Logo
>

WIKA Masuk Pantauan BEI, Saham Melejit Dinilai Tidak Beres?

Ditulis oleh Yunila Wati
WIKA Masuk Pantauan BEI, Saham Melejit Dinilai Tidak Beres?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) sedang berada dalam pantauan Bursa Efek Indonesia (BEI). Kuat dugaan hal tersebut terkait dengan anomali kenaikan harga saham yang signifikan dalam beberapa hari perdagangan. Begitu disampaikan Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Kristian Manullang.

    Kristian menjelaskan, BEI akan meminta keterbukaan kepada WIKA terkait dengan perilaku yang dianggap tidak biasa.

    “Ada sesuatu yang tidak biasa dari perilaku saham WIKA dan sudah pasti Bursa akan meminta penjelasan. Sejauh ini kita lihat ke depan, tidak bisa sembarang memberian suspense. Kemarin Bursa baru fundamental dan secara objektif akan kita lihat perilaku transaksinya. Semua kita pantau,” kata Kristian kepada wartawan, Senin, 8 Juli 2024.

    Berdasarkan data RTI Business, harga saham WIKA saat ini mencatatkan level Rp186 per saham, mengalami lonjakan sebesar 31,91 persen. Selama seminggu perdagangan terakhir, saham WIKA mengalami kenaikan sebesar 75,47 persen, meskipun secara year to date masih mengalami penurunan sebesar 9,28 persen.

    Sejak April lalu, suspensi terkait kelalaian perseroan atas tidak dipenuhinya kewajiban pembayaran kembali dana Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020 Seri A telah dihilangkan.

    PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) telah berhasil memperoleh kontrak senilai Rp11,05 triliun dari proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), yang mencakup 9 proyek yang sedang dikerjakan saat ini.

    Mahendra Vijaya, Sekretaris Perusahaan WIKA, menjelaskan beberapa proyek yang berasal dari pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) termasuk di dalamnya, seperti Gedung Istana Negara, Kantor Kepresidenan, Jalan Tol Kariangau–Sp Tempadung, dan beberapa proyek lainnya.

    Meski beberapa waktu lalu telah terjadi pergantian pemimpin Otoritas IKN, tetapi Mahendra memastikan hal tersebut tidak berpengaruh pada proyek-proyek yang sedang dikerjakan WIKA. “Sebagian proyek-proyek tersebut ditargetkan untuk dapat selesai pada tahun 2024 ini,” imbuhnya.

    Asal tahu saja, per April 2024, WIKA meraih nilai kontrak baru sebesar Rp5,49 triliun. Perolehan kontrak baru ini mayoritas didominasi oleh segmen industri sebesar 41,7 persen. Lalu, diikuti segmen infrastruktur dan gedung sebesar 28,8 persen, energi dan industrial plant sebesar 22,8 persen, serta sisanya segmen properti.

    “Mayoritas pemberi kerja berasal dari pemerintah, swasta dan BUMN. Kontrak baru yang diperoleh WIKA hingga April itu memiliki skema pembayaran monthly progress dengan uang muka,” ujarnya.

    WIKA juga masih berkomitmen untuk terus menjalankan program delapan stream penyehatan yang telah dicanangkan dan mendapat persetujuan pemegang saham. WIKA pun memilih kontrak secara selektif dengan keunggulan eksekusi proyek dan berfokus pada kas.

    “Kami juga secara konsisten melakukan monitoring dan evaluasi atas capaian pada setiap stream, sehingga Perseroan dapat bertumbuh dan memberikan manfaat bagi seluruh stakeholder dan masyarakat,” ungkapnya.

    Kontrak Baru WIKA

    Terkait kontrak baru sejak April 2024, Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito menyampaikan, kontrak baru yang diraih telah memenuhi berbagai kriteria yang ditentukan oleh WIKA, baik dari sisi pemberi kerja maupun skema pembayaran. “Kami yakin pada pelaksanaannya nanti, proyek tersebut akan memberikan kontribusi berupa hasil usaha yang baik pada tahun-tahun mendatang,” kata Agung.

    Dengan strategi tersebut, Wijaya Karya pun mampu memiliki excess cash. Karena itu, WIKA berencana untuk melakukan pelunasan sebagian sebesar Rp50 miliar pada bulan Juni 2024 terhadap obligasi PUB I Tahap I Tahun 2020 Seri A yang telah dilakukan perpanjangan pada 18 Desember 2023 lalu.

    Sementara itu, dari sisi operasi, WIKA melakukan groundbreaking proyek Terminal 2 Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Kamis, 30 Mei 2024 lalu. WIKA menjadi kontraktor utama dalam proyek rancang bangun pengembangan Bandara Internasional Hang Nadim Batam. Perolehan nilai kontrak bagian WIKA sebesar Rp2,1 triliun.

    Dalam proses pembangunannya, WIKA memiliki lingkup pekerjaan yang mencakup desain serta pembangunan terminal, sisi udara, sisi darat, dan instalasi mechanical, electrical, and plumbing. Agung menyampaikan, proyek ini sekaligus menjadi kesempatan baik bagi WIKA untuk berkontribusi menghadirkan karya konstruksi berkualitas di wilayah yang berbatasan dengan negara tetangga.

    “Dengan dilaksanakan groundbreaking ini, WKA berkomitmen untuk fokus melaksanakan pekerjaan agar dapat selesai sesuai dengan target waktu dan mutu yang disepakati, serta memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia dan khususnya Kota Batam,” paparnya.

    Groundbreaking turut dihadiri oleh Kepala Badan Pembangunan Batam sekaligus Walikota Batam H. Muhammad Rudi, Komandan Lantaman IV Batam Laksmana TNI Tjatur Soniarto, Ketua DPRD Batam Nuryanto, dan Agung Budi Waskito.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79