Logo
>

Terus Dapatkan Megaproyek, ADHI Bukukan Kinerja Keuangan Fantastis

Ditulis oleh Yunila Wati
Terus Dapatkan Megaproyek, ADHI Bukukan Kinerja Keuangan Fantastis

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) terus mencatatkan kinerja yang mengesankan. Hingga September 2024, ADHI mengantongi megaproyek  senilai Rp14,2 triliun. Sebagian besar kontrak tersebut berasal dari proyek pengerjaan gedung, yang menyumbang 46 persen dari total kontrak baru.

    Sekretaris Perusahaan ADHI, Rozi Sparta, mengungkapkan bahwa struktur pendapatan kontrak baru terdiri dari beberapa kategori, yaitu:

    • Pekerjaan Gedung: 46 persen
    • Sumber Daya Air: 30 persen
    • Jalan & Jembatan, Properti, Manufaktur, dan EPC: 24 persen

    Dari segi sumber pendanaan, ADHI mengandalkan biaya dari pemerintah sebesar 54 persen, pinjaman sebanyak 9 persen, dana dari BUMN dan BUMD sejumlah 19 persen, dan dari swasta senilai 18 persen.

    Pendanaan yang dominan dari pemerintah menunjukkan kepercayaan pemerintah terhadap kapasitas ADHI dalam mengerjakan proyek-proyek infrastruktur vital.

    Perolehan Pendapatan

    Sampai dengan September 2024, ADHI berhasil mencatatkan pendapatan proyek Non-JO (Joint Operation) sebesar Rp9,1 triliun, yang berasal dari proyek-proyek infrastruktur besar seperti Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulomprogo dan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen.

    Jika ditambahkan dengan pendapatan dari proyek JO, total pendapatan JO dan NJO di kuartal III/2024 mencapai Rp170 triliun. Ini mencerminkan pertumbuhan sebesar 13 persen secara Year on Year (YoY) dari Rp150 triliun pada kuartal III/2023. Kinerja ini menunjukkan bahwa ADHI mampu meningkatkan pendapatan meskipun dalam kondisi pasar yang kompetitif.

    Meskipun peraturan akuntansi membatasi pencatatan pendapatan dari proyek JO secara langsung dalam laporan keuangan, ADHI tetap mampu melaporkan pertumbuhan laba ventura bersama yang signifikan.

    Pos laba ventura bersama meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, dari Rp277,6 miliar pada kuartal III/2023 menjadi Rp568,73 miliar pada kuartal III/2024. Kontribusi laba ini berasal dari beberapa proyek besar, termasuk pembangunan rumah susun Polri dan BIN di ibu kota negara nusantara (IKN) di Penajam Paser dan pengerjaan MRT Jakarta Fase II.

    Dari sisi bottom line, ADHI mencetak laba bersih sebesar Rp69,3 miliar hingga September 2024, yang mencerminkan pertumbuhan tiga kali lipat dibandingkan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu, yang tercatat sebesar Rp23,5 miliar.

    Peningkatan laba bersih ini tidak hanya menunjukkan soliditas kinerja ADHI, tetapi juga menegaskan komitmen perusahaan terhadap pertumbuhan berkelanjutan di masa depan.

    Prospek Ke Depan

    Kinerja keuangan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. yang solid hingga September 2024 menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola proyek-proyek infrastruktur dengan efisien. Dominasi proyek gedung dan sumber daya air dalam kontrak baru mencerminkan tren positif di sektor konstruksi, yang diharapkan akan terus berkembang seiring dengan peningkatan investasi pemerintah dalam infrastruktur.

    ADHI tampak siap untuk menghadapi tantangan di masa depan dengan portofolio proyek yang beragam dan dukungan pendanaan yang kuat dari pemerintah serta berbagai sumber lainnya. Kinerja yang mengesankan dalam laba bersih dan pertumbuhan laba ventura bersama menunjukkan bahwa perusahaan berada pada jalur yang tepat untuk mencapai tujuan jangka panjangnya.

    Secara keseluruhan, ADHI telah menunjukkan kinerja yang solid dan berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam proyek-proyek yang memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan fondasi yang kuat ini, ADHI diharapkan dapat terus berperan aktif dalam pembangunan infrastruktur negara dan memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan.

    Pergerakan Saham ADHI

    Pergerakan saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) pada hari ini menunjukkan volatilitas yang signifikan, dengan penutupan pada level 290, mengalami penurunan sebesar 4 poin atau 1,36 persen dari harga pembukaan di 294.

    Saham ADHI dibuka pada harga Rp294 dan mencapai harga tertinggi Rp298 sebelum mengalami penurunan. Harga terendah yang dicapai adalah Rp290, yang juga merupakan harga penutupan. Penurunan harga ini menunjukkan adanya tekanan jual yang lebih kuat dibandingkan dengan permintaan, di mana total pembelian (F Buy) sebesar Rp468,3 juta hanya sedikit lebih tinggi dari total penjualan (F Sell) sebesar Rp40,6 juta. Ini mengindikasikan bahwa investor cenderung lebih berhati-hati dalam mengambil posisi di saham ini.

    Dengan volume perdagangan mencapai 130.000 lot dan frekuensi transaksi sebanyak 1.104 kali, terlihat bahwa saham ADHI masih cukup likuid meskipun mengalami penurunan harga. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun harga turun, masih ada aktivitas perdagangan yang cukup signifikan, yang dapat menjadi indikasi minat pasar untuk tetap melakukan transaksi.

    Penurunan saham ADHI dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk sentimen pasar secara umum, berita terbaru terkait perusahaan, atau faktor makroekonomi yang lebih luas. Investor perlu mencermati berita terkini dan analisis fundamental terkait kinerja perusahaan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang prospek saham ini ke depan.(*)

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan  Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79