Logo
>

Tiga Saham ini Peluang Buy on Support dengan Potensi Cuan Hingga 11 Persen

RHB Sekuritas soroti AMRT, BFIN, dan MNCN dengan strategi buy on support, potensi cuan hingga 12 persen, meski sesi pagi menunjukkan arah beragam di tengah pasar hati-hati.

Ditulis oleh Yunila Wati
Tiga Saham ini Peluang Buy on Support dengan Potensi Cuan Hingga 11 Persen
Ilustrasi. Foto: AI untuk KabarBursa.

KABARBURSA.COM - Pasar saham domestik kembali menawarkan peluang menarik bagi trader jangka pendek. RHB Sekuritas Indonesia, melalui analis teknikal Ilham Fitriadi Budiarto, M.M., CTA®️, merekomendasikan strategi buy on support untuk tiga emiten, yakni AMRT, BFIN, dan MNCN. 

Rekomendasi ini mengandalkan pendekatan teknikal, lengkap dengan area beli, target harga, dan batas stop loss yang dirancang untuk meminimalkan risiko sekaligus memaksimalkan potensi keuntungan.

Alfamart (AMRT) berada di radar pertama. Dengan area beli di 2.350, saham ritel modern ini diproyeksikan menguji dua target kenaikan, yaitu 2.490 (+5,96 persen) dan 2.630 (+11,91 persen). 

Batas stop loss dipasang ketat di bawah 2.210 atau sekitar -5,96 persen dari harga beli. Potensi penguatan AMRT didukung prospek konsumsi domestik yang tetap solid menjelang periode belanja akhir tahun.

Selanjutnya, BFIN atau BFI Finance Indonesia mendapat rekomendasi beli di level 840. Target pertama berada di 895 (+6,55 persen) dan target kedua di 935 (+11,31 persen). Skenario ini tetap dijaga dengan stop loss di bawah 785 atau -6,55 persen. 

Pergerakan BFIN dianggap menarik di tengah ekspektasi stabilitas sektor pembiayaan dan potensi peningkatan permintaan kredit di semester kedua.

Dari sektor media, MNCN atau Media Nusantara Citra direkomendasikan beli di kisaran 262. Saham ini dibidik menuju target 274 (+4,58 persen) dan 284 (+8,4 persen), dengan batas stop loss di bawah 250 (-4,58 persen). 

MNCN berpeluang mendapat sentimen positif dari kenaikan belanja iklan yang biasanya menguat di kuartal ketiga hingga keempat.

Ilham menegaskan bahwa area target harga dan stop loss dalam rekomendasi ini tetap relevan, bahkan jika investor melakukan aksi beli atau jual di luar rencana awal. Namun, sebagai catatan penting, semua strategi ini berbasis analisis teknikal dan bukan instruksi langsung untuk membeli atau menjual. 

Investor tetap disarankan mempertimbangkan risiko volatilitas harga dan menyesuaikan keputusan dengan profil risiko masing-masing.

Dengan potensi kenaikan yang mencapai kisaran 8 persen hingga 12 persen, ketiga saham ini menawarkan peluang yang menggiurkan bagi pelaku pasar yang disiplin mengikuti rencana. 

Namun, seperti biasa, disiplin pada batas stop loss akan menjadi penentu apakah peluang ini berbuah profit atau justru menjadi jebakan di tengah fluktuasi pasar.

Sesi Pagi: AMRT Melemah Tipis, BFIN Stabil, MNCN Tertekan

Sementara itu, pada sesi pagi, tiga saham ini menunjukkan arah yang berbeda, yang mencerminkan strategi pelaku pasar yang masih menimbang langkah di tengah minimnya sentimen penggerak.

Saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) dibuka di level 2.410, lebih tinggi dari penutupan kemarin di 2.380. Namun, penguatan itu tak bertahan lama. Harga berbalik turun tipis ke 2.370 atau melemah 0,42 persen dengan kisaran perdagangan di 2.330–2.410. 

Volume transaksi mencapai 33,15 ribu lot senilai Rp7,8 miliar. Pergerakan ini menunjukkan adanya tekanan jual jangka pendek, meski posisinya masih berada dekat area support yang menjadi acuan teknikal.

Berbeda dengan AMRT, PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN) bergerak stabil sejak awal sesi. Dibuka di 880, harga bertahan di 855, sama dengan posisi penutupan sehari sebelumnya. Perdagangan berlangsung tenang dengan nilai transaksi Rp4,4 miliar dari 51,68 ribu lot saham. 

Konsolidasi ini memberi sinyal bahwa pasar tengah menguji kekuatan support sebelum menentukan arah baru.

Sementara itu, PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) menjadi yang paling tertekan. Saham media ini dibuka di 262 dan turun 1,52 persen ke 260, setelah kemarin berakhir di 264. Sepanjang sesi pagi, harga bergerak di rentang 258–264 dengan volume 42,88 ribu lot dan nilai transaksi Rp1,1 miliar. 

Tekanan yang muncul bisa mencerminkan aksi ambil untung jangka pendek, mengingat saham ini sebelumnya sempat bergerak di dekat area resistance.

Gambaran awal sesi ini memperlihatkan pasar masih menahan diri, dengan sebagian pelaku memilih memantau perkembangan sebelum masuk agresif. 

Posisi ketiga saham yang masih dekat area support teknikal membuat peluang rebound tetap terbuka, namun arah selanjutnya akan sangat bergantung pada munculnya katalis positif di sesi berikutnya.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79