Logo
>

Targetkan Free Float, Pengendali ADES Lakukan ini

Ditulis oleh Yunila Wati
Targetkan Free Float, Pengendali ADES Lakukan ini

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pengendali sekaligus pemegang saham utama PT Akasha Wira International Tbk dengan kode saham ADES, yaitu Water Partners Bottling SA (WPB) melepas kepemilikan sahamnya terhadap ADES. Diduga, aksi ini untuk memenuhi target free float emiten air mineral kemasan itu.

    Dalam surat keterbukaan informasi yang diberikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 4 Oktober 2024, Sekretaris Perusahaan ADES Aprianti Kartika, menjelaskan, saham yang dilepas WPB sebanyak 1 juta saham. WPB membandrolnya Rp9.000 per lembar saham atau setara dengan Rp9 miliar.

    Transaksi dilakukan Kamis, 3 Oktober 2024 lewat Indopremier Sekuritas dengan kode broker PD. Dengan transaksi tersebut, maka kepemilikan saham perusahaan yang tercatat di Zurich, Swiss itu turun dari 539,9 juta saham (91,52 persen) menjad 538,9 juta saham (91,35 persen).

    Berdasarkan catatan, saham ADES masuk dalam daftar efek pemantauan khusus karena tidak memenuhi syarat free float kepemilikan publik sebesar 7,5 persen dan 50 juta saham beredar. Dengan penjualan ini, maka ADES mencatatkan kenaikan saham beredar di publik sebanyak 91,35 persen dan 50,96 juta saham.

    Apa itu Free Float?

    Free float adalah bagian dari saham suatu perusahaan yang tersedia untuk diperdagangkan oleh publik di pasar saham. Saham-saham ini tidak termasuk saham yang dimiliki oleh pihak internal perusahaan seperti eksekutif, entitas pemerintah, atau pemegang saham institusional besar yang cenderung tidak sering memperdagangkan saham mereka.

    Secara sederhana, free float mewakili jumlah saham yang "mengambang" bebas di pasar, yang memungkinkan investor untuk membeli dan menjualnya tanpa batasan signifikan. Konsep ini penting untuk likuiditas, di mana free float yang lebih besar biasanya menunjukkan bahwa saham tersebut lebih likuid, sehingga lebih mudah untuk diperdagangkan tanpa memengaruhi harga secara signifikan.

    Poin Penting tentang Free Float:

    1. Likuiditas: Saham dengan free float yang lebih besar cenderung lebih likuid dan kurang berfluktuasi karena lebih banyak saham yang tersedia untuk diperdagangkan.
    2. Volatilitas: Free float yang rendah dapat menyebabkan volatilitas lebih tinggi karena dengan saham yang lebih sedikit tersedia, transaksi dalam jumlah besar dapat menyebabkan perubahan harga yang signifikan.
    3. Kelayakan Indeks: Banyak indeks saham, seperti FTSE atau MSCI, menggunakan free float untuk menghitung kapitalisasi pasar, memastikan hanya saham yang benar-benar dapat diperdagangkan yang dihitung.

    Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan memiliki total 1 miliar saham tetapi 300 juta saham dipegang oleh pihak internal, maka free float-nya adalah 700 juta saham.

    Water Partners Bottling SA

    Water Partners Bottling SA adalah perusahaan Swiss yang berbasis di Zug, didirikan pada tahun 2005. Fokus utamanya adalah akuisisi, manajemen, dan penjualan investasi di industri air mineral. Perusahaan ini beroperasi baik di dalam negeri maupun internasional, serta terlibat dalam berbagai kegiatan komersial dan keuangan untuk mendukung tujuan intinya. Water Partners Bottling SA terdaftar di registri komersial Swiss dengan nomor identifikasi unik CHE-110.262.387.

    Selain operasi utamanya, perusahaan ini berlokasi di Poststrasse 24, Zug, Swiss, dan berbagi alamat dengan perusahaan lain seperti Avanta Group AG,

    Pergerakan Saham ADES

    Saham PT Akasha Wira International Tbk (ADES) mengalami kenaikan signifikan, ditutup pada level Rp10.450, dengan kenaikan Rp550 (+5,56 persen) dari harga penutupan sebelumnya di Rp9.900. Saham ini dibuka pada Rp9.925 dan mencapai level tertinggi hari ini di Rp10.450, sementara level terendahnya berada di Rp9.925. Dengan volume perdagangan sebesar 651,8 juta rupiah, rata-rata harga saham tercatat di Rp10.329.

    Kenaikan harga ADES sebesar 5,56 persen menunjukkan sentimen positif dari para pelaku pasar. Meskipun saham ini memiliki batas auto-rejection atas (ARA) di Rp10.875 dan batas auto-rejection bawah (ARB) di Rp8.925, lonjakan harga ke level tertinggi Rp10.450 mencerminkan adanya permintaan kuat, mungkin didorong oleh prospek pertumbuhan bisnis yang menarik atau faktor eksternal yang mendukung.

    Volume transaksi harian senilai Rp651,8 juta mencerminkan minat yang signifikan terhadap saham ini. Ini menandakan adanya likuiditas yang cukup tinggi di pasar, membuat saham ADES menjadi perhatian investor. Dengan harga rata-rata perdagangan di Rp10.329, investor tampaknya optimis terhadap kinerja perusahaan ke depan.

    Kenaikan ini bisa jadi terkait dengan fundamental perusahaan yang kuat, baik dari segi kinerja finansial maupun strategi bisnis ke depan. Sebagai produsen air minum dalam kemasan dan minuman ringan, PT Akasha Wira International Tbk memiliki potensi besar di tengah permintaan konsumen yang terus meningkat terhadap produk minuman berkualitas. Ditambah lagi, dengan nilai free float yang cukup, saham ADES menawarkan likuiditas yang menarik bagi investor institusi maupun ritel.

    Selain itu, kinerja ini menandakan adanya optimisme pasar terhadap kinerja perusahaan. Meskipun demikian, investor tetap perlu memperhatikan faktor eksternal yang mungkin mempengaruhi pergerakan saham, seperti kondisi makroekonomi, kompetisi di industri, serta kebijakan pemerintah yang relevan.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79