KABARBURSA.COM - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) masih belum mampu keluar dari tekanan finansial. Sepanjang enam bulan pertama 2025, anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) itu membukukan rugi bersih Rp236,88 miliar. Akibatnya, hingga 30 Juni 2025, akumulasi defisit perseroan melonjak menjadi Rp9,69 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Kamis 18 September 2025, WSBP hanya mampu mencatat pendapatan Rp732,65 miliar, terjun 17,86 persen secara tahunan. Meski beban pokok pendapatan turun menjadi Rp601,15 miliar dari Rp720,3 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya, laba bruto tetap tertekan hingga Rp131,5 miliar atau menyusut 23,41 persen (y-o-y).
Beban usaha memang berhasil ditekan menjadi Rp225,58 miliar, jauh lebih rendah dibanding Semester I-2024 yang mencapai Rp459,32 miliar. Namun, tambahan tekanan datang dari beban keuangan yang menembus Rp142,81 miliar. Faktor ini ikut memperdalam kerugian WSBP di paruh pertama tahun.
Kerugian tersebut membuat saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya terus membengkak. Dari Rp9,45 triliun pada 31 Desember 2024, jumlahnya meningkat menjadi Rp9,69 triliun per 30 Juni 2025. Kondisi ini sekaligus menyeret ekuitas WSBP semakin ke zona merah, tercatat negatif Rp1,76 triliun atau naik 12,82 persen dibanding akhir 2024 yang masih minus Rp1,56 triliun.
Di sisi lain, posisi aset perseroan juga kian menurun. Hingga akhir semester pertama tahun ini, total aset tercatat Rp3,29 triliun, menyusut 9,12 persen secara year-to-date. Posisi kas dan setara kas bahkan anjlok tajam, hanya tersisa Rp49,67 miliar, merosot 75,86 persen dari Rp205,75 miliar pada 31 Desember 2024.
Potret keuangan tersebut menunjukkan WSBP masih harus berjibaku memperbaiki fundamental, di tengah defisit yang terus menggunung dan likuiditas yang semakin menipis.(*)