KABARBURSA.COM – PT Wijaya Karya Beton Tbk atau Wika Beton (WTON) berhasil membukukan kinerja positif sepanjang semester I tahun 2025. Hal ini tergambar dari catatan laba dan pendapatan.
Sekretaris Perusahaan Wika Beton, Yushadi, mengatakan hingga akhir Juni 2025, Perseroan berhasil membukukan laba sebesar Rp4,35 miliar.
"Capaian ini menunjukkan ketangguhan operasional Perseroan di tengah dinamika industri konstruksi nasional," ujar dia dalam keterangan resmi yang diterima Kabarbursa.com, Rabu, 23 Juli 2025.
Dari sisi pendapatan, Wika Beton mencatatkan perolehan usaha sebesar Rp 1,57 triliun per Juni 2025. Yushadi menyatakan Kinerja ini mencerminkan upaya berkelanjutan Perseroan dalam menjaga produktivitas dan efisiensi operasional.
Adapun pendapatan terbesar Wika Beton pada periode ini masih berasal dari lini produk utama, yaitu beton pracetak dan beton segar (readymix), yang secara konsolidasi menyumbang 87,57 persen dari total pendapatan.
Lebih jauh Yushadi menyampaikan, segmen jasa konstruksi turut memberikan kontribusi positif sebesar 12,43 persen.Sampai pertengahan tahun, lanjut dia, Wika Beton telah membukukan kontrak baru senilai Rp 2,10 triliun.
"Kontrak tersebut didominasi oleh proyek infrastruktur sebesar 50,93 persen, disusul sektor industri 23,31 persen, sektor kelistrikan 12,80 persen, serta sektor properti, energi, dan pertambangan dengan total kontribusi sekitar 13 persen," jelasnya.
Dari sisi kepemilikan kontrak, Yushadi menyebut pelanggan swasta menjadi kontributor terbesar dengan porsi 57,72 persen. Disusul oleh BUMN lain 24,68 persen, induk usaha dan afiliasi 5,64 persen, dan kemitraan dalam bentuk KSO/JO sebesar 11,96 persen.
"Mengusung moto Solution and Trust, WIKA Beton terus berkomitmen untuk mendukung pemerataan pembangunan infrastruktur nasional melalui penyediaan produk dan layanan berkualitas tinggi, serta penerapan prinsip-prinsip industri hijau yang berkelanjutan," pungkas Yushadi.
Strategi Wika Beton (WTON) Hadapi Tantangan Usaha
Sebelumnya diberitakan, Wika Beton menyatakan kesiapannya menghadapi tantangan di tahun 2025. Salah satu tantangan yang bakal dilewati perusahaan adalah efisiensi pemerintah.
Yushadi mengatakan, Wika Beton bisa terkena imbas dari berkurangnya belanja infrastruktur pemerintah.
“Anggaran pembangunan yang terbatas dapat memberikan dampak lanjutan terhadap para pelaku industri kontruksi," kata dia kepada Kabarbursa.com, Jumat, 30 Mei 2025.
Tantangan berikutnya yang akan dihadapi perusahaan dengan kode saham WTON ini adalah ketatnya persaingan dan risiko operasional.
Yushadi mengungkapkan, saat ini Industri konstruksi tengah menghadapi persaingan yang ketat dan risiko operasional yang tinggi.
Tekanan isu lingkungan dinilai menjadi rintangan terakhir dari Wika Beton di tahun ini. Menurut Yushadi, tuntutan untuk menerapkan praktik bisnis yang ramah lingkungan semakin meningkat.
Meski memiliki sejumlah rintangan, Yushadi menyatakan Wika Beton memiliki sejumlah strategi untuk meningkatkan kinerja di kuartal II 2025. Salah satunya ialah fokus pada proyek strategis.
"Memprioritaskan proyek-proyek besar yang bernilai tinggi dan memiliki kelancaran pembayaran," kata dia.
Dilanjutkan Yushadi, Wika Beton juga berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama dengan mitra strategis untuk efisiensi dan akses ke proyek baru. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.