KABARBURSA.COM - Menutup tahun 2024, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berjanji akan memberikan bonus kepada para investornya.
Perseroan baru saja mengumumkan rencana pembagian dividen interim untuk tahun buku 2024 yang akan datang. Keputusan ini menambah daya tarik bagi investor yang telah menanti imbal hasil dari investasi mereka di saham bank terbesar di Indonesia ini.
BCA telah memutuskan untuk membagikan dividen interim senilai Rp6,16 triliun, yang akan dibagikan sebesar Rp50 per lembar saham. Pembagian dividen ini didasarkan pada laporan keuangan per 30 September 2024, yang menunjukkan kinerja yang solid dengan laba bersih yang mencatatkan angka yang sangat besar.
Pada Selasa, 12 November 2024, BCA mengumumkan bahwa Direksi telah memutuskan untuk membagikan dividen interim tahun buku 2024 sebesar Rp50 per lembar saham, setelah mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris pada tanggal 8 November 2024.
Pembagian dividen ini merupakan bagian dari komitmen BCA untuk memberikan imbal hasil yang menarik bagi para pemegang sahamnya.
Berikut adalah jadwal pembagian dividen interim BCA yang perlu diperhatikan oleh investor:
- Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 20 November 2024
- Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 21 November 2024
- Cum Dividen di Pasar Tunai: 22 November 2024
- Ex Dividen di Pasar Tunai: 25 November 2024
- Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas Dividen: 22 November 2024
- Pembayaran Dividen Interim: 11 Desember 2024
Harga saham BCA (BBCA) cenderung dipengaruhi oleh berbagai faktor, dan pembagian dividen tentu menjadi salah satu katalis yang sangat diperhatikan oleh pasar.
Pembagian dividen interim ini menambah daya tarik saham BCA sebagai saham yang memberikan imbal hasil tinggi, terutama bagi investor yang mencari pendapatan pasif dari dividen.
Dengan adanya pengumuman pembagian dividen interim ini, investor umumnya akan mencermati dua faktor penting, yaitu peningkatan permintaan saham sebelum cum dividen dan potensi kenaikan harga saham setelah pembayaran dividen.
Menjelang cum dividen, banyak investor cenderung membeli saham BCA untuk mendapatkan hak atas dividen. Hal ini biasanya menyebabkan harga saham BCA meningkat pada periode beberapa hari sebelum tanggal cum dividen.
Namun, setelah tanggal ex dividen (21 November 2024), saham BCA biasanya mengalami penurunan harga yang setara dengan jumlah dividen yang dibagikan. Hal ini karena investor yang membeli saham setelah tanggal ex dividen tidak berhak atas dividen tersebut.
Setelah dividen dibayarkan pada 11 Desember 2024, saham BCA berpotensi kembali menguat, terutama jika kinerja keuangan BCA tetap solid dan pasar merespon positif terhadap strategi bisnis perusahaan.
Dengan dividen interim sebesar Rp50 per lembar saham dan harga saham BCA yang saat ini berada di sekitar level Rp8.000-Rp9.000, estimasi dividen yield yang dihasilkan akan berada di kisaran 0,5 persen - 0,6 persen untuk dividen interim ini.
Meskipun yield ini terbilang moderat, namun bagi banyak investor, BCA tetap menjadi salah satu pilihan utama di sektor perbankan karena reputasinya yang solid, manajemen yang baik, dan dividen yang konsisten.
Laporan Keuangan BCA Per 30 September 2024
BCA mencatatkan hasil yang sangat solid dalam laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada 30 September 2024.
Laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk tercatat sebesar Rp41,07 triliun, yang mencerminkan kinerja yang sangat baik untuk perusahaan perbankan terbesar di Indonesia ini.
Ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang didorong oleh faktor-faktor seperti peningkatan pendapatan bunga, pengelolaan biaya yang efisien, dan strategi bisnis yang tepat.
Selain itu, BCA juga menunjukkan stabilitas yang luar biasa pada posisi keuangan dengan total ekuitas sebesar Rp255,96 triliun, dan saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya mencapai Rp232,31 triliun.
Hal ini mencerminkan kekuatan finansial BCA, yang memberikan ruang bagi mereka untuk mendistribusikan dividen yang signifikan sambil mempertahankan posisi modal yang kuat untuk mendukung ekspansi dan pengembangan bisnis ke depan.
Secara keseluruhan, kinerja keuangan BCA per 30 September 2024 menunjukkan kekuatan dan stabilitas yang luar biasa.
Dengan laba bersih yang mencapai lebih dari Rp41 triliun dan total ekuitas lebih dari Rp255 triliun, BCA menunjukkan bahwa mereka memiliki modal yang cukup kuat untuk menghadapi tantangan ekonomi global yang berfluktuasi, serta potensi pertumbuhan yang besar di pasar domestik.
Selain itu, BCA telah memperlihatkan komitmen untuk tetap membagikan sebagian besar laba mereka kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Pembagian dividen ini merupakan salah satu indikasi bahwa perusahaan memiliki kepercayaan diri yang tinggi terhadap kinerja keuangan dan prospek masa depan mereka.
Beberapa faktor yang dapat mendukung kinerja BCA ke depan antara lain:
- Pertumbuhan Sektor Perbankan: Sektor perbankan Indonesia diperkirakan akan terus berkembang seiring dengan pemulihan ekonomi pasca-pandemi, peningkatan digitalisasi, dan ekspansi layanan keuangan di luar Pulau Jawa.
- Strategi Bisnis dan Digitalisasi: BCA terus berinvestasi dalam teknologi dan digitalisasi layanan, yang memungkinkan mereka untuk terus tumbuh di tengah kompetisi yang semakin ketat. Digital banking dan layanan mobile banking BCA semakin populer dan dapat menjadi pendorong utama pendapatan di masa depan.
- Peningkatan Ekonomi Makro: Kondisi perekonomian Indonesia yang stabil, didorong oleh konsumsi domestik dan sektor-sektor utama seperti infrastruktur dan manufaktur, juga dapat memberikan dampak positif bagi sektor perbankan, termasuk BCA.
Pengumuman pembagian dividen interim BCA yang sebesar Rp50 per lembar saham merupakan sinyal positif bagi investor yang mencari pendapatan pasif dan juga menunjukkan kinerja keuangan yang kuat dari perusahaan ini.
Dengan laba bersih yang mencapai Rp41 triliun dan total ekuitas Rp255 triliun, BCA menunjukkan bahwa mereka berada dalam posisi yang sangat baik untuk terus tumbuh dan memberikan imbal hasil kepada pemegang saham.
Namun, seperti halnya pembagian dividen pada umumnya, investor perlu memperhatikan periode cum dan ex dividen, serta memperhitungkan potensi pergerakan harga saham seiring dengan tanggal-tanggal penting tersebut.
Pembagian dividen ini, meskipun memberikan yield yang relatif moderat, tetap menjadikan saham BCA pilihan menarik untuk investor yang menginginkan dividen yang stabil dan konsisten, serta eksposur terhadap perusahaan perbankan terbesar dan terkuat di Indonesia.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisis saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, sehingga KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.