KABARBURSA.COM - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melalui dua anak perusahaannya, PT BCA Finance (BCAF) dan PT BCA Multi Finance (BCAMF), berencana melakukan merger untuk memperkuat bisnis pembiayaan otomotif.
Setelah merger, BCA Finance akan menjadi entitas penerima penggabungan. Proses penggabungan BCA Multi Finance ke dalam BCA Finance telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, menyatakan bahwa tujuan dari penggabungan ini adalah untuk mengoptimalkan layanan pembiayaan BCA dan menciptakan entitas baru yang lebih kuat, unggul, efisien, dan efektif di pasar pembiayaan otomotif.
"Grup BCA melihat potensi pertumbuhan jangka panjang yang signifikan di pasar pembiayaan otomotif. Penggabungan ini akan menggabungkan kekuatan terbaik dari layanan pembiayaan BCA,” ujar Jahja, Senin, 1 Juni 2024.
BCA Finance dan BCA Multi Finance beroperasi di sektor multifinance, dengan BCA Finance berfokus pada pembiayaan mobil dan BCA Multi Finance pada pembiayaan sepeda motor. Merger ini bertujuan untuk mengintegrasikan kedua bisnis tersebut di bawah satu atap.
“Kami berharap dapat menciptakan entitas baru yang lebih kuat, unggul, efisien, dan efektif. Lini bisnis pembiayaan sepeda motor dari BCA Multi Finance akan tetap ada di pasar dan menjadi bagian dari BCA Finance," ujarnya.
Setelah penggabungan berlaku efektif, seluruh hak dan kewajiban BCA Multi Finance akan dialihkan sepenuhnya kepada BCA Finance.
Merger ini sesuai dengan komitmen Grup BCA untuk melayani konsumen di berbagai segmen pembiayaan otomotif. Diharapkan penggabungan kedua entitas ini dapat meningkatkan kinerja layanan serta kualitas pembiayaan kepada konsumen.
BCA Finance akan melakukan integrasi menyeluruh dengan memperhatikan seluruh pemangku kepentingan, termasuk konsumen, kreditor, mitra bisnis, karyawan, dan pemegang saham. Semua karyawan BCA Multi Finance akan dialihkan ke BCA Finance sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Setelah merger efektif, seluruh konsumen BCA Multi Finance akan menjadi konsumen BCA Finance dan tetap menikmati fasilitas, manfaat, serta fitur produk BCA Finance tanpa perubahan signifikan dalam layanan.
Konsumen BCA Multi Finance tetap dapat melakukan pembayaran angsuran dan mengambil dokumen di kantor cabang BCA Multi Finance yang akan berganti nama menjadi BCA Finance.
Penggabungan BCA Finance dan BCA Multi Finance ini diharapkan membawa dampak positif bagi pengembangan bisnis dan pelayanan kepada seluruh nasabah, sejalan dengan komitmen Grup BCA untuk memberikan nilai tambah berkelanjutan di pasar pembiayaan otomotif.
BCA Kenakan Biaya Rp4.000 Tiap Tarik Tunai via EDC
PT Bank Central Asia Tbk (BCA), atau lebih dikenal sebagai BBCA, baru-baru ini mengumumkan kebijakan baru terkait transaksi tarik tunai menggunakan kartu debit BCA melalui Electronic Data Capture (EDC) BCA di outlet merchant. Menurut pengumuman resmi tersebut, mulai tanggal 5 Juli 2024, setiap pengguna kartu debit BCA akan dikenai biaya administrasi sebesar Rp4.000 untuk setiap transaksi tarik tunai.
Keputusan ini telah menimbulkan kejutan di kalangan sebagian besar pelanggan, terutama mengingat sebelumnya BCA tidak memberlakukan biaya administrasi untuk transaksi serupa melalui EDC di perusahaan Grup Djarum. Namun, dalam klarifikasi yang diberikan dalam pengumuman resmi yang dipublikasikan di laman web BCA pada Kamis, 13 Juni 2024, dijelaskan bahwa biaya administrasi tersebut akan secara langsung ditambahkan dari nilai transaksi penarikan tunai.
Biaya administrasi ini akan berlaku untuk semua merchant yang menyediakan layanan tarik tunai BCA, seperti yang biasa ditemui di minimarket dan supermarket. Besaran biaya akan langsung ditambahkan dari nilai transaksi penarikan tunai yang dilakukan oleh pelanggan, dan akan tercermin dalam struk transaksi serta mutasi rekening nasabah.
Layanan tarik tunai BCA saat ini dapat diakses di berbagai outlet merchant terkemuka, termasuk di antaranya toko serba ada Indomaret dan Alfamart. BCA berharap keputusan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang perubahan kebijakan kepada seluruh pelanggan yang terpengaruh.
Executive Vice President (EVP) Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, menjelaskan bahwa ketentuan ini akan berlaku efektif mulai 5 Juli 2024.
“Untuk setiap transaksi tarik tunai dengan menggunakan Kartu Debit BCA melalui EDC BCA, nasabah akan dikenakan biaya administrasi oleh merchant sebesar Rp4.000,” ujar Hera.
Hera menegaskan bahwa biaya administrasi ini hanya akan dikenakan untuk transaksi tarik tunai, sementara transaksi lainnya, termasuk belanja dengan Kartu Debit BCA melalui EDC BCA, tidak akan dikenakan biaya tambahan apa pun.
Adapun biaya administrasi tarik tunai melalui merchant ritel tersebut masih lebih rendah dibandingkan biaya tarik tunai melalui ATM non-BCA yang mencapai Rp7.500 per transaksi. Nasabah tetap dapat melakukan tarik tunai secara gratis melalui jaringan ATM BCA yang tersebar di penjuru Indonesia.
Per Maret 2024, BCA telah memiliki 19.055 ATM, dan tercatat masih dalam tren meningkat dari tahun lalu. Dari total jumlah ATM tersebut, sekitar 75 persennya merupakan ATM Setor Tarik. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.