KABARBURSA.COM - Wall Street menutup perdagangan dengan hasil yang beragam. Indeks Nasdaq dan S&P 500 terpukul tajam, terdampak penurunan dalam saham-saham teknologi. Sementara itu, Dow Jones justru mencatat kenaikan.
Berdasarkan laporan Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 10,45 poin menjadi 44.922,27. Di sisi lain, S&P 500 merosot 37,78 poin (‑0,59 persen) ke angka 6.411,37, dan Nasdaq Composite kukuh merosot 314,82 poin (‑1,46 persen) menjadi 21.314,95.
Meski indeks utama beragam, enam sektor di S&P 500 mampu menguat. Sektor real estat menjadi bintang paling gemilang, melonjak 1,8 persen setelah data perumahan mengejutkan pasar secara positif. Namun, tidak semua sektor menang. Bidang teknologi dan layanan komunikasi terperosok lebih dari masing‑masing 1,9 persen dan 1,2 persen.
Nasdaq melemah tajam seiring melemahnya saham-saham megacap yang sebelumnya mencatat reli sepanjang tahun. Salah satu pemicunya adalah penurunan tajam saham Nvidia hingga 3,5 persen—angka paling rendah dalam hampir empat bulan.
Sorotan utama minggu ini tertuju pada simposium tahunan The Fed di Jackson Hole, Wyoming (21–23 Agustus). Pidato Ketua The Fed, Jerome Powell, akan menjadi penentu arah kebijakan suku bunga dan prospek ekonomi.
James Cox dari Harris Financial Group menyebut pasar kini berhati-hati. "Pasar berpikir Powell mungkin mengambil sikap lebih hawkish daripada yang diantisipasi," ujarnya.
Ketegangan makin membayangi pasar teknologi setelah CEO OpenAI, Sam Altman, menilai kondisi saat ini terlalu meledak bak gelembung. Menanggapi hal itu, Steve Sosnick dari Interactive Brokers mencatat adanya gelombang realisasi keuntungan di sektor teknologi; sebagian investor beralih ke sektor lain. "Perubahan ini meluas karena bobot teknologi yang besar dalam indeks utama," jelas Sosnick.
Investor juga memantau laporan keuangan dari Lowe's, Walmart, dan Target. Keberlanjutan belanja konsumen Amerika menjadi sorotan utama. "Konsumen belum kembali berbelanja penuh. Mereka masih berhati-hati," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities. Investor menunggu hasil dari dampak tarif terhadap penjualan liburan.
Berita mencuri perhatian datang dari sektor teknologi: saham Intel melonjak sekitar 7 persen setelah menerima suntikan modal sebesar US$ 2 miliar dari SoftBank Group Jepang—sebuah pendorong penting di tengah gejolak pasar.(*)