KABARBURSA.COM - Setelah sukses meningkatkan transaksi di Vietnam, TikTok, platform media sosial milik ByteDance Ltd, berencana meluncurkan platform belanja in-app, TikTok Shop, di Spanyol dan Irlandia paling cepat Oktober mendatang. Langkah ini merupakan bagian dari strategi untuk memperkuat bisnis e-commerce mereka yang berkembang pesat di Eropa.
Persiapan Peluncuran
Menurut eeorang sumber, saat ini TikTok telah bersiap menghadapi debut di kedua negara tersebut. Meskipun peluncuran ini akan lebih kecil dari yang sebelumnya direncanakan, TikTok Shop tetap berkomitmen untuk memperluas jangkauannya ke bagian lain Eropa pada tahun depan.
TikTok Shop telah merekrut sekitar 40 pekerja di Spanyol, menjadikannya salah satu pos terdepan e-commerce terbesar perusahaan di Eropa. Mereka juga sedang merekrut penutur bahasa Spanyol di tempat-tempat seperti Madrid dan London untuk berbagai peran mulai dari logistik hingga kepatuhan dan strategi untuk Shop.
Rencana dan Tantangan di Eropa
Rencana peluncuran TikTok Shop di Eropa yang lebih kecil ini mungkin mencerminkan upaya perusahaan untuk memperluas jangkauan tanpa menarik perhatian lebih lanjut dari pihak berwenang di kawasan tersebut. Pengadilan Umum UE telah memutuskan bahwa platform media sosial China tersebut tidak dapat menghindari undang-undang baru yang mengatur perusahaan teknologi besar, dan regulator sedang menyelidiki apakah TikTok telah menciptakan fitur yang berpotensi berbahaya bagi anak-anak.
Fokus pada Pasar AS
Awalnya, TikTok bermaksud untuk menghadirkan fitur Shop ke Spanyol, Jerman, Italia, Prancis, dan Irlandia awal tahun ini, namun ekspansi ini ditunda untuk fokus pada pasar AS. AS tetap menjadi pasar terpenting bagi TikTok dengan 170 juta pengguna bulanan. Perusahaan berencana untuk meningkatkan volume barang dagangan AS sepuluh kali lipat menjadi USD17,5 miliar tahun ini.
Pertumbuhan Pesat TikTok Shop
TikTok Shop, yang menggabungkan konten video yang adiktif dengan pembelian impulsif secara visual, adalah fitur aplikasi yang tumbuh paling cepat. Kombinasi video menarik, influencer populer, dan perdagangan skala penuh ini membedakannya dari pesaing seperti Instagram dan YouTube, serta membuka jalan bagi TikTok untuk bersaing dengan Amazon.com Inc.
Kepemimpinan dan Kompetisi
Beberapa talenta terbaik ByteDance memimpin TikTok Shop. Bob Kang, yang membangun bisnis e-commerce Douyin dari awal, memimpin Shop secara global dengan fokus pada AS. Kevin Chen, yang sebelumnya menjalankan aplikasi berita Toutiao ByteDance, sekarang bertanggung jawab atas Shop di Eropa. Mereka harus bersaing dengan penawaran e-commerce populer lainnya di pasar tersebut, termasuk Shein dan Temu dari PDD Holdings Inc.
TikTok Shop di Vietnam
Platform media sosial TikTok mencatat lonjakan tiga kali lipat pada jumlah pedagang dan transaksi di TikTok Shop Vietnam tahun lalu.
Merek-merek ternama seperti sepeda motor VinFast dan ponsel Samsung turut berkontribusi dalam pertumbuhan gemilang TikTok Shop. Perkembangan pesat ini memperkuat posisi Asia Tenggara sebagai salah satu sumber pendapatan utama bagi TikTok.
TikTok dikabarkan menjalin kerja sama erat dengan Vietnam dalam berbagai aspek, mulai dari mendukung kegiatan sosial hingga mengawasi konten yang diunggah.
Kontras dengan hubungannya yang kompleks dengan negara-negara yang telah melarangnya sepenuhnya seperti India, atau yang hanya sebagian seperti Indonesia, atau bahkan mengancam untuk melarang seperti Amerika Serikat.
Nguyen Lam Thanh, perwakilan TikTok di Vietnam, mengungkapkan bahwa dua tahun lalu masyarakat tidak terlalu percaya dengan konsep social commerce karena maraknya produk palsu. Namun, kini belanja online telah menjadi bagian dari gaya hidup mereka.
“Dulu orang tidak percaya dengan social commerce karena banyak barang palsu. Sekarang mereka memandangnya sebagai hobi karena bisa mengikuti cerita dari penjual,” ujar Thanh seperti dilansir oleh Nikkei Asia.
TikTok Shop kini bahkan berhasil melampaui Lazada dan menjadi platform belanja online nomor dua di Vietnam setelah Shopee.
Berdasarkan data dari perusahaan analisis Metric, pedagang di TikTok Shop Vietnam mampu menghasilkan pendapatan sekitar USD1,3 miliar atau sekitar Rp20,9 triliun dalam enam bulan terakhir.
Para analis memperkirakan bahwa pendapatan tahunan dari seluruh Asia Tenggara mencapai lebih dari USD12 miliar atau Rp193,4 triliun.
Di Indonesia, TikTok Shop sempat menjadi tren di kalangan penjual daring. Namun, operasinya terpaksa dihentikan pada 4 Oktober 2023 setelah pemerintah menerbitkan aturan yang melarang sosial media dan e-commerce beroperasi dalam satu platform.
TikTok Shop kemudian kembali beroperasi secara resmi pada bulan Desember setelah melakukan investasi ke Tokopedia. Transaksi di TikTok akan dialihkan ke Tokopedia sebagai platform e-commerce.(*)