Logo
>

Soal Saham yang Tiba-tiba Terbang, WIKA Akui Ada Megaproyek

Ditulis oleh Yunila Wati
Soal Saham yang Tiba-tiba Terbang, WIKA Akui Ada Megaproyek

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pergerakan saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) selama delapan hari terakhir ini mengalami apresiasi harga yang cukup signifikan. Pertumbuhan beruntunnya mencapai 103,50 persen sesuai dara RTI. Tren pertumbuhan ini terus berlanjut sampai perdagangan Senin, 8 Juli 2024, yang menempatkan saham WIKA masuk dalam barisan top gainers dengan pertumbuhan sebesar 29,79 persen hingga pukul 13.52 WIB.

    Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, dalam pernyataannya pada hari ini, menyatakan keyakinannya bahwa WIKA akan terus tumbuh dan berkembang berkat kapabilitas dan kualitas pekerjaan, serta dukungan yang kuat dari para pemangku kepentingan. Fokus WIKA tetap pada penargetan proyek-proyek potensial, terutama di sektor EPC.

    WIKA menjelaskan, telah berhasil memenangkan kontrak baru senilai Rp10,17 triliun hingga Juni 2024, yang mencatatkan pertumbuhan signifikan di Semester I-2024. Kontribusi terbesar dalam perolehan kontrak ini berasal dari segmen industri, diikuti oleh infrastruktur, EPC (Engineering, Procurement, and Construction), gedung, dan properti.

    Mayoritas kontrak berasal dari sektor BUMN dan pemerintah, dengan skema pembayaran berdasarkan kemajuan bulanan (monthly progress payment). Sebagai pencapaian terbaru, WIKA berhasil menyelesaikan pembangunan Bendungan Cipanas di Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Bendungan ini diresmikan oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin, pada Selasa, 9 Juli kemarin.

    Bendungan Cipanas memiliki kapasitas tampungan air sebesar 250,81 juta meter kubik, yang akan mendukung irigasi untuk luas area 9.273 hektare di wilayah Sumedang dan Indramayu, serta berperan sebagai pengendali banjir di wilayah hilir Pantai Utara Indramayu. Selain itu, bendungan ini juga akan berfungsi sebagai pembangkit listrik mini hidro dengan kapasitas 3 megawatt.

    Dalam proses pembangunannya, WIKA bekerja sama dengan PT Jaya Konstruksi (JAKON) sebagai kontraktor pelaksana untuk Paket I dan III, yang mencakup pekerjaan pada Tubuh Bendungan, Puncak Bendungan, dan Hidromekanikal.

    Bendungan Cipanas menjadi proyek bendungan keempat yang diresmikan dalam enam bulan terakhir, menyusul Bendungan Karian, Bendungan Ameroro, dan Bendungan Pamukkulu. Proyek-proyek ini diharapkan memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat, meliputi kebutuhan akan sumber air untuk pertanian, pengendalian banjir, serta energi listrik.

    “Semoga bendungan-bendungan yang telah dibangun oleh WIKA dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat,” tutup Agung.

    BEI Sebut Ada Anomali

    Awal pekan ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) dan para analis memberikan perhatian terhadap lonjakan harga saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), perusahaan konstruksi pelat merah terkemuka. Harga saham WIKA melonjak 34,75 persen menjadi Rp190 per saham pada penutupan perdagangan, hampir mencapai batas atas atau Auto Reject Atas (ARA). Volume perdagangan mencatat 400,46 juta saham dengan nilai transaksi Rp68,09 miliar, dan nilai kapitalisasi pasarnya mencapai Rp7,58 triliun.

    BEI menyatakan akan meminta WIKA untuk memberikan keterbukaan informasi terkait alasan di balik lonjakan harga saham yang signifikan ini. Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI, Kristian Manullang, mengindikasikan bahwa tidak ada anomali yang terlihat pada saham infrastruktur ini, namun mereka akan terus memantau perkembangannya sebelum mengambil keputusan lebih lanjut, termasuk kemungkinan suspensi perdagangan.

    Di sisi lain, Nafan Aji Gusta dari Mirae Asset Sekuritas menilai ada anomali yang terjadi pada saham WIKA. Ini disebabkan oleh kinerja laporan keuangan WIKA yang belum menunjukkan peningkatan yang signifikan, serta masalah aliran kas negatif yang dialami oleh perusahaan BUMN ini.

    Meskipun demikian, Nafan menyambut baik komitmen perusahaan untuk meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance), sebagai langkah yang patut diapresiasi.

    Pergulatan ini mencerminkan dinamika pasar saham Indonesia yang dipantau secara ketat oleh regulator dan analis, dalam upaya memastikan transparansi dan kestabilan pasar yang sehat.

    Sentimen Positif IKN

    Nafan menyatakan bahwa kepastian terkait kelangsungan program Ibu Kota Nusantara (IKN) memberikan sentimen positif yang kuat bagi saham-saham emiten infrastruktur dalam beberapa hari terakhir. Meskipun sebelumnya terjadi pelemahan pada indeks saham sektor infrastruktur, kini tren tersebut mulai berbalik. Lonjakan harga tidak hanya terjadi pada saham WIKA, tetapi juga terlihat pada saham-saham emiten konstruksi lainnya seperti PT PP Tbk (PTPP) dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI).

    PT PP Tbk (PTPP) mencatat kenaikan harga saham sebesar 21,69 persen menjadi Rp404 per lembar saham, dengan penguatan 33,77 persen dalam satu minggu terakhir. Sementara itu, saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) naik 18,92 persen menjadi Rp264 hari ini, dengan peningkatan 24,53 persen dalam sepekan terakhir.

    Namun, Nafan juga memproyeksikan bahwa investor mungkin akan mengkhawatirkan kinerja laporan keuangan dari emiten-emiten ini yang masih belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. Masalah arus kas negatif juga mempengaruhi tren penurunan harga saham di sektor konstruksi.

    Beruntungnya, menurut Nafan, saat ini harga saham emiten konstruksi sedang mengalami rebound berkat sentimen positif dari proyek IKN yang sedang berjalan. Dia juga menyoroti komitmen dari emiten BUMN di sektor konstruksi untuk terus meraih kontrak baru, seperti yang terlihat dari partisipasi dalam proyek IKN dan proyek-proyek strategis nasional lainnya.

    Meskipun terdapat wacana sebelumnya terkait potensi merger emiten BUMN di sektor konstruksi, Nafan menegaskan bahwa hal ini masih dalam tahap pembicaraan dan belum menjadi kenyataan.

    Ini menunjukkan bahwa pasar saham infrastruktur sedang mengalami dinamika yang signifikan, dipengaruhi oleh sentimen proyek-proyek besar seperti IKN serta upaya perusahaan untuk memperbaiki kinerja dan mengelola arus kas dengan lebih baik.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79