Logo
>

Surge Kebut Pengembangan Infrastruktur, Utamakan Dua Fokus

Pertama, Surge akan berekspansi jaringan serat optik nasional, yang menghubungkan lebih banyak rute antarkota, pusat transit, dan koridor komersial.

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Surge Kebut Pengembangan Infrastruktur, Utamakan Dua Fokus
Ilustrasi PT Solusi Sinergi Digital Tbk atau Surge.

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Solusi Sinergi Digital Tbk atau Surge (WIFI) tengah mempercepat pengembangan infrastruktur dengan dua fokus utama di tahun ini. 

    Pertama, Surge akan berekspansi jaringan serat optik nasional, yang menghubungkan lebih banyak rute antarkota, pusat transit, dan koridor komersial. 

    Kedua, perusahaan akan memperluas konektivitas last-mile melalui cakupan broadband residensial di lebih dari 400 stasiun kereta api di Pulau Jawa dan wilayah sekitarnya, dengan memanfaatkan kemitraan strategis bersama lebih dari 500 kontraktor lokal dan ISP. 

    "Strategi jaringan ini memungkinkan scaling yang efisien secara biaya sambil melayani komunitas padat yang terhubung dengan jalur transportasi, yang selama ini belum dijangkau oleh penyedia layanan konvensional," tulis manajemen Surge dalam keterangannya, dikutip Rabu, 9 April 2025.

    Direktur Utama Surge Yune Marketatmo mengatakan, 2024 merupakan tahun yang sangat penting bagi Surhe. Di luar kinerja keuangan yang kuat, pihaknya terus menggerakkan misi inti untuk menghadirkan internet terjangkau di Indonesia, terutama di wilayah yang akses digitalnya masih terbatas.

    "Dengan terus memperluas infrastruktur kami, kami membuka peluang bagi masyarakat, komunitas, dan pelaku usaha mikro untuk ikuti serta dalam ekonomi digital," ujar dia. 

    Surge sendiri telah mengumumkan hasil audit keuangan untuk kuartal keempat dan tahun penuh yang berakhir pada 31 Desember 2024. Pendapatan perusahaan meningkat +53 persen YoY menjadi Rp 671,85 miliar. 

    Adapun, laba Kotor naik +141 persen menjadi Rp 414,77 miliar, laba Operasional tumbuh +175 persen senilai Rp 344,89 miliar, dan laba Bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk melonjak +295 persen menjadi Rp 231,19 miliar.

    Adapun EBITDA Surge turut meningkat +110 persen YoY menjadi Rp 491.80 miliar, dengan margin EBITDA sebesar 73,2 persen.  Sedangkan, total Aset juga bertumbuh dua kali lipat menjadi Rp 2,91 triliun, didorong oleh investasi pada infrastruktur digital. 

    Gandeng DOOH, Surge Maksimalkan Cuan dari Pasar Internet

    Surge memiliki potensi besar untuk meningkatkan pendapatan melalui ekspansi ke segmen pelanggan internet setelah menggandeng PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH). 

    Dengan target 40 juta pelanggan dan skema harga Rp100.000 per bulan, perusahaan berpotensi meraup pendapatan hingga Rp4 triliun per bulan atau Rp48 triliun per tahun jika seluruh target tercapai, namun belum dikurangi berbagai poin. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan pendapatan WIFI saat ini, yang per kuartal III-2024 baru mencapai Rp506,42 miliar. Namun, keberhasilan strategi ini bergantung pada kecepatan akuisisi pelanggan, daya saing harga di industri penyedia layanan internet (ISP), serta efisiensi operasional dalam menyediakan layanan.

    Surge dan DOOH resmi menjalin kerja sama untuk mendukung proyek internet terjangkau bagi rakyat Indonesia dengan tujuan menjangkau 40 juta pelanggan. Dengan menawarkan paket internet unlimited 100 Mbps seharga Rp100.000 per bulan, mereka menargetkan segmen masyarakat yang selama ini belum memiliki akses internet stabil dan terjangkau. Strategi ini akan mengandalkan kerja sama dengan berbagai penyedia layanan internet (Internet Service Provider/ISP) serta kontraktor lokal untuk mempercepat penetrasi pasar.

    Direktur Utama DOOH Vicktor Aritonang, menekankan bahwa perusahaannya akan memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang akan diintegrasikan ke seluruh ekosistem DOOH guna memaksimalkan jangkauan pemasaran serta meningkatkan efektivitas akuisisi pelanggan.

    "Untuk memenuhi tantangan brand dan penetrasi 40 juta pelanggan yang perlu dicapai oleh WIFI, kami akan mengoptimalkan penggunaan AI dalam strategi pemasaran digital, memanfaatkan data secara lebih presisi, serta meningkatkan efektivitas kampanye media kami," ujar Vicktor dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, 4 Maret 2025.

    Saat ini, sumber utama pendapatan Surge berasal dari segmen periklanan dan telekomunikasi, dengan masing-masing memberikan kontribusi Rp243,54 miliar dan Rp254,01 miliar per kuartal III-2024. Jika strategi ekspansi pelanggan internet berjalan sesuai rencana, model bisnis perusahaan akan mengalami pergeseran signifikan, di mana layanan internet dapat menjadi sumber utama pendapatan. Namun, segmen periklanan tetap memiliki peluang pertumbuhan, terutama dengan pemanfaatan teknologi AI yang digunakan oleh DOOH dalam pemasaran digital berbasis data pelanggan.

    Dalam kolaborasi ini, DOOH akan menggunakan AI dalam memperluas pemasaran melalui ekosistem yang dimilikinya, seperti Key Opinion Leader (KOL), Programmatic Advertising, pemasaran digital berbasis data, dan media sosial yang terhubung dengan komunitas serta event interaktif. 

    Selain itu, DOOH juga akan mengandalkan media luar ruang (Out-of-Home/OOH) digital dan programmatic DOOH seperti TV Kereta dengan 36 juta impresi, digital totem, serta videotron berbasis AI agar target 40 juta pelanggan dapat tercapai lebih cepat.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.