Logo
>

Terkoreksi 15 Persen Ytd, ADMR Masih Berpeluang Bangkit: Buy on Weakness?

ADMR melemah ke zona merah, namun sinyal teknikal harian mendukung strategi buy on weakness RHB Sekuritas dengan target kenaikan hingga 11,7 persen.

Ditulis oleh Yunila Wati
Terkoreksi 15 Persen Ytd, ADMR Masih Berpeluang Bangkit: Buy on Weakness?
PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk. Foto: Dok ADMR.

KABARBURSA.COM - Saham PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) masih menyimpan catatan negatif dalam horizon jangka menengah hingga panjang. Jika ditarik ke belakang, secara year-to-date, saham ini sudah terkoreksi 15 persen, bahkan dalam setahun terakhir terkikis hingga 23 persen.

Penurunan lebih dalam terlihat pada rentang tiga tahun, di mana nilainya terpangkas lebih dari 45 persen dari level 2.050 ke kisaran 700–1.000. Namun, dalam horizon enam bulan terakhir, ADMR justru mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 13,33 persen. 

Artinya, adan fase akumulasi dan perbaikan sentimen investor. Namun di sini terlihat bahwa tren jangka pendek lebih konstruktif dibandingkan catatan panjangnya.

Di sini, performa ADMR menjadi perhatian setelah RHB Sekuritas Indonesia merilis rekomendasi buy on weakness dengan area beli di 1.020. Rekomendasi ini muncul di tengah kondisi harga saham yang baru saja turun 1,92 persen ke level 1.020, setelah sempat menyentuh titik terendah harian di 1.015. 

Secara kasat mata, performa ADMR terlihat berada di zona merah, namun di balik tekanan jangka pendek, sinyal teknikal justru menunjukkan potensi penguatan yang patut dicermati.

Ya, dari sisi teknikal, mayoritas indikator mendukung sinyal beli meskipun harga terkini masih menekan psikologis pelaku pasar. Moving average jangka pendek, baik MA5, MA10, maupun MA20, masih memberikan sinyal beli.

Catatan ini memperlihatkan bahwa harga tetap bergerak di atas level dukungan dinamis. Meski begitu, tren jangka menengah hingga panjang, seperti MA50, MA100, dan MA200, masih menampilkan bias jual. Artinya, jalan pemulihan belum sepenuhnya terbuka lebar.

Indikator lain memperkuat argumentasi strategi buy on weakness. Relative Strength Index (RSI) berada di 50,8, level netral yang memberi ruang pergerakan ke atas tanpa tekanan overbought. Commodity Channel Index (CCI) sudah memberi sinyal beli, sementara Bull/Bear Power juga menegaskan kecenderungan bullish. 

Meski MACD masih dalam fase negatif, indikator momentum seperti ADX memperlihatkan tren penguatan. Kondisi ini menggambarkan dinamika pasar yang lebih condong ke arah akumulasi ketimbang distribusi.

Target Harga Rp1.095-1.140

Rekomendasi RHB Sekuritas menargetkan harga 1.095 untuk TP1 dan 1.140 untuk TP2, atau potensi kenaikan 7,3 persen hingga 11,7 persen dari level beli. Strategi ini jelas berusaha memanfaatkan volatilitas jangka pendek dengan pertimbangan bahwa harga sudah berada di area bawah. 

Stop loss ditetapkan di bawah 945, memberi batas risiko yang cukup terukur, sekitar 7,3 persen dari titik masuk. Dengan pola risk-reward tersebut, strategi buy on weakness bisa dinilai sepadan, apalagi indikator harian memang mendukung peluang penguatan lanjutan.

Singkatnya, meski ADMR saat ini masih berada dalam zona merah secara intraday, kombinasi sinyal teknikal dan strategi akumulasi di level bawah memperlihatkan logika yang cukup kuat di balik rekomendasi RHB Sekuritas. 

Risiko jangka menengah tetap ada, terutama jika harga kembali tertekan di bawah area support. Namun secara harian saham ini memiliki peluang besar untuk bangkit menuju target yang ditetapkan. Bagi investor jangka pendek hingga swing trader, momentum ini layak dipertimbangkan.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79