KABARBURSA.COM - Harga saham Saratoga Investama Sedaya (SRTG) sepertinya belum mampu “move on” dari tekanan jual sepekan terakhir. Dalam lima hari, performa tergelincir 6 persen dan hari ini ditutup di 1.880 (-1,57 persen), menyentuh titik rendah sesi sekaligus berada tepat di bawah S1 harian (1.884).
Secara lintas-periode, gambarnya cukup kontras. Satu bulan masih naik 3,01 persen dan tiga bulan +16,41 persen. Tetapi, YTD masih minus 10 persen dan setahun terakhir turun 23,89 persen. Pola ini menjelaskan mengapa setiap penguatan jangka pendek kerap diikuti profit taking.
Jika melihat dari teknikal harian, ada potret fase tarik-uluran yang wajar. Ringkasan indikator berada di “netral → cenderung lemah”, di mana RSI 49,7 netral; Stochastic 31 dan Williams %R -75 memberi sinyal jual.
StochRSI 9 serta Ultimate Oscillator 26 menunjukkan kondisi oversold, membuka peluang pantulan teknikal. Sementara MACD masih positif, menandakan momentum naik menengah belum sepenuhnya patah.
Kekuatan tren pun tipis—ADX 11,9—sehingga arah harga mudah dipengaruhi arus order harian.
Rerata bergerak juga terbagi dua. MA5/10/20 seragam jual (tekanan jangka pendek), sedangkan MA50/100/200 masih beli (struktur menengah panjang terjaga).
Dengan ATR 114 (volatilitas tinggi), area teknikal menjadi kunci, dukungan terdekat 1.870–1.884 (DeMark S1 & S1 klasik), dengan penopang berikutnya di 1.857 dan 1.819. Di atas, pivot 1.922 adalah gerbang yang harus direbut kembali; setelah itu resistensi 1.949–1.962 dan 1.987–2.014.
Bagaimana dengan call speculative buy dari BNI Sekuritas di 1.900–1.910 dengan cut loss di bawah 1.890? Pada harga penutupan 1.880, level cut loss itu sudah tersentuh, sehingga skenario beli spekulatif tadi tidak valid tanpa re-entry trigger.
Secara taktikal, dua jalur masuk terlihat lebih disiplin. Pertama, untuk trader agresif: berburu pantulan di area 1.870–1.884 hanya jika muncul sinyal balik (mis. candle reversal/volume menguat), stop ketat 1.865–1.870, target awal 1.925–1.945.
Kedua, untuk pendekatan konservatif: tunggu penutupan kembali di atas 1.922 (pivot) agar peluang berlanjut ke 1.949–1.962 lalu 1.987–2.014 lebih sehat risikonya.
Intinya, penurunan sepekan adalah kombinasi profit taking pada zona resistensi jangka pendek dan melemahnya momentum harian, bukan perubahan tren menengah yang tegas.
Dengan indikator momentum yang mulai oversold, SRTG berpotensi memantul, tetapi konfirmasi level 1.922 akan menjadi pembeda antara sekadar dead-cat bounce dan lanjutan uptrend menengah.
Bagi pemegang lama, hold dengan rencana risiko jelas di bawah 1.870; bagi calon pembeli, pilih antara buy on weakness terkonfirmasi di 1.870–1.884 atau buy on strength setelah close di atas 1.922.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.