KABARBURSA.COM - MNC Sekuritas telah menurunkan target harga PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Isu daya beli yang masih lemah terus menghantui permintaan produk dari UNVR.
Menurut Analis Riset MNC Sekuritas, Raka Junico, prospek pertumbuhan kinerja UNVR pada tahun 2024 diprediksi akan berjalan dengan lambat. Pasalnya, segmen home & personal care (HPC), yang menjadi penyumbang utama pendapatan perusahaan, diperkirakan akan mengalami stagnasi dalam pertumbuhannya.
"Dalam konteks peringkat netral kami di sektor bahan pokok yang tengah mengalami kenaikan harga akibat El-Nino, kami mengantisipasi kemungkinan dampaknya terhadap segmen HPC," tulisnya dalam risetnya dikutip Minggu 24 Maret 2024.
Kantar memproyeksikan adanya perlambatan pertumbuhan terkait segmen HPC pada tahun 2024, di mana produk perawatan rumah tangga diprediksi tumbuh sebesar 3,2persen YoY.
Sementara itu, segmen kecantikan & perawatan pribadi diperkirakan hanya akan tumbuh sebesar 6,5persen, dibandingkan dengan pertumbuhan sebesar 9,3persen pada tahun 2023. "Kami melihat fenomena ini terkait dengan adanya pembatasan daya beli konsumen, yang mengakibatkan penurunan dalam penjualan akibat penyesuaian pengeluaran," katanya.
Disamping itu, harga produk HPC dari UNVR pada bulan Januari 2024 tidak mengalami perubahan dari kuartal IV 2023, yang mencerminkan adanya daya beli yang masih relatif lemah.
"Dengan proyeksi yang moderat, kami memperkirakan pertumbuhan sebesar 1persen YoY di segmen HPC, yang akan menyumbang sekitar 65persen dari total omset pada tahun 2024," jelasnya.
Selain itu, penurunan kinerja UNVR pada tahun 2023 juga menjadi faktor dalam pemangkasan target harga perusahaan. Pendapatan UNVR pada tahun 2023 hanya mencapai 94,7persen dari perkiraan dan konsensus, sementara laba bersihnya hanya mencapai 92,9persen dan 84,8persen dari perkiraan dan konsensus, masing-masing.
"Pada tahun 2023, UNVR mencatat pendapatan sebesar Rp 38,6 triliun, mengalami penurunan sebesar 6,32persen YoY, dan laba bersih yang turun 10,5persen menjadi Rp 4,8 triliun," tambahnya.
Penurunan kinerja ini terjadi akibat dari aksi boikot terhadap produk UNVR yang berlangsung sejak Fatwa MUI pada bulan November sebelumnya. Hal tersebut mengakibatkan penurunan tingkat penjualan hingga mencapai 74persen pada bulan November 2023.
"Dampaknya, pangsa pasar UNVR pada tahun 2023 turun menjadi 30,7persen, lebih rendah dari periode Oktober 2023 yang mencapai 31,3persen, dan di bawah angka tahun 2022 sebesar 31persen," paparnya.
Namun, ada kabar baik dengan adanya peningkatan tingkat penjualan pada bulan Januari 2024 yang mencapai 92persen. Oleh karena itu, MNC Sekuritas merekomendasikan untuk tetap memegang saham UNVR dengan target harga sebesar Rp 2.700.
"MNC Sekuritas juga memangkas proyeksi pendapatan dan laba bersih UNVR di tahun 2024. Proyeksi pendapatan dan laba bersih masing-masing turun sebesar 4,9persen dan 6,2persen, menjadi Rp 39,1 triliun dan Rp 4,89 triliun," tambahnya.
"Meskipun demikian, proyeksi pendapatan dan laba bersih UNVR pada tahun 2024 tetap mengalami pertumbuhan sebesar 1,3persen YoY dan 1,9persen YoY dari hasil realisasi tahun 2023," demikian keterangan dalam riset tersebut.