KABARBURSA.COM - Bank Indonesia (BI) telah kembali mempertahankan suku bunga acuan (BI rate) di level 6persen, sementara diproyeksikan bahwa suku bunga akan mulai turun pada semester II tahun ini.
Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, terdapat sejumlah pelaku pasar yang memprediksi pemangkasan suku bunga Federal Funds Rate (FFR) pada Juni 2024. Hal ini menciptakan tingkat ketidakpastian keuangan global yang tinggi.
"Penahanan BI Rate merupakan satu kebijakan yang tetap. Kami melihat peluang penurunan BI Rate akan terbuka pada semester II. Ini merupakan skenario dasar, namun bisa mengalami perubahan," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta dikutip Kamis 21 Maret 2024.
Perry menjelaskan bahwa faktor utama yang mempengaruhi penurunan suku bunga adalah inflasi. Pihaknya percaya bahwa kenaikan harga pangan hanya bersifat sementara hingga akhir tahun 2024. "Kami meyakini inflasi IHK (Indeks Harga Konsumen) akan tetap pada 3persen hingga akhir tahun, sementara inflasi inti masih rendah," katanya.
Perry juga mengungkapkan bahwa BI akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah untuk mengendalikan inflasi harga pangan serta inflasi yang berasal dari luar negeri (imported inflation). "Dengan demikian, akan terjadi stabilitas nilai tukar," tambahnya.