KABARBURSA.COM – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau dalam kode saham TLkM kembali memperluas lini bisnisnya dengan menjalin kerja sama strategis dengan PT IBM Indonesia untuk mengembangkan dan menghadirkan platform Sovereign AI berbasis teknologi IBM watsonx di Indonesia.
Kolaborasi tersebut bertujuan untuk mempercepat adopsi kecerdasan buatan (AI) secara nasional sekaligus memperkuat daya saing global melalui transformasi digital yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Solusi Sovereign AI itu dibangun menggunakan IBM watsonx, platform AI generatif enterprise yang memungkinkan pengembangan layanan nilai tambah berbasis AI yang andal dan sesuai regulasi.
Teknologi yang dirancang untuk mendukung berbagai sektor industri seperti sumber daya manusia, hukum, pemasaran, kesehatan, pendidikan, dan keuangan. Dengan pendekatan yang terbuka, terukur, dan compliant, Sovereign AI memungkinkan pelaku usaha di Indonesia untuk membangun model AI mereka sendiri yang sesuai dengan kebutuhan lokal serta aman dalam pengelolaan data.
Penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan oleh PGS EVP Digital Business & Technology Telkom, Ari Kurniawan, dan Presiden Direktur IBM Indonesia, Roy Kosasih, pada Rabu, 21 Mei 2025 lalu di Gedung Telkom Landmark Tower, Jakarta.
Penandatanganan itu merupakan kelanjutan dari nota kesepahaman (MoU) yang telah diteken kedua belah pihak pada Desember 2024 lalu.
Acara tersebut turut dihadiri oleh jajaran manajemen Telkom, termasuk Direktur Group Business Development Telkom periode 2022–2025, Honesti Basyir, serta Direktur Enterprise & Business Service Telkom, FM Venusiana R. Dari pihak IBM, hadir General Manager IBM Asia Pasifik Hans Dekkers, Presiden Direktur IBM Indonesia Roy Kosasih, dan Executive Chairman IBM Indonesia Omar Sjawaldy Anwar.
"Kolaborasi ini memadukan kekuatan infrastruktur digital Telkom dan keunggulan teknologi AI milik IBM dalam menghadirkan solusi inovatif yang selaras dengan regulasi lokal. Kami percaya Sovereign AI akan mempercepat transformasi industri dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia," ujar Honesti Basyir melalui keterangan resmi yang diterima KabarBursa.com pada Kamis, 5 Juni 2025.
Sementara itu, Hans Dekkers menyampaikan bahwa IBM memiliki pengalaman panjang dalam pengembangan AI dan menyambut baik kemitraan strategis dengan Telkom.
"Watsonx memberikan fleksibilitas hosting lokal maupun cloud, serta mendukung tata kelola data yang aman dan transparan. Ini menjadi fondasi penting dalam menciptakan ekosistem AI yang bertanggung jawab dan berkelanjutan," jelas Dekkers.
Langkah Telkom tersebut didorong oleh proyeksi pasar yang menjanjikan. Laporan terbaru dari IDC menyebutkan bahwa belanja AI dan AI Generatif di kawasan Asia Pasifik diperkirakan mencapai USD175 miliar pada tahun 2028, dengan pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) sebesar 33,6 persen sejak 2023. Hal itu menandakan peningkatan signifikan dalam kebutuhan platform AI yang terintegrasi dan tenaga kerja terampil di bidang kecerdasan buatan.
Dengan memanfaatkan IBM watsonx, Telkom ingin menjadi pionir dalam menyediakan platform Sovereign AI yang melayani kebutuhan industri lokal secara luas. Solusi akan memperkuat kapabilitas anak usaha Telkom dalam membangun kasus penggunaan AI yang relevan, serta memperluas jangkauan layanan digital di seluruh ekosistem nasional.
Melalui kolaborasi ini, Telkom dan IBM menegaskan komitmen bersama untuk menghadirkan teknologi yang bukan hanya mutakhir, tetapi juga menjunjung tinggi prinsip keamanan, privasi, dan keberlanjutan dalam mendukung agenda pembangunan ekonomi digital Indonesia.
Tak hanya dengan IBM, TLKM juga baru saja menjalin kolaborasi dengan Wifi.
PT Solusi Sinergi Digital Tbk atau Surge (WIFI), TLKM dan PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF) resmi menjalin kerja sama infrastruktur jaringan dan pengembangan ekosistem internet nasional.
Kolaborasi tersebut diharapkan dapat menjadi katalis utama dalam menghadirkan internet rakyat yang terjangkau, inklusif, dan berkelanjutan bagi lebih dari 40 juta rumah tangga di Indonesia.
Executive Vice President Divisi Wholesale Service Telkom Muhammad Rofik mengatakan, kerja sama ini adalah manifestasi nyata dalam memperluas konektivitas nasional.
"Dengan memanfaatkan kekuatan infrastruktur dan teknologi dari semua pihak, kami ingin memastikan bahwa seluruh masyarakat Indonesia, tanpa terkecuali, bisa menikmati layanan internet yang terjangkau dan andal." ujar dia dalam keterangan resmi, Senin, 2 Juni 2025.
Sementara itu Director Surge Mustaghfirin menyebut, pihaknya berkomitmen untuk menjadi bagian dari transformasi digital Indonesia. Kolaborasi ini adalah momentum penting untuk mendorong ketersediaan Internet Rakyat secara merata.
"Khususnya untuk masyarakat di wilayah yang selama ini kurang tersentuh oleh layanan digital," ungkap dia.
Nota Kesepahaman (MoU) ini mencakup ruang lingkup kerja sama strategis seperti:
Pemanfaatan dan pembangunan infrastruktur jaringan metro-ethernet dan IP Transit, Penguatan layanan digital berbasis cloud dan messaging, Optimalisasi layanan Edge Data Center (neuCentrIX), Pemanfaatan infrastruktur pasif seperti tiang, tower dan/atau pole, ducting kabel optik, dan dark fiber,
Penerapan teknologi FTTX melalui skema Virtual Unbundling Line Access (VULA),
Serta layanan Managed Service berbasis collaborative network optimization dan integrated monitoring system.
Saham TLKM dan WIFI Kompak Menguat
Dua saham emiten teknologi dan telekomunikasi, PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), kompak mencatat penguatan pada perdagangan Selasa, 3 Juni 2025. Keduanya tengah menjadi sorotan pasar setelah mengumumkan kolaborasi strategis dalam pengembangan infrastruktur jaringan dan ekosistem internet nasional.
Saham WIFI ditutup naik 2,40 persen ke level Rp2.130, setelah sempat menyentuh harga tertinggi hariannya di Rp2.170 dan terendah di Rp2.070.
Penguatan ini mencerminkan antusiasme pelaku pasar terhadap kerja sama dengan Telkom Group yang dinilai membuka peluang pertumbuhan baru bagi emiten digital ini.
Nilai transaksi saham WIFI hari ini cukup besar, mencapai Rp117,1 miliar dengan volume perdagangan lebih dari 551 ribu lot.
Dengan batas auto rejection atas (ARA) berada di Rp2.600, ruang teknikal untuk kenaikan lanjutan masih terbuka, terlebih jika kolaborasi ini mulai menunjukkan hasil konkret dalam waktu dekat.
Sementara itu, saham TLKM juga ikut menguat, meski dalam kisaran yang lebih moderat. Saham milik BUMN telekomunikasi ini naik 0,72 persen dan ditutup di harga Rp2.800.
Sepanjang sesi perdagangan, TLKM bergerak antara Rp2.730 hingga Rp2.810, dengan rata-rata harga di kisaran Rp2.775. Nilai transaksi saham ini menyentuh Rp209,9 miliar dengan volume perdagangan lebih dari 756 ribu lot.
Sebagai saham berkapitalisasi besar, pergerakan TLKM cenderung lebih stabil, namun tetap responsif terhadap sentimen strategis seperti ekspansi infrastruktur dan kebijakan pemerintah.
Kenaikan kedua saham ini datang di tengah optimisme pasar terhadap sinergi antara Telkom dan Surge dalam menyediakan akses internet terjangkau dan berkelanjutan bagi jutaan rumah tangga di Indonesia.
Bagi investor, kolaborasi ini membuka peluang tidak hanya dalam hal pertumbuhan pendapatan, tetapi juga monetisasi aset jaringan dan peningkatan efisiensi layanan digital di lapangan.
Dari kacamata pasar modal, respons positif terhadap saham WIFI dan TLKM menunjukkan bahwa pelaku pasar mulai memperhitungkan sektor infrastruktur digital sebagai pendorong pertumbuhan baru.
Jika direalisasikan secara efektif, kerja sama ini berpotensi menjadi katalis jangka menengah yang memperkuat posisi kedua emiten dalam ekosistem digital nasional.(*)