KABARBURSA.COM - Pasar saham boleh saja lesu, tapi peluang tetap ada bagi investor yang jeli membaca pergerakan harga.
Sejumlah saham di sektor consumer goods tengah menunjukkan sinyal teknikal menarik untuk dijajaki. Namun, tetap dengan satu syarat utama, yaitu disiplin menjaga batas risiko.
Adapun tiga saham yang patut masuk dalam radar saat ini adalah Japfa Comfeed Indonesia (JPFA), Mayora Indah (MYOR), dan Cisarua Mountain Dairy (CMRY).
CGS International Sekuritas Indonesia dalam analisisnya memberikan rekomendasi untuk ketiga saham tersebut. Berikut ini paparannya:
JPFA: Bertahan di Garis Tipis
Saham emiten pakan ternak ini bergerak dalam pola sideways yang mulai mengerucut. Level 1.650 menjadi area penopang yang sejauh ini masih mampu menahan tekanan jual. Selama titik ini tidak ditembus ke bawah, potensi penguatan ke kisaran 1.720–1.755 tetap terbuka, terutama jika muncul katalis tambahan dari sektor agribisnis.
Namun demikian, apabila harga menyentuh atau turun melewati 1.615, itu bisa menjadi indikasi pelemahan lebih lanjut. Dalam skenario tersebut, investor disarankan melakukan cut loss untuk membatasi kerugian, alih-alih menunggu harga pulih tanpa dasar yang jelas.
MYOR: Stabilitas yang Menggoda
Saham produsen makanan dan minuman ringan ini dikenal sebagai pilihan defensif di kala pasar volatil. Saat ini, MYOR sedang menguji support penting di area 2.160. Jika mampu bertahan, ada peluang kenaikan menuju 2.260 hingga 2.310 dalam jangka pendek.
Namun, bukan berarti saham ini bebas risiko. Tekanan yang terlalu kuat dan mendorong harga ke bawah 2.110 bisa mengubah arah pergerakan secara teknikal. Di titik ini, keputusan cut loss menjadi langkah bijak agar portofolio tetap terkendali.
CMRY: Momentum di Ambang Uji Coba
Berbeda dengan dua saham sebelumnya, CMRY tergolong saham consumer premium dengan volatilitas yang relatif lebih tinggi. Level 4.850 menjadi titik penting yang menentukan arah jangka pendek. Selama harga tetap di atasnya, saham ini berpotensi menguat menuju 5.050–5.150, apalagi jika ada sentimen positif dari sektor dairy atau laporan keuangan mendatang.
Namun, jika tekanan jual mendorong harga menembus 4.750, tren bisa segera berubah arah. Investor yang mengambil posisi spekulatif sebaiknya menetapkan disiplin risiko sejak awal agar tidak terjebak dalam penurunan yang berkepanjangan.
Kesimpulan: Spekulatif dengan Batas Jelas
Ketiga saham di atas memang menyimpan potensi untuk pergerakan jangka pendek, namun penting untuk diingat bahwa ini adalah skenario spekulatif. Artinya, peluang keuntungan sebanding dengan risiko yang dihadapi.
Kuncinya ada pada eksekusi disiplin, menentukan titik masuk, target harga, dan terutama batas kerugian sejak awal.
Investor yang mengandalkan analisis teknikal perlu mengingat bahwa support bukan jaminan harga akan selalu memantul naik. Namun, selama garis-garis penting itu dijaga, ruang untuk rebound tetap tersedia.
Jika pasar mulai memberikan sinyal perubahan tren atau ada katalis makroekonomi baru, saham-saham ini bisa saja menjadi penggerak awal. Namun sampai saat itu tiba, pendekatan yang terukur akan jauh lebih masuk akal daripada sekadar berharap.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.