Logo
>

Trump Ajak Gencatan Senjata, Bursa Saham Global Tunjukkan Tanda Pemulihan

Total 14 rudal yang diluncurkan Iran, 13 berhasil ditembak jatuh sistem pertahanan udara AS

Ditulis oleh Desty Luthfiani
Trump Ajak Gencatan Senjata, Bursa Saham Global Tunjukkan Tanda Pemulihan
Hall Bursa Efek Indonesia. Foto: KabarBursa.com/Abbas

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Presiden Amerika Serikat Donald Trump merespons langsung serangan balasan Iran terhadap fasilitas militer AS di Qatar yang terjadi semalam. Melalui akun media sosial resminya, Trump menyebut respons militer Iran sebagai sangat lemah dan telah diperkirakan sebelumnya serta tidak menimbulkan korban maupun kerusakan signifikan di pangkalan militernya.

    “Iran telah merespons penghancuran fasilitas nuklir mereka dengan sangat lemah, seperti yang kami duga sebelumnya, dan kami telah menanganinya dengan sangat efektif,” ujar Trump dalam unggahan terbarunya akun media sosial instagram resminya @realdonaldtrump pada Selasa, 24 Juni 2025.

    Ia menjelaskan bahwa dari total 14 rudal yang diluncurkan Iran, 13 berhasil ditembak jatuh sistem pertahanan udara AS, sementara satu rudal lainnya dibiarkan melintas karena diarahkan ke area yang tidak membahayakan.

    “Saya dengan senang hati melaporkan bahwa tidak ada warga Amerika yang terluka, dan kerusakan pun sangat minim,” imbuh Trump.

    Menariknya, Trump juga mengapresiasi tindakan Iran yang dinilai memberikan pemberitahuan awal sebelum serangan dilakukan, yang memungkinkan evakuasi dini dan pencegahan jatuhnya korban. Ia menyatakan keyakinannya bahwa Iran telah mengeluarkan semuanya dari sistem mereka dan berharap tidak ada lagi tindakan bermuatan kebencian di masa mendatang.

    “Barangkali Iran kini bisa bergerak menuju perdamaian dan harmoni di kawasan. Saya juga akan mendorong Israel untuk melakukan hal serupa,” kata Trump.

    Pernyataan tersebut datang hanya beberapa jam setelah AS dan Iran disebut mencapai kesepakatan gencatan senjata sementara yang disampaikan Trump pada hari yang sama. Serangan rudal Iran terhadap Pangkalan Udara al-Udeid di Qatar terjadi sebagai respons terhadap serangan AS yang menghancurkan tiga fasilitas nuklir utama Iran pekan lalu.

    Presiden Trump menegaskan bahwa AS telah menyelesaikan misinya dengan sukses dan mengindikasikan bahwa tidak ada niat untuk memperpanjang konflik lebih jauh, sepanjang tidak ada agresi lanjutan dari pihak lawan.

    Pernyataan Trump ini juga dianggap sebagai sinyal bagi pelaku pasar bahwa konflik mulai mereda, memperkuat ekspektasi pemulihan stabilitas regional dalam beberapa hari ke depan. Namun demikian, kalangan analis tetap mengingatkan bahwa situasi geopolitik di Timur Tengah masih sangat dinamis dan penuh ketidakpastian.

    Ekonom dari Universitas Andalas, Syafruddin Karimi menilai sikap Trump menunjukkan gaya kepemimpinan adidaya yang unilateral, impulsif, dan koersif. Ia bertindak bukan sebagai pemimpin global yang bijak, tetapi sebagai aktor dominan yang memaksakan narasinya atas dunia. Gaya ini berpotensi menyisakan luka jangka panjang di Timur Tengah dan melemahkan legitimasi AS dalam forum internasional.

    Syafruddin menilai langkah Trump bukan hanya mencerminkan defisit etika kepemimpinan global, tetapi juga akan berdampak buruk terhadap tatanan ekonomi-politik internasional. 

    "Tindakan Trump ini menciptakan ketidakpastian yang serius, tidak hanya bagi kawasan Timur Tengah tetapi juga bagi stabilitas ekonomi global. Ia memperlakukan geopolitik layaknya arena bisnis sepihak, padahal dunia membutuhkan kerja sama, bukan dominasi," ujar Syafruddin pada Selasa, 24 Juni 2025.

    Menilik data-data pasar saham global, IHSG di Bursa Efek Indonesia juga mulai menunjukkan tanda-tanda rebound setelah terjungkal hingga 6.700-an. Pukul 09.31 WIB IHSG terpantau terus naik 1,98 persen atau 133 poin ke 6.918. 

    Di kawasan Asia, sejumlah indeks mencatatkan penguatan terbatas. Indeks Hang Seng Hong Kong (HSI) ditutup naik 1,26 persen ke posisi 23.530, sementara indeks Kospi Korea Selatan (KS11) melompat 1,48 persen ke level 3.022. Kinerja positif ini mencerminkan optimisme investor setelah pasar menyambut kabar bahwa konflik Iran-Israel mulai mereda.

    Indeks DAX Jerman (GDAXI) turut menguat 1,27 persen ke posisi 23.351, dan indeks CAC 40 Prancis (FCHI) naik 0,48 persen ke 7.590. Sedangkan Dow Jones Industrial Average (DJI) di Amerika Serikat hanya mencatat kenaikan tipis 0,08 persen ke 42.207.

    Namun, tidak semua bursa mencatatkan penguatan. Indeks Nikkei 225 Jepang (N225) justru melemah 0,22 persen ke 38.403, dan indeks Straits Times Singapura (STI) turun 0,36 persen ke 3.282. Tekanan pada pasar Asia sebagian dipicu oleh pelemahan sektor teknologi dan kekhawatiran atas ketahanan konsumsi domestik di tengah volatilitas global.

    Dari Wall Street, indeks S\&P 500 (GSPC) turun 0,22 persen ke level 5.998, sementara NYSE Composite (NYA) ikut melemah 0,16 persen ke 19.868. Pelaku pasar masih mencermati potensi langkah lanjutan bank sentral AS (The Fed), terutama setelah rilis data inflasi PCE dan pidato Ketua The Fed, Jerome Powell, yang dijadwalkan pekan ini.

    Penguatan sebagian indeks global hari ini juga didukung oleh turunnya harga minyak mentah dunia setelah ketegangan geopolitik mereda. Sentimen risk-on kembali muncul meskipun dengan intensitas terbatas, mencerminkan kehati-hatian investor menghadapi risiko makroekonomi ke depan.

    Meskipun arah pasar cenderung pulih, analis memperingatkan bahwa gejolak geopolitik masih dapat berubah cepat, terutama jika gencatan senjata tidak diikuti dengan deeskalasi permanen di lapangan. Untuk sementara, investor tetap disarankan memantau sektor-sektor defensif dan aset lindung nilai di tengah ketidakpastian yang masih tinggi.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".