunan yang diprediksi pada Maret. Para pembuat kebijakan menilai langkah ini sebagai upaya untuk menstabilkan inflasi dan menjaga pertumbuhan ekonomi dalam tren yang positif.

    Keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga berdampak signifikan pada pasar keuangan. Produk-produk investasi, seperti ETF Bitcoin Spot di AS, mengalami arus keluar yang cukup besar. Menurut data Coinglass, arus keluar mencapai USD580 juta pada periode 10-14 Juni, dipicu oleh komentar hawkish dari The Fed.

    Selain itu, sentimen negatif juga melanda pasar kripto lainnya seperti Dogecoin, Solana, dan Ether, yang mengalami penurunan nilai cukup signifikan.

    Meskipun inflasi mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan, para pejabat The Fed, termasuk Harker, masih berhati-hati dalam menentukan langkah kebijakan selanjutnya. Mereka menekankan perlunya bukti lebih lanjut untuk memastikan inflasi bergerak menuju target 2 persen.

    “Saya percaya bahwa suku bunga kebijakan saat ini, yang telah dipertahankan hampir 11 bulan, akan terus bermanfaat bagi kita sedikit lebih lama, menahan kita dalam wilayah restriktif untuk membawa inflasi kembali ke target dan mengurangi risiko kenaikan,” ujar Harker.

    Dengan pendekatan yang sangat bergantung pada data, The Fed akan terus memantau perkembangan ekonomi sebelum membuat keputusan lebih lanjut terkait kebijakan moneter. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi