Logo
>

Stock Split HILL dengan Rasio 1:5, Hillcon Beber Tujuannya

Ditulis oleh Syahrianto
Stock Split HILL dengan Rasio 1:5, Hillcon Beber Tujuannya

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Hillcon Tbk (HILL) mengumumkan rencana pemecahan nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1:5, untuk meningkatkan likuiditas dan memperluas pemegang saham.

    Berdasarkan keterbukaan informasi, Direktur Utama HILL Hersan Qiu menyampaikan jumlah saham yang akan dipecah sebanyak 2.948.300.000 lembar saham. Adapun jumlah saham setelah stock split menjadi 14.741.500.000 lembar saham.

    "Sehingga nilai nominal sebelum stock split HILL dari Rp100 per saham, menjadi Rp20 per saham," ujarnya, dalam keterangannya, Kamis, 23 Januari 2025.

    Ia menegaskan, Hillcon akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham dan menambah jumlah pemegang saham perseroan melalui aksi stock split ini, namun demikian pelaksanaan aksi korporasi tersebut tetap harus menunggu persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada 3 Maret 2025.

    Lebih lanjut, Direktur Utama Hillcon itu menegaskan komitmen mereka terhadap transparansi dan tanggung jawab. "Kami bertanggung jawab atas kebenaran seluruh informasi yang dimuat dalam keterbukaan informasi ini dan memastikan bahwa tidak ada informasi material yang dihilangkan atau menyesatkan," demikian disampaikannya.

    Berikut adalah jadwal penting terkait rencana stock split:

    1. Pengumuman RUPSLB: 23 Januari 2025.
    2. Pemanggilan RUPSLB: 7 Februari 2025.
    3. Pelaksanaan RUPSLB: 3 Maret 2025.
    4. Pengumuman Jadwal Pelaksanaan Stock Split: 7 Maret 2025.
    5. Akhir Perdagangan Saham dengan Nilai Nominal Lama: 7 Maret 2025.
    6. Awal Perdagangan Saham dengan Nilai Nominal Baru di Pasar Reguler dan Negosiasi: 10 Maret 2025.
    7. Awal Perdagangan Saham dengan Nilai Nominal Baru di Pasar Tunai: 12 Maret 2025.

    Aksi Korporasi Jual Saham HILL

    PT Hillcon Equity Management, pemegang saham mayoritas Hillcon, telah melakukan dua transaksi penjualan saham sepanjang beberapa bulan terakhir, yang berdampak pada pengurangan persentase kepemilikannya di perusahaan tersebut.

    Transaksi terbaru dilakukan pada Jumat, 3 Januari 2025 lalu, dengan penjualan sebanyak 37 juta saham atau setara dengan 1,25 persen dari total kepemilikan saham Hillcon Equity Management. Sebelum transaksi, perusahaan memiliki 1,857 miliar saham (63,01 persen dari total saham Hillcon), yang kemudian berkurang menjadi 1,820 miliar saham (61,76 persen). Penjualan ini dilakukan pada harga Rp2.800 per saham, dengan tujuan untuk keperluan investasi.

    Sebelumnya, pada 30 September 2024, Hillcon Equity Management juga telah menjual 12,6 juta saham (0,43 persen dari total kepemilikan saham) dengan harga Rp2.100 per saham. Saat itu, kepemilikan saham mereka berkurang dari 1,870 miliar saham (63,44 persen) menjadi 1,857 miliar saham (63,01 persen). Sama seperti transaksi Januari 2025, tujuan dari penjualan saham ini juga untuk keperluan investasi.

    Dengan dua aksi korporasi tersebut, total saham yang dilepas oleh Hillcon Equity Management mencapai 49,6 juta saham dalam periode empat bulan terakhir, menurunkan kepemilikan mereka secara keseluruhan dari 63,44 persen menjadi 61,76 persen.

    Penjualan saham ini merupakan bagian dari langkah strategis perusahaan dalam mengelola portofolio investasinya. Hingga berita ini diturunkan, status kepemilikan saham PT Hillcon Equity Management di Hillcon tetap tercatat sebagai langsung.

    Laba Bersih Hillcon Anjlok 96,7 Persen

    Adapun, HILL perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi dan pertambangan, mencatatkan kinerja keuangan yang jauh menurun pada kuartal ketiga 2024. Perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp8,7 miliar, anjlok 96,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp261,1 miliar. Laba bersih per saham atau EPS (Earnings Per Share) kini hanya sebesar Rp3,02 per lembar, menunjukkan pelemahan yang signifikan.

    Pendapatan perusahaan selama sembilan bulan pertama 2024 tercatat sebesar Rp2,73 triliun, turun 6,9 persen dibandingkan dengan pendapatan sembilan bulan pertama tahun 2023 yang mencapai Rp2,9 triliun. Penurunan pendapatan ini turut berdampak pada laba kotor yang hanya mencapai Rp339,7 miliar, turun 50,1 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp680,2 miliar.

    Margin laba perusahaan juga mengalami penurunan yang signifikan. Gross margin tercatat hanya sebesar 12,6 persen, sementara EBITDA margin turun menjadi 26,5 persen, dan net margin menyusut menjadi hanya 0,3 persen.

    Dalam laporan keuangan kuartal ketiga 2024, Hillcon menghadapi tekanan dari beban bunga yang tinggi. Beban bunga mencapai Rp285,9 miliar, sehingga memengaruhi profitabilitas. EBITDA perusahaan mencapai Rp715,9 miliar, namun rasio EBITDA terhadap beban bunga hanya 2,50 kali, menunjukkan tingginya tingkat leverage.

    Dari sisi neraca, perusahaan memiliki total aset sebesar Rp6,02 triliun, dengan kas sebesar Rp112,5 miliar. Namun, rasio utang terhadap ekuitas (Debt-to-Equity Ratio) berada di level 2,51 kali, mencerminkan struktur pendanaan yang sangat bergantung pada utang. Total utang jangka pendek perusahaan mencapai Rp2,53 triliun, sementara utang jangka panjang sebesar Rp1,77 triliun.

    Harga saham HILL pada kuartal ketiga 2024 tercatat di level Rp2.110, dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp6,22 triliun. Dengan laba bersih yang sangat kecil, rasio harga terhadap laba (Price-to-Earnings Ratio/PER) perusahaan melonjak menjadi 698,68 kali, menunjukkan valuasi yang jauh dari optimal. Rasio harga terhadap nilai buku (PBV) tercatat di angka 3,62 kali, mencerminkan premi yang signifikan atas nilai buku perusahaan yang sebesar Rp582,42 per saham. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.