Logo
>

Strategi Baru Berbuah Manis, Laba Bukalapak (BUKA) Naik 218 Persen

Bukalapak catatkan laba Rp355 miliar di Q2 2025, naik 218%. Fokus pada Gaming, Investasi, dan efisiensi jadi kunci sukses transformasi bisnis.

Ditulis oleh Desty Luthfiani
Strategi Baru Berbuah Manis, Laba Bukalapak (BUKA) Naik 218 Persen
Ilustrasi peningkatan laba Bukalapak berkat strategi bisnis baru. (Foto: doc BUKA)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – PT Bukalapak.com Tbk atau dalam kode saham BUKA mengumumkan kinerja positif pada kuartal II tahun 2025 usai melakukan perombakan bisnisnya. 

    Emiten teknologi ini membukukan peningkatan pendapatan dan perbaikan signifikan pada EBITDA yang disesuaikan, memperlihatkan hasil dari proses transformasi yang telah dijalankan dalam beberapa kuartal terakhir.

    Sebelumnya, pada awal 2025, Bukalapak mengumumkan menutup layanan jual beli produk fisik secara onlinenya melalui marketplace. Ia mengubah strategi bisnis untuk beralih ke produk virtyal seperti Mitra Bukalapak, Gaming, Investmen dan Retail.

    Alasan penutupan itu adalah karena kontribusi platform tersebut hanya menyumbang kurang dari 3 persen untuk pendapatan perusahaan. 

    Sepanjang April hingga Juni 2025, Bukalapak mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,6 triliun, naik 12 persen secara kuartalan (quarter-on-quarter) dari sebelumnya Rp1,5 triliun pada kuartal I.

    Kenaikan ini ditopang oleh kinerja segmen Gaming dan Investasi yang menunjukkan pertumbuhan solid di tengah kompetisi ketat di sektor digital.

    "Kami menyambut baik momentum positif yang tercipta sejak awal tahun terus berlanjut di kuartal kedua. Hal ini mencerminkan bahwa transformasi yang kami lakukan mulai menunjukkan hasil yang nyata, dengan struktur bisnis yang semakin ramping, fokus, dan produktif," ujar Direktur PT Bukalapak.com Tbk, Victor Putra Lesmana melalui keterangan tertulis pada Rabu, 30 Juli 2025.

    Salah satu indikator kinerja yang membaik signifikan adalah EBITDA yang Disesuaikan, yang tercatat sebesar minus Rp14 miliar pada 2Q25. Angka ini membaik 30 persen dari minus Rp20 miliar pada kuartal sebelumnya. Bila dikombinasikan dengan pendapatan bunga bersih, EBITDA yang Disesuaikan + Net Interest Income bahkan sudah berada di teritori positif, yakni Rp201 miliar.

    Laba bersih perusahaan juga melonjak dari Rp112 miliar pada kuartal I meningkat 218 persen menjadi Rp355 miliar pada kuartal II. Lonjakan ini didorong oleh penurunan beban umum dan administrasi serta peningkatan nilai investasi yang menjadi salah satu sumber kekuatan baru bagi Bukalapak di tengah upaya efisiensi yang berkelanjutan.

    Dari sisi kontribusi pendapatan, segmen Gaming mencatatkan pertumbuhan paling pesat. Pada kuartal II 2025, segmen ini menyumbang pendapatan Rp1,36 triliun atau naik 24 persen dibanding kuartal sebelumnya.

    Ini menjadikan Gaming sebagai pendorong utama pertumbuhan, sekaligus menegaskan arah baru strategi Bukalapak yang kini lebih menekankan pada vertical-vertical dengan margin tinggi.

    Segmen Investasi juga menunjukkan pertumbuhan positif dengan mencatatkan pendapatan sebesar Rp14 miliar, tumbuh 13 persen secara kuartalan. Margin kontribusi segmen ini bahkan tercatat di atas 30 persen, memberikan ruang pertumbuhan yang menjanjikan secara jangka panjang.

    Sementara itu, dua segmen tradisional Bukalapak yakni Retail dan Mitra Bukalapak, tetap dipertahankan sebagai bagian dari ekosistem digital yang saling terintegrasi.

    Segmen Retail, misalnya, sukses menjaga margin kontribusi di angka 27,6 persen pada 2Q25, yang menunjukkan efektivitas strategi optimalisasi kanal-kanal distribusi digital dan seleksi produk yang lebih efisien.

    “Segmen Gaming kini menjadi salah satu kekuatan utama dalam ekosistem kami. Bersama Mitra Bukalapak, Retail, dan Investment, kami melihat seluruh segmen bisnis memiliki peran strategis yang saling mendukung dan menguatkan,” lanjut Victor.

    Dari sisi neraca, perusahaan juga berada dalam posisi yang sangat solid. Hingga 30 Juni 2025, Bukalapak mencatatkan total kas, setara kas, dan investasi likuid sebesar Rp18,5 triliun. Portofolio dana tersebut tersebar di berbagai instrumen berisiko rendah seperti deposito, obligasi pemerintah, dan reksa dana.

    Struktur keuangan yang kuat ini memberikan ruang manuver yang leluasa bagi Bukalapak untuk tetap agresif dalam mengejar peluang pertumbuhan tanpa mengorbankan kesehatan neraca.

    Transformasi menyeluruh yang dilakukan perseroan sejak 2023 mulai membuahkan hasil yang konsisten. Fokus pada efisiensi, penguatan verticals dengan margin tinggi, dan pengelolaan portofolio investasi yang lebih aktif menjadi fondasi strategi baru BUKA dalam menjawab dinamika pasar teknologi dan e-commerce yang terus berkembang.

    Perusahaan menyatakan optimisme untuk mempertahankan momentum ini di paruh kedua tahun 2025, dengan tetap menjadikan keberlanjutan dan profitabilitas sebagai dua prinsip utama dalam setiap keputusan strategis.

    Dengan berbagai capaian ini, Bukalapak memperlihatkan bahwa strategi keluar dari model bakar uang menuju efisiensi dan penciptaan nilai nyata bisa dijalankan oleh perusahaan teknologi asal Indonesia. Transformasi yang awalnya penuh keraguan kini mulai mendapat validasi dari kinerja yang berkelanjutan.

    Menilik data perdagangannya pada Rabu, 30 Juli 2025 ini, saham BUKA berada di Rp149 per lembarnya. Angka tersebut termasuk kenaikan selama satu bulan terakhir setelah sebelumnya saham BUKA sempat menyentuh Rp120 per lembarnya.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".