KABARBURSA.COM - Pemerintah targetkan raup Rp33 triliun dari lelang SUN, BEI sanksi 81 emiten, termasuk tiga BUMN, inklusi keuangan nasional naik menjadi 87 persen di 2023, menjadi fokus utama pemberitaan redaksi Kabar Bursa hari ini, Senin 13 Mei 2024, dalam Kabar Bursa Hari ini (KBHI).
Pemerintah Targetkan Raup Rp33 Triliun dari Lelang SUN
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dijadwalkan mengadakan lelang Surat Utang Negara (SUN) dalam mata uang rupiah pada Selasa, 14 Mei 2024. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) menyampaikan lelang bertujuan mencapai sebagian dari target pembiayaan yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.
Pemerintah akan mengadakan lelang tujuh seri SUN, termasuk SPN03240814 (New Issuance), SPN12250502 (Reopening), FR0101 (Reopening), FR0100 (Reopening), FR0098 (Reopening), FR0097 (Reopening), dan FR0102 (Reopening).
DJPPR menyatakan bahwa target indikatif adalah Rp22 triliun, dengan target maksimal mencapai Rp33 triliun. Pemerintah akan menawarkan tingkat kupon mulai dari 6,62 persen hingga 6,87 persen untuk SUN yang akan dilelang, dengan nilai nominal per unit sebesar Rp1 juta.
Lelang akan digelar Selasa, 14 Mei dan berlangsung selama dua jam, mulai pukul 09.00-11.00 WIB. Sementara tanggal setelmen berlangsung, Kamis, 16 Mei.
Peserta lelang SUN terdiri atas:
- Dealer Utama:
Citibank N.A., Deutsche Bank AG, PT Bank HSBC Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, PT Bank Maybank Indonesia Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Bank Panin Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Permata Tbk
Selain itu, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank ANZ Indonesia, Standard Chartered Bank, JP Morgan Chase Bank N.A., PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
- Lembaga Penjamin Simpanan:
- Bank Indonesia.
Penjualan SUN tersebut akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Lelang bersifat terbuka (open auction), menggunakan metode harga beragam (multiple price).
Semua pihak, baik investor individu maupun institusi dapat menyampaikan penawaran pembelian (bids) dalam lelang. Namun dalam pelaksanaannya, penyampaian penawaran pembelian harus melalui Peserta Lelang sebagaimana diatur dalam PMK No. 168/PMK.08/2019.
BEI Sanksi 81 Emiten, Termasuk Tiga BUMN
Bursa Efek Indonesia (BEI) menjatuhkan sanksi peringatan tertulis II dan denda sebesar Rp50 juta kepada 81 emiten atau perusahaan publik yang belum mengajukan laporan keuangan auditan per tanggal 31 Desember 2023.
Dalam pengumuman yang dikeluarkan oleh BEI, terdapat 81 emiten yang masih belum melaporkan kinerja keuangan auditan mereka untuk tahun 2023. Di antara emiten tersebut termasuk beberapa yang terkenal seperti PT Indofarma Tbk (INAF), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), serta PT Krakatau Steel Tbk (KRAS).
Emiten lainnya yang terkena sanksi termasuk Fast Food Indonesia (FAST), PT Intermedia Capital Tbk (MDIA), PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), PT Samindo Resources Tbk (MYOH), PT Dosni Roha Indonesia Tbk (ZBRA), PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP), serta PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU).
“Dengan demikian, ada 81 Perusahaan Tercatat dan 3 Efek Tercatat yang belum mengajukan Laporan Keuangan Auditan Tahunan per 31 Desember 2023 hingga tanggal 30 April 2024,” demikian bunyi pengumuman dari manajemen BEI.
Dalam pengumuman tersebut, dijelaskan bahwa BEI memberikan sanksi kepada 81 emiten yang belum mengajukan laporan keuangan auditan tahunan per 31 Desember 2023, yaitu peringatan tertulis II dan denda sebesar Rp50 juta.
“Berdasarkan Ketentuan II.6.2 Peraturan Nomor I-H, Ketentuan VI Peraturan Nomor I-C, dan Ketentuan VIII Peraturan Bursa Nomor I-O, Bursa memberlakukan Sanksi atas ketidakpatuhan dalam penyampaian Laporan Keuangan Auditan Tahunan per 31 Desember 2023 sesuai dengan tenggat waktu yang ditentukan,” tulis manajemen BEI.
BEI juga menerapkan peringatan tertulis II kepada 3 reksa dana yang belum mengajukan laporan keuangan auditan tahunan per 31 Desember 2023, yaitu Reksa Dana Indeks Simas ETF IDX30, Dana Investasi Real Estat Simas Plaza Indonesia, dan Reksa Dana Syariah Indeks Simas ETF JII.
“Peringatan Tertulis II diberikan kepada 2 ETF dan 1 DIRE,” demikian disampaikan oleh manajemen BEI.
Inklusi Keuangan Nasional Naik Menjadi 87 Persen di 2023
Tingkat inklusi keuangan nasional telah meningkat menjadi 87,30 persen pada 2023, meningkat 3,3 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 84 persen pada 2022.
Dalam hasil survei PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, melalui BRI Research Institute, ditemukan bahwa tingkat kedalaman inklusi keuangan juga mencatat peningkatan sebesar 3,9 persen menjadi 27,7 persen pada tahun 2023.
Menurut BRI, peningkatan ini diukur berdasarkan kepemilikan investasi, pinjaman, asuransi, dan dana pensiun (dapen), serta kepemilikan dan penggunaan tabungan. Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menyampaikan apabila penggunaan produk atau layanan keuangan menjadi faktor kunci dalam pembentukan Indeks Inklusi Keuangan, maka peran Holding Ultra Mikro (UMi) telah memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan inklusi keuangan secara nasional.
Holding UMi, yang terdiri dari BRI sebagai induk bersama PT PNM dan PT Pegadaian, telah menyalurkan total pinjaman sebesar Rp617 triliun kepada pelaku usaha mikro dan ultra mikro selama kuartal pertama tahun 2024. Adapun BRI menyalurkan Rp500,7 triliun dari total penyaluran pinjaman UMi tersebut.
“Tren peningkatan yang terjadi mengindikasikan bahwa masyarakat Indonesia mulai mengalami peningkatan dalam aspek pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang mempengaruhi sikap dan perilaku untuk mengambil keputusan dan pengelolaan keuangan dalam mencapai kesejahteraan,” kata Supari.
Sementara itu dari sisi literasi keuangan, BRI juga mencatat peningkatan sebesar 3 persen secara nasional menjadi 42,7 persen pada 2023. Hal ini dikontribusikan oleh peningkatan di indeks pengetahuan produk keuangan, pemahaman aspek keuangan, kemampuan berhitung dan tujuan pengelolaan keuangan.
Supari menekankan, literasi keuangan menjadi kunci utama dalam mendorong pertumbuhan industri keuangan, terutama perbankan.
Literasi keuangan yang baik dapat membuat para pelaku usaha ultra mikro naik kelas ke segmen mikro, kemudian segmen mikro naik ke segmen kecil, dan seterusnya.
“Literasi ini yang sesungguhnya akan meningkatkan kontribusi UMKM kepada pertumbuhan ekonomi nasional. Kalau diakselerasi di momentum-momentum yang sulit seperti ini mereka akan bisa berkontribusi. Justru kontribusinya akan semakin naik,” kata dia.
Oleh karena itu, imbuh Supari, BRI terus memperkuat literasi keuangan masyarakat Indonesia dengan berbagai inovasi dan inisiatif. Di tahun kedua Holding UMi terbentuk, terdapat tiga platform layanan yang sudah terintegrasi.
“BRI punya BRISPOT. Kemudian Pegadaian punya SELENA dan PNM punya PNM Digi. Semua diintegrasikan. Maka tiga entitas tenaga pemasarannya yang hampir 77.000 itu tidak usah harus diakses di kantor. Tenaga pemasaran kita bertiga yang mendatangi mereka. Itu kira-kira gambarannya di tahun kedua kemarin,” jelas dia.
Selain itu, Holding UMi juga melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan literasi keuangan salah satunya dengan mengadakani pelatihan dan pemberdayaan langsung ke daerah-daerah melalui agen BRILink-Mekaar.
Menurut BRI, agen dari Holding UMi juga didorong untuk menjadi marketplace lokal di daerahnya. Hal ini bertujuan mempermudah masyarakat dalam melakukan transaksi melayani kebutuhan transaksi dari masyarakat sekitar seperti beli pulsa, listrik, bayar BPJS, hingga membeli kebutuhan pokok.
Dengan menjadi marketplace lokal, BRI memandang langkah tersebut dapat turut meningkatkan pendapatan pribadi agen-agen dan membuat masyarakat lain tertarik untuk ikut mendaftar menjadi agen.
“Kalau nanti satu agen bisa punya kapabilitas sebagai marketplace, satu desa satu orang, bayangkan bagaimana dahsyatnya. Dahsyatnya bukan ke bisnis, tapi ke masyarakat yang akan mendapatkan efisiensi luar biasa,” tandas Supari.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.