KABARBURSA.COM - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) berkomitmen untuk menyelesaikan tiga proyek besar mereka di Indonesia setelah pemerintah menerbitkan izin usaha pertambangan khusus (IUPK). Ketiga proyek nikel jumbo milik INCO adalah Proyek Morowali, Pomalaa, dan Sorowako, dengan total nilai investasi mencapai sekitar US$9 miliar atau setara dengan Rp138,24 triliun.
Senior Manager Communication Vale Indonesia, Bayu Aji, menyatakan bahwa ketiga proyek tersebut masih terus dikerjakan dan perkembangannya berjalan dengan pesat.
“Jadi ketiga proyek tetap jalan, yang di Pomalaa, Morowali, sama Sorowako, yang totalnya sekitar US$9 miliar itu tetap jalan, semakin kenceng sekarang [progresnya],” kata Bayu Aji ditemui di sela acara Bisnis Indonesia Awards 2024, Kamis, 13 Juni 2024.
Bayu menegaskan bahwa perusahaan tetap menargetkan penyelesaian dua proyek, yakni Morowali dan Pomalaa, pada 2026. Namun, untuk proyek Sorowako diperkirakan akan rampung setelah 2026 karena proyek tersebut belum memasuki tahap groundbreaking.
“Sorowako kan belum ya, ini beda stage-nya. Pomalaa sama Morowali kan kita sudah groundbreaking tapi yang Sorowako kan belum,” ujarnya.
Proyek Morowali dan Pomalaa diharapkan dapat segera berkontribusi signifikan terhadap produksi nikel nasional setelah penyelesaiannya. Bayu juga menambahkan bahwa ketiga proyek ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Vale Indonesia untuk meningkatkan kapasitas produksi dan mendukung pertumbuhan industri nikel di Indonesia.
Adanya izin usaha pertambangan khusus (IUPK) dari pemerintah memberikan kepastian hukum dan operasional yang diperlukan bagi Vale Indonesia untuk melanjutkan proyek-proyek ini. Proyek-proyek ini tidak hanya akan memberikan kontribusi ekonomi yang besar bagi negara tetapi juga akan menciptakan lapangan kerja baru dan mengembangkan infrastruktur lokal di daerah sekitar proyek.
Bayu juga menyatakan bahwa selain fokus pada penyelesaian proyek-proyek besar ini, Vale Indonesia tetap berkomitmen untuk mengelola operasional mereka dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dan keberlanjutan. Dalam jangka panjang, perusahaan berharap dapat mendukung program pemerintah dalam upaya transisi energi bersih dan pembangunan berkelanjutan di sektor pertambangan.
Dengan komitmen yang kuat dan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan, Vale Indonesia optimis dapat mencapai target penyelesaian proyek-proyek tersebut tepat waktu dan memberikan manfaat maksimal bagi perekonomian dan masyarakat Indonesia.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta PT Vale untuk terus mengerjakan proyek mereka di dalam negeri setelah perpanjangan izin operasi disetujui hingga 28 Desember 2035. Dalam IUPK, PT Vale wajib menyelesaikan pembangunan fasilitas pengolahan dan/atau pemurnian baru, termasuk fasilitas hilir lebih lanjut, dalam jangka waktu yang ditentukan. Pengembangan ini akan dilakukan dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, studi kelayakan, serta kebijakan dan praktik perseroan (termasuk praktik pertambangan yang baik serta lingkungan, sosial, dan tata kelola).
Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara, Irwandy Arif, menekankan pentingnya komitmen PT Vale dalam melanjutkan proyek mereka setelah perpanjangan izin operasi. “Kalau misalnya diperpanjang ya pasti harus commit [komitmen] terhadap rencana project mereka,” kata Irwandy saat ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (17/5/2024).
Adanya izin usaha pertambangan khusus (IUPK) dari pemerintah memberikan kepastian hukum dan operasional yang diperlukan bagi Vale Indonesia untuk melanjutkan proyek-proyek ini. Proyek-proyek ini tidak hanya akan memberikan kontribusi ekonomi yang besar bagi negara tetapi juga akan menciptakan lapangan kerja baru dan mengembangkan infrastruktur lokal di daerah sekitar proyek.
Dengan komitmen yang kuat dan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan, Vale Indonesia optimis dapat mencapai target penyelesaian proyek-proyek tersebut tepat waktu dan memberikan manfaat maksimal bagi perekonomian dan masyarakat Indonesia.
Jadi Pemain Baterai Dunia
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menyebut diterbitkannya izin usaha pertambangan khusus (IUPK) telah memberikan kepastian investasi bagi perseroan. CEO dan Presiden Direktur INCO Febriany Eddy, mengatakan bahwa kepastian tersebut memantapkan langkah perseroan untuk menjadi pemain utama dalam rantai pasok baterai berbasis nikel. Febriany menegaskan bahwa perpanjangan IUPK ini merupakan bentuk kepercayaan pemerintah Indonesia kepada Vale Indonesia dalam mengelola sumber daya alam.
“Maka kami punya cita-cita, yaitu membuat Vale menjadi world class ya, kelas dunia natural resources based battery solution provider rooted di Indonesia,” kata Febriany pada Briefing Media RUPST PT Vale Indonesia Tbk di The Energy Building, Senin, 10 Juni 2024.
Febriany juga menambahkan bahwa kepercayaan yang diberikan oleh pemerintah melalui IUPK ini memungkinkan perusahaan untuk melanjutkan investasi jangka panjang yang penting untuk mengembangkan industri nikel dan baterai di Indonesia. Ia menyebutkan bahwa perpanjangan izin ini adalah kunci bagi Vale Indonesia untuk terus berinovasi dan meningkatkan nilai tambah dari sumber daya alam Indonesia.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.