KABARBURSA.COM - Di tengah pergerakan pasar yang dinamis, sejumlah saham mulai menunjukkan sinyal teknikal menarik untuk dimasuki.
Analis teknikal RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Fatah Al Falah, Rabu, 16 Juli 2025, menyoroti tiga emiten yang menurutnya tengah berada di zona strategis untuk aksi beli, dengan pendekatan disiplin terhadap area support dan manajemen risiko yang ketat.
CTRA Diincar Saat Melemah
Saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) disebut menarik untuk dikoleksi saat harga sedang melemah. Area beli yang ideal berada di kisaran Rp960 per saham.
Dari level tersebut, potensi penguatan terbuka ke dua target, Rp1.035 dan Rp1.100. Bila skenario berjalan mulus, artinya ada ruang kenaikan antara 7 persen hingga hampir 14 persen.
Namun, jika harga justru turun dan menembus di bawah Rp895, maka itu bisa menjadi sinyal untuk keluar lebih awal. Strategi ini dirancang agar investor tetap disiplin menjaga batas kerugian dan tidak terjebak dalam pola turun yang belum terkonfirmasi.
WIFI Bertumpu di Support Psikologis
Emiten teknologi PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (WIFI) juga masuk dalam radar pantauan. Area Rp2.030 disebut sebagai titik dukungan penting.
Jika saham ini kembali menguat dari area tersebut, maka target jangka pendek berada di level Rp2.180 dan Rp2.310, yang masing-masing memberi potensi profit sekitar 7 persen hingga hampir 14 persen.
Sebaliknya, bila tekanan jual menyeret harga turun ke bawah Rp1.880, maka strategi sebaiknya dievaluasi ulang. Level ini diposisikan sebagai batas risiko agar investor tidak terbawa koreksi yang lebih dalam.
BBRI: Momentum Kembali dari Support
Bank BRI (BBRI) tak pernah jauh dari perhatian investor ritel maupun institusi. Analis RHB melihat level Rp3.770 sebagai titik beli yang cukup solid berdasarkan pola teknikal. Jika harga bertahan dan berbalik arah, potensi penguatan bisa menuju Rp3.990 dan Rp4.190.
Dengan asumsi skenario ideal tercapai, ruang kenaikan diperkirakan 5 persen hingga lebih dari 10 persen. Namun, jika harga tergelincir ke bawah Rp3.570, maka disarankan untuk mempertimbangkan posisi dan membatasi risiko secara proporsional.
Pentingnya Disiplin, Bukan Euforia
Meski ketiga saham tersebut menunjukkan pola teknikal yang menjanjikan, Muhammad Fatah mengingatkan bahwa strategi ini tidak bisa disamaratakan sebagai sinyal beli mutlak. Setiap keputusan investasi tetap perlu mempertimbangkan profil risiko masing-masing investor serta dinamika pasar yang bisa berubah sewaktu-waktu.
“Teknikal adalah alat bantu untuk membaca kemungkinan, bukan kepastian. Maka, disiplin terhadap rencana dan batas risiko itu jauh lebih penting daripada sekadar mengejar cuan sesaat,” tulis dia dalam risetnya.
Bagi investor yang jeli, pasar saat ini tetap menyimpan peluang. Tapi sebagaimana prinsip utama dalam investasi, keputusan terbaik datang dari analisis yang matang, bukan dari euforia.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.