Logo
>

UNTR vs ADRO: Siapa Lebih Unggul untuk Investasi di 2025?

Kedua perusahaan ini menampilkan performa yang kuat dari sisi keuangan, namun dengan pendekatan bisnis yang berbeda dalam menghadapi dinamika pasar global.

Ditulis oleh Yunila Wati
UNTR vs ADRO: Siapa Lebih Unggul untuk Investasi di 2025?
Ilustrasi. (Gambar dibuat oleh AI untuk KabarBursa.com)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kinerja sektor pertambangan di Indonesia, khususnya dari dua emiten besar yakni PT United Tractors Tbk (UNTR) dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), menjadi sorotan utama dalam proyeksi investasi tahun 2025. 

    Kedua perusahaan ini menampilkan performa yang kuat dari sisi keuangan, namun dengan pendekatan bisnis yang berbeda dalam menghadapi dinamika pasar global.

    Dari sisi laba bersih, ADRO mencatatkan nilai yang lebih tinggi dibandingkan UNTR. Pada tahun 2024, laba bersih UNTR tercatat sebesar Rp19,94 triliun, sementara ADRO berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp27,28 triliun. 

    Capaian ini menunjukkan bahwa laba bersih ADRO lebih tinggi sekitar 37 persen dibandingkan UNTR. Sementara itu, dari sisi total aset, UNTR membukukan aset sebesar Rp168,25 triliun, sedangkan ADRO membukukan aset sebesar Rp173,09 triliun, atau sekitar 3 persen lebih besar dari UNTR.

    Dari segi strategi bisnis, UNTR tetap fokus pada penjualan alat berat dan kontraktor pertambangan, yang menyumbang sekitar 70 hingga 80 persen dari total pendapatannya. Namun, UNTR juga mulai melakukan diversifikasi ke sektor energi baru terbarukan, dengan langkah nyata melalui akuisisi tambang emas dan pembangkit listrik tenaga air. 

    Pada kuartal III tahun 2024, bisnis non-batu bara UNTR berkontribusi sekitar 7,33 persen dari total pendapatan.

    Di sisi lain, ADRO mengambil langkah strategis dengan melakukan spin-off PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) untuk fokus pada pengembangan proyek energi terbarukan. Selain itu, ADRO juga berinvestasi dalam proyek smelter aluminium. Target harga saham ADRO untuk tahun 2025 diperkirakan berada dalam kisaran Rp2.000 hingga Rp4.348, dengan target utama sekitar Rp3.672.

    Mengenai kebijakan dividen, UNTR dikenal sebagai emiten yang konsisten dalam membagikan dividen, dengan estimasi imbal hasil dividen antara 8 hingga 14 persen pada tahun 2025. Sementara itu, ADRO telah membagikan dividen interim sebesar USD200 juta pada akhir 2024, dengan imbal hasil sekitar 4 persen.

    Secara keseluruhan, perbandingan kinerja menunjukkan bahwa baik UNTR maupun ADRO memiliki fundamental keuangan yang kuat. UNTR mempertahankan model bisnis yang stabil di sektor alat berat dan pertambangan sambil mulai memperluas ke energi baru, sementara ADRO lebih agresif melakukan transformasi ke arah energi hijau dan hilirisasi. 

    Keduanya menawarkan potensi pertumbuhan yang menarik di tengah perubahan tren global menuju keberlanjutan dan diversifikasi sumber pendapatan.

    Gambar dibuat oleh AI untuk KabarBursa.com
    Strategi Bisnis United Tractors (UNTR) 2025

    PT United Tractors Tbk (UNTR), anggota Grup Astra, menetapkan lima pilar bisnis utama sebagai fokus pengembangan ke depan, yaitu Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan, Pertambangan, Industri Konstruksi, dan Energi. Untuk tahun 2025, UNTR menaikkan target operasional di beberapa lini usahanya. Dalam segmen alat berat, UNTR menargetkan penjualan Komatsu sebanyak 4.600 unit, meningkat dibandingkan proyeksi tahun sebelumnya yang sebesar 4.350 unit.

    Dalam sektor kontraktor penambangan, UNTR menargetkan volume produksi batu bara klien antara 150–152 juta ton, sedikit lebih tinggi dibandingkan proyeksi sebelumnya sekitar 145–147 juta ton. Selain memperkuat bisnis inti, UNTR juga memperluas diversifikasi ke sektor non-batubara, seperti mineral dan energi baru terbarukan (EBT). Perusahaan membuka peluang akuisisi baru untuk memperkuat bisnis di kedua bidang tersebut, sebagai bagian dari langkah untuk memperluas sumber pertumbuhan di luar bisnis batu bara tradisional.

    Dengan ekspansi dan diversifikasi ini, UNTR menunjukkan orientasi pada pertumbuhan berkelanjutan, mempertahankan kekuatan operasional di pasar alat berat, pertambangan, dan konstruksi, sambil mulai membangun eksposur di sektor energi terbarukan.

    Strategi Bisnis Adaro Energy Indonesia (ADRO) 2025

    PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) melakukan transformasi besar pada struktur bisnisnya menjelang 2025. ADRO melakukan spin-off terhadap unit usaha batu bara termal melalui pembentukan PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI). Langkah ini memungkinkan ADRO untuk lebih fokus pada pengembangan proyek-proyek bisnis berkelanjutan dan lini usaha inti lainnya.

    Selain spin-off, ADRO juga melakukan perubahan nama korporasi menjadi PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. Pergantian nama ini mencerminkan arah strategis perusahaan untuk menyesuaikan diri dengan tren global yang mengarah pada energi hijau dan ekonomi rendah karbon.

    Dalam rangka memperkuat diversifikasi bisnis, ADRO tengah membangun fasilitas pemurnian aluminium (smelter) di Kalimantan Utara. Fasilitas ini ditargetkan mulai berproduksi secara komersial pada bulan Desember 2025. Proyek ini menjadi salah satu bagian penting dari strategi ekspansi ADRO di sektor mineral, sekaligus memperkuat kontribusinya dalam pengembangan industri hilir di Indonesia.

    Transformasi yang dilakukan ADRO memperlihatkan upaya konkret dalam mengurangi ketergantungan terhadap batu bara termal, dengan memperluas bisnis ke mineral dan energi baru terbarukan, sejalan dengan perubahan permintaan pasar global terhadap energi bersih.

    Pergerakan Saham United Tractors (UNTR)

    Harga saham PT United Tractors Tbk (UNTR) pada 26 April 2025 tercatat sebesar Rp23.100 per lembar. Sepanjang tahun berjalan, harga saham UNTR mengalami koreksi sekitar 4,3 persen dibandingkan posisi pada awal tahun. Dalam satu tahun terakhir, pergerakan saham UNTR berada dalam rentang harga antara Rp20.025 hingga Rp28.500 per saham. Data ini menunjukkan bahwa saham UNTR bergerak dalam volatilitas yang relatif moderat sepanjang 2025. Kapitalisasi pasar UNTR tercatat sebesar Rp83,9 triliun dengan rasio Price to Earnings (P/E) sebesar 4,3 kali.

    Selain itu, UNTR menawarkan dividend yield sebesar 9,7 persen, didukung oleh payout ratio sekitar 39 persen dari laba bersihnya. Kinerja ini menjadikan UNTR tetap mempertahankan daya tarik bagi investor yang mencari saham dengan potensi dividen rutin. Di sisi performa bisnis, UNTR juga terdiversifikasi dengan pendapatan yang berasal dari sektor pertambangan batu bara, alat berat, serta kontraktor pertambangan.

    Pergerakan Saham Adaro Energy Indonesia (ADRO)

    Saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) pada periode yang sama diperdagangkan di kisaran harga Rp1.875 per lembar. Sepanjang tahun 2025, saham ADRO menunjukkan tingkat volatilitas harga yang lebih tinggi dibandingkan UNTR.

    Rentang pergerakan harga saham ADRO lebih fluktuatif karena dipengaruhi oleh dinamika harga batu bara global dan faktor eksternal lainnya. Kapitalisasi pasar ADRO tercatat sekitar Rp56 triliun, dengan rasio P/E sebesar 7,2 kali. Dividend yield ADRO berada di kisaran antara 8 hingga 14 persen, tergantung pada performa keuangan tahunan perusahaan tersebut.

    ADRO tetap fokus mengembangkan bisnis batu bara, termasuk ekspansi ke hilirisasi batubara untuk meningkatkan nilai tambah di tengah tekanan global terhadap komoditas energi fosil.

    Minat Investor terhadap UNTR dan ADRO

    Dari sisi minat investor, United Tractors menunjukkan daya tarik yang lebih stabil dengan valuasi yang lebih rendah dari rata-rata sektor, serta menawarkan dividend yield yang relatif konsisten. Hal ini terlihat dari tingkat dividend payout yang mendukung aliran pendapatan bagi investor.

    Sementara itu, Adaro Energy Indonesia menarik perhatian investor yang mencari peluang dalam sektor batu bara, khususnya dalam konteks volatilitas harga yang dapat membuka peluang jangka pendek. Dividend yield ADRO yang bervariasi juga menjadi faktor pertimbangan bagi investor dengan toleransi risiko terhadap fluktuasi sektor energi.

    UNTR Pilihan Menarik Investasi 2025

    Berdasarkan keseluruhan data yang telah dihimpun dan dianalisis, saham PT United Tractors Tbk (UNTR) dinilai sebagai pilihan yang lebih menarik untuk investasi sepanjang tahun 2025 dibandingkan dengan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO).

    Keunggulan UNTR terletak pada fundamental keuangannya yang lebih solid. Emiten ini memiliki valuasi yang lebih murah dengan rasio Price to Earnings Ratio (PER) dan Price to Book Value (PBV) yang rendah, di bawah 1 kali. Selain itu, posisi keuangannya sangat kuat, dengan kas bersih yang besar dan rasio utang yang konservatif. UNTR juga menunjukkan margin keuntungan yang stabil serta arus kas operasional yang positif dan kuat.

    Dari sisi strategi bisnis, UNTR menjalankan diversifikasi usaha yang lebih matang. Tidak hanya bergantung pada sektor pertambangan batu bara, UNTR juga memiliki lini bisnis alat berat, jasa pertambangan, pertambangan emas, serta mengembangkan portofolio di sektor energi baru dan terbarukan. Diversifikasi ini memberikan perlindungan terhadap volatilitas harga komoditas global, khususnya saat harga batu bara mengalami tekanan.

    Sementara itu, ADRO tetap merupakan salah satu pemain utama di sektor batu bara dengan inisiatif ekspansi ke energi terbarukan melalui Adaro Green Energy. Namun, kontribusi unit bisnis baru ini terhadap kinerja keuangan masih tergolong kecil dalam jangka pendek. ADRO juga lebih sensitif terhadap fluktuasi harga batu bara, yang saat ini berada dalam tren menurun, sehingga menghadapi risiko profitabilitas yang lebih besar dibandingkan UNTR.

    Dari sisi ketertarikan investor, saham UNTR juga lebih konsisten mempertahankan minat pasar dengan volatilitas yang lebih terjaga dibandingkan ADRO. Pergerakan saham UNTR lebih stabil meskipun sektor tambang mengalami tekanan, sejalan dengan kekuatan diversifikasi pendapatannya.

    Dengan mempertimbangkan kekuatan fundamental, strategi bisnis, ketahanan terhadap tekanan eksternal, dan profil pertumbuhan ke depan, UNTR muncul sebagai saham yang lebih menarik dan defensif untuk dijadikan pilihan investasi di 2025 dibandingkan ADRO.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79