KABARBURSA.COM - PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) mengungkapkan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) yang dilaksanakan pada 31 Maret 2022. Dalam penawaran umum tersebut, perusahaan berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp300,36 miliar, yang telah digunakan untuk beberapa kegiatan strategis sesuai dengan prospektus yang diajukan.
Berdasarkan laporan yang diterbitkan perusahaan, dana yang berhasil dihimpun telah digunakan sesuai dengan rencana yang tercantum dalam prospektus IPO. Sebagian besar dana, yakni Rp201,6 miliar atau sekitar 71 persen dari total dana yang dihimpun, telah digunakan untuk akuisisi perusahaan yang bergerak di bidang kelapa sawit.
Corporate Secretary and Legal TLDN Arya Wibisana mengatakan, selain itu, sebagian dana digunakan untuk mendukung belanja modal. Teladan Prima Agro mengalokasikan Rp44 miliar (15 persen dari dana yang dihimpun) untuk penyetoran modal kepada PT Telen Prima Sawit (TPS) guna pembangunan fasilitas pabrik pengolahan inti sawit (kernel crushing plant/KCP).
"Sebanyak Rp40 miliar atau 14 persen sisanya, digunakan untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga biogas (biogas power plant) melalui penyetoran modal kepada PT Daya Lestari (DL)," ujar Arya dalam keterangannya, Rabu, 8 Januari 2025.
Laporan ini juga menyebutkan sejumlah biaya yang timbul dari proses IPO, yang terdiri atas biaya jasa penjaminan, penyelenggaraan, penjualan, profesi penunjang pasar modal, serta biaya jasa konsultasi keuangan. Total biaya emisi yang tercatat sebesar Rp747.30 juta.
"Untuk memastikan penggunaan dana yang lebih aman, sisa dana yang belum terpakai dari hasil IPO sebesar Rp201.60 miliar ditempatkan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dengan bunga sebesar 6 persen dan jangka waktu penyimpanan selama satu bulan," ungkap Arya.
Perusahaan berharap bahwa penggunaan dana ini dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan usaha, terutama dalam memperkuat sektor kelapa sawit dan energi terbarukan.
Dengan transparansi ini, Teladan Prima Agro berkomitmen untuk terus melaporkan penggunaan dana kepada publik serta memastikan kegiatan perusahaan berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan.
Sementara itu, TLDN membukukan laba bersih sebesar Rp393,9 miliar pada kuartal III 2024, mengalami lonjakan 68,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp234,2 miliar. Dengan hasil ini, laba bersih per saham perusahaan tercatat sebesar Rp30,54 per lembar.
Kinerja perusahaan pada kuartal ini menunjukkan hasil yang signifikan meskipun terjadi penurunan pada beberapa komponen laporan keuangan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Pendapatan TLDN tercatat sebesar Rp2,9 triliun, stagnan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Namun, terdapat penurunan 4,0 persen secara kuartalan, dari Rp2,9 triliun pada kuartal sebelumnya.
Adapun laba kotor perusahaan mencapai Rp820,0 miliar dengan margin laba kotor sebesar 28,3 persen, yang menunjukkan kenaikan sebesar 27,3 persen dibandingkan dengan tahun lalu. EBITDA juga mengalami pertumbuhan yang baik dengan tercatatnya Rp746,3 miliar, meskipun menurun 33,8 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.
Kendati terjadi penurunan kinerja kuartalan pada beberapa indikator, TLDN tetap mencatatkan laba bersih yang cukup menggembirakan berkat efisiensi yang dijalankan dan pengelolaan beban yang lebih baik. Laba bersih per saham tercatat Rp30,54, dengan total aset sebesar Rp5.488,2 miliar dan total ekuitas mencapai Rp2.695,2 miliar.
TLDN juga mencatatkan rasio keuangan yang solid, dengan rasio pengembalian aset (ROA) sebesar 7,18 persen dan pengembalian ekuitas (ROE) sebesar 14,62 persen. Perusahaan juga menunjukkan kinerja yang baik dalam hal pengelolaan utang, dengan rasio utang terhadap ekuitas (Debt/Equity) sebesar 1,04x dan utang terhadap total kapitalisasi (Debt/TotalCap) sebesar 0,51x.
Pada sisi pasar, harga saham TLDN tercatat di level Rp550 per lembar, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp7.120,6 miliar. Perusahaan juga memberikan dividen sebesar 12,21 persen, mencerminkan komitmennya untuk membagikan keuntungan kepada para pemegang saham.
Saham TLDN Hari ini
Saham TLDN berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 0,95 persen pada penutupan perdagangan Rabu, 8 Januari 2025, dengan harga saham ditutup pada level Rp530 per lembar. Saham perusahaan yang bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit ini mengalami peningkatan sebesar Rp5 dibandingkan dengan harga pembukaan yang tercatat di Rp525 per saham.
Pada perdagangan hari ini, TLDN mencatatkan volume transaksi sebesar 115.000 lot, lebih tinggi dari rata-rata volume harian sebesar 254.756 lot. Kapitalisasi pasar perusahaan tercatat mencapai Rp7.120,6 miliar, dengan nilai transaksi mencapai Rp60,4 juta.
Harga saham TLDN sempat menyentuh titik tertinggi di Rp530 per lembar, namun mengalami penurunan tipis ke level terendah di Rp510 pada sesi perdagangan siang. Meskipun demikian, saham ini berhasil mempertahankan posisi penutupan yang lebih tinggi dibandingkan harga pembukaan.
Rata-rata harga saham hari ini tercatat di Rp525, dengan frekuensi transaksi mencapai 82 kali. Saham TLDN kini diperdagangkan di harga yang mendekati harga pengenalannya, dengan harga tertinggi (ARA) tercatat di Rp655 dan harga terendah (ARB) di Rp394 per lembar. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.