Logo
>

Sulbar Bangga Jadi Provinsi Terbaik Kendalikan Inflasi

Ditulis oleh KabarBursa.com
Sulbar Bangga Jadi Provinsi Terbaik Kendalikan Inflasi

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Sulawesi Barat (Sulbar) kembali menunjukkan prestasi yang patut dibanggakan, yakni dalam hal pengendalian inflasi. Provinsi ini berhasil menjadi provinsi kedua terbaik di Indonesia yang berhasil mengendalikan inflasi yaitu 1,25 persen.

    Hal itu disampaikan Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulbar, Muhammad Idris, saat diwawancarai wartawan usai mengikuti review nasional inflasi 2024, Selasa, 4 Juni 2024.

    Muhammad Idris menyatakan bahwa dari 38 provinsi di Indonesia, Sulawesi Barat (Sulbar) dan Kepulauan Bangka Belitung merupakan daerah dengan inflasi yang paling terkendali.

    Kedua daerah tersebut mencatat inflasi sebesar 1,25 persen, yang merupakan angka terendah di antara seluruh provinsi di Indonesia.

    Hal ini menunjukkan keberhasilan pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga dan mengendalikan faktor-faktor yang dapat memicu kenaikan inflasi.

    Keberhasilan ini bisa menjadi contoh bagi provinsi lain dalam menerapkan kebijakan ekonomi yang efektif untuk menjaga stabilitas ekonomi regional.

    "Tadi pagi, kita melakukan review nasional inflasi dan membanggakan, karena Sulbar itu menjadi daerah yang paling rendah inflasinya atau paling terkendali inflasinya di Indonesia,” kata Muhammad Idris seperti dikutip dari KabarMakassar.com, Rabu, 5 Juni 2024.

    Capaian itu, kata dia, bisa dicapai Sulbar lantaran dua kabupaten yakni Mamuju dan Majene yang menjadi sampling, sukses mengendalikan inflasi.

    "Kita bisa capai itu (pengendalian inflasi) karena paling tidak ada dua kabupaten yang menjadi sampling, Mamuju dan Majene itu sukses. Terutama Majene yang akhirnya di bawah nol koma sekian persen," jelasnya.

    Hanya saja, kata Muhammad Idris, kekhawatiran muncul terhadap bahan-bahan pokok kebutuhan masyarakat yang cenderung mempengaruhi inflasi.

    "Misalnya, mengenai cabai, bawang merah, kemudian juga ikan dan ini tadi juga sudah kita diskusikan dengan kabupaten supaya bisa dikendalikan dengan baik," ujar Muhammad Idris.

    Sehingga, dia menjelaskan, pihaknya bakal konsisten pada empat langkah dalam menjaga pengendalian inflasi di Sulbar.

    "Pertama, memastikan tim pengendali inflasi itu harus bekerja keras, terus menerus melakukan pemantauan. Kedua, gerakan pangan murah kita harus lakukan terus di pasar-pasar. Ketiga adalah memastikan kawan-kawan di kabupaten itu, melakukan operasi pasar setiap saat. Dan, keempat, bagaimana terkoordinasi antara provinsi dan kabupaten terjalin dengan baik," pungkasnya.

    Penyaluran KUR di Sulsel Capai Rp5,55 Triliun

    Sementara itu, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatatkan peningkatan signifikan sepanjang Januari hingga April 2024, mencapai Rp5,55 triliun. Angka ini menunjukkan lonjakan sebesar 86,85 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya Rp2,97 triliun.

    Dengan capaian ini, Sulsel kini menjadi provinsi dengan penyaluran KUR tertinggi di luar Jawa, menduduki peringkat empat nasional setelah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

    Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Sulsel, Supendi, menjelaskan lonjakan ini dipicu oleh kebijakan pemerintah daerah yang mendorong transaksi KUR naik dua kali lipat tahun ini, dengan target penyaluran Rp30 triliun sepanjang 2024.

    Selain itu, realisasi KUR pada tahun lalu yang baru dimulai pada Maret 2023 akibat perubahan aturan penyaluran juga memberikan dorongan pada awal tahun ini.

    "Dorongan Pemprov Sulsel meningkatkan penyaluran KUR hingga dua kali lipat, serta penyaluran yang baru mulai pada Maret tahun lalu, berkontribusi pada pertumbuhan tinggi tahun ini," kata Supendi dalam keterangan resmi, Rabu, 5 Juni 2024.

    Supendi merinci KUR telah disalurkan kepada 99.604 debitur di Sulsel. Sektor usaha yang paling banyak menerima KUR adalah pertanian, perburuan, dan kehutanan dengan nilai Rp2,26 triliun hingga April 2024. Sektor perdagangan besar dan eceran menempati urutan kedua dengan Rp2,05 triliun.

    Sektor lainnya yang juga menerima KUR adalah sektor jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya sebesar Rp483,31 miliar, sektor industri pengolahan Rp260,46 miliar, sektor perikanan Rp220,28 miliar, dan sektor lainnya Rp274,85 miliar.

    Adapun bank yang menyalurkan KUR paling banyak di Sulsel adalah BRI dengan Rp4,58 triliun, diikuti oleh Bank Mandiri Rp505,66 miliar, BNI Rp123,55 miliar, BSI Rp113,68 miliar, Pegadaian Syariah Rp112,89 miliar, Bank Sulselbar Rp85,10 miliar, BTN Rp19,27 miliar, dan lainnya Rp11,16 miliar. (ant/*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi