Logo
>

Tekanan Jual Masih Bayangi Saham BBNI, Harga Saham Terkoreksi

Saham BBNI melemah ke Rp4.100 dengan sinyal teknikal dominan jual. Mayoritas indikator dan moving average belum menunjukkan pembalikan arah. Investor disarankan waspada.

Ditulis oleh Yunila Wati
Tekanan Jual Masih Bayangi Saham BBNI, Harga Saham Terkoreksi
Pengunjung melintas di depan gerai BNI FX Sudirman, Jakarta. Foto: Dok KabarBursa.

KABARBURSA.COM - Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BBNI kembali mengalami tekanan pada perdagangan Rabu, 6 Agustus 2025. 

Harga ditutup melemah 2,84 persen ke posisi Rp4.100 per saham, sekaligus menyentuh level terendah harian, setelah sebelumnya dibuka di Rp4.220 dan sempat mencapai titik tertinggi di Rp4.230.

Koreksi ini terjadi di tengah sentimen pasar yang belum stabil, ditambah tekanan teknikal yang semakin kuat. Berdasarkan indikator teknikal terkini, tren pelemahan belum menunjukkan tanda-tanda pembalikan.

Analisis Teknikal Didominasi Sinyal Jual

Mayoritas indikator teknikal menunjukkan kecenderungan bearish. Dari total 11 indikator yang dianalisis, lima di antaranya memberikan sinyal jual, sementara hanya dua yang menyarankan beli. Sisanya berada di posisi netral.

Beberapa indikator penting yang menunjukkan tekanan jual antara lain MACD, Williams %R, serta ROC. Indikator RSI berada di level 49, masih dalam zona netral, namun mulai mendekati area bawah.

Sementara ADX yang berada di angka 20 menunjukkan bahwa tren yang terbentuk saat ini masih lemah, tetapi mengarah turun.

Meski begitu, tidak semua indikator memberikan sinyal negatif. CCI dan Bull/Bear Power justru menunjukkan kekuatan beli dalam jangka pendek. Ini bisa menjadi ruang bernapas sementara bagi investor yang ingin mencari peluang rebound.

Jika dilihat dari pergerakan moving average (MA), tekanan jual masih mendominasi hampir di seluruh rentang waktu. Dari 12 kombinasi MA sederhana dan eksponensial, hanya MA5 sederhana yang memberikan sinyal beli, kemungkinan karena pantulan harga jangka pendek.

MA10 hingga MA200, baik versi sederhana maupun eksponensial, seluruhnya memberi sinyal jual. Ini menandakan bahwa tren pelemahan BBNI sudah berlangsung dalam periode menengah hingga panjang.

Level Support dan Resistance: Waspadai Break Support

Mengacu pada perhitungan pivot point klasik, support penting berada di area Rp4.096, sangat dekat dengan harga penutupan saat ini. Jika level ini jebol, tekanan lanjutan bisa mendorong harga ke Rp3.973 atau bahkan Rp3.906.

Sementara itu, level resistance terdekat berada di Rp4.286. Apabila saham mampu rebound dan menembus level ini, ada peluang pembalikan arah teknikal, meskipun konfirmasi lebih lanjut tetap dibutuhkan.

Dari sisi fundamental, BBNI sebenarnya berada dalam kondisi valuasi yang menarik. Dengan rasio P/E di angka 7,33 dan dividend yield mencapai 9,12 persen, saham ini termasuk salah satu bank BUMN dengan imbal hasil dividen tertinggi. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp151 triliun.

Saat ini, harga saham BBNI berada jauh di bawah harga tertinggi tahunan di Rp5.850, dan lebih dekat ke titik terendah tahunan di Rp3.610. Ini bisa menjadi sinyal bahwa saham mulai undervalued, meski tetap dibayangi oleh tekanan jangka pendek.

Tekanan teknikal yang signifikan masih membayangi pergerakan saham BBNI dalam jangka pendek. Mayoritas indikator belum menunjukkan potensi pembalikan arah yang kuat. Namun, untuk investor jangka panjang, kondisi saat ini justru bisa menjadi momen untuk mencermati valuasi dan menunggu peluang akumulasi saat tekanan mulai mereda.

Bagi pelaku pasar jangka pendek, kehati-hatian tetap menjadi kunci. Pergerakan di bawah support kunci Rp4.096 perlu diwaspadai sebagai sinyal bahwa tekanan belum sepenuhnya berakhir.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79