KABARBURSA.COM – PT Solusi Sinergi Digital Tbk (Surge) dengan kode saham WIFI mengumumkan kerja sama strategis dengan Huawei Indonesia untuk menghadirkan solusi 5G Fixed Wireless Access (FWA) dalam mendukung inisiatif Broadband Terjangkau milik SURGE.
Kolaborasi ini merupakan bagian dari proyek 5G FWA 1,4 GHz yang telah dikembangkan selama dua tahun terakhir.
Melalui kemitraan ini, kedua perusahaan akan bersama-sama mengembangkan ekosistem end-to-end yang mencakup jaringan inti, radio, serta perangkat pelanggan (Customer Premises Equipment/CPE) guna mempercepat penyediaan layanan broadband berkecepatan tinggi dengan harga terjangkau bagi masyarakat Indonesia.
“Kami berkomitmen mewujudkan akses internet cepat dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Melalui kemitraan dengan Huawei ini, kami memperkuat fondasi teknologi untuk mencapai target menjangkau hingga 5 juta rumah tangga per tahun,” ujar Shannedy Ong, Surge dalam siaran persnya, dikutip Minggu, 26 Oktober 2025.
Dari pihak Huawei, kolaborasi ini mencerminkan dukungan berkelanjutan perusahaan terhadap transformasi digital Indonesia melalui teknologi jaringan nirkabel generasi terbaru.
“Kami bangga dapat bermitra dengan Surge dalam menghadirkan solusi inovatif 5G FWA. Huawei tetap berkomitmen mendukung pengembangan ekosistem digital Indonesia melalui teknologi yang efisien, andal, dan berorientasi pada masyarakat,” kata Duan Hao, CEO Huawei Enterprise Wireless Domain.
Kerja sama antara Surge dan Huawei ini menjadi langkah penting dalam mempercepat perluasan jaringan broadband nasional, mendukung transformasi ekonomi digital Indonesia, serta memperkuat daya saing bangsa di era konektivitas 5G.
WIFI Terkoreksi, Begini Trennya
Dari lantai bursa, Saham WIFI bergerak melemah pada perdagangan Jumat, 24 Oktober 2025. Harga saham turun 1,84 persen ke level Rp3.200 per saham. Volume transaksi mencapai sekitar 650 ribu lot dengan nilai perdagangan Rp211,5 miliar.
Sepanjang sesi, harga bergerak di kisaran Rp3.200 hingga Rp3.320 per saham. Rata-rata harga transaksi tercatat di Rp3.253 per saham.
Aktivitas jual masih cukup dominan, dengan nilai penjualan mencapai Rp43,3 miliar dibandingkan nilai beli sebesar Rp21,1 miliar.
Sehari sebelumnya, saham WIFI sempat menguat 4,82 persen ke Rp3.260 per saham setelah pengumuman kerja sama dengan Huawei Indonesia untuk pengembangan solusi 5G Fixed Wireless Access (FWA).
Namun penguatan itu tidak bertahan lama karena aksi ambil untung kembali muncul di pasar.
Jika dilihat dari data perdagangan sepekan terakhir, pergerakan harga WIFI tergolong fluktuatif. Pada 20 Oktober 2025, harga melonjak 15,52 persen ke Rp3.200 dengan nilai transaksi Rp837,9 miliar.
Dua hari berikutnya, harga kembali terkoreksi hingga ke Rp3.110 per saham. Sepanjang Oktober, saham WIFI sempat menembus level tertingginya di Rp3.930 pada 10 Oktober, sebelum bergerak konsolidatif di kisaran Rp3.100–Rp3.300.
Pada sisi antrean order, minat beli terbanyak berada di rentang harga Rp3.160–Rp3.200 per saham, sementara penawaran jual lebih tebal di area Rp3.240–Rp3.260.
Total pesanan beli tercatat sekitar 209 ribu lot, sedangkan pesanan jual mencapai 481 ribu lot. Kondisi ini menunjukkan tekanan jual masih lebih tinggi dibandingkan permintaan beli di pasar reguler.
Koreksi yang terjadi sepekan terakhir terjadi setelah reli kuat pada pertengahan Oktober. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.