KABARBURSA.COM - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk, atau yang lebih dikenal sebagai emas Antam, turun tajam. Berdasarkan pantauan dari laman resmi Logam Mulia, harga emas Antam terkoreksi sebesar Rp11.000 menjadi Rp1.466.000 per gram.
Pada haru sebelumnya, Rabu, 13 November 2024, harga emas Antam juga terkoreksi Rp5.000 dan menempatkannya di level Rp1.477.000 per gram.
Harga emas Antam tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH) masih tercatat pada angka Rp1.567.000 per gram, yang dicapai pada 31 Oktober 2024.
Dengan penurunan harga ini tentunya banyak pelaku pasar yang bertanya mengenai prospek investasi emas ke depan, terutama dalam menghadapi fluktuasi harga seperti sekarang.
Selain harga jual yang menurun, harga beli kembali (buyback) emas Antam juga mengalami penurunan tajam. Hari ini, harga buyback emas Antam anjlok sebesar Rp12.000 menjadi Rp1.316.000 per gram.
Ini artinya, jika investor menjual kembali emas mereka ke Antam, nilai yang diterima juga lebih rendah dari beberapa hari sebelumnya.
Penjualan emas batangan kembali ke Antam dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) 22 sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 34/PMK.10/2017. PPh 22 yang dikenakan atas penjualan kembali emas dengan nominal lebih dari Rp10 juta adalah sebesar 1,5 persen bagi pemilik Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 3 persen bagi yang tidak memiliki NPWP.
Pajak ini langsung dipotong dari nilai buyback emas yang diterima investor.
Selain potongan pajak atas penjualan kembali, pembelian emas batangan juga dikenakan pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pajak yang dikenakan atas pembelian emas batangan adalah PPh 22 sebesar 0,45 persen bagi pemegang NPWP dan 0,9 persen bagi yang tidak memiliki NPWP.
Setiap transaksi pembelian emas batangan akan disertai dengan bukti potong PPh 22, sehingga investor harus memperhitungkan biaya tambahan ini dalam investasi mereka.
Berikut adalah daftar harga emas batangan Antam berdasarkan berbagai pecahan yang tercatat pada Kamis, 14 November 2024:
- Emas Antam 0,5 gram: Rp783.000
- Emas Antam 1 gram: Rp1.466.000
- Emas Antam 2 gram: Rp2.872.000
- Emas Antam 3 gram: Rp4.283.000
- Emas Antam 5 gram: Rp7.105.000
- Emas Antam 10 gram: Rp14.155.000
- Emas Antam 25 gram: Rp35.262.000
- Emas Antam 50 gram: Rp70.445.000
- Emas Antam 100 gram: Rp140.812.000
- Emas Antam 250 gram: Rp351.765.000
- Emas Antam 500 gram: Rp703.320.000
- Emas Antam 1.000 gram: Rp1.406.600.000
Penurunan harga emas Antam saat ini bisa memberikan peluang bagi investor yang ingin membeli emas pada harga yang lebih rendah, namun tetap harus memperhatikan beberapa faktor sebelum mengambil keputusan.
Sebagai aset safe haven, emas sering kali diminati saat kondisi ekonomi global tidak stabil. Meskipun harga emas saat ini mengalami penurunan, volatilitas pasar yang dipicu oleh berbagai faktor geopolitik dan ekonomi global dapat mempengaruhi pergerakan harga emas ke depan.
Secara historis, emas cenderung mempertahankan nilainya dalam jangka panjang, sehingga penurunan harga bisa dilihat sebagai peluang untuk melakukan pembelian.
Namun, bagi investor yang sudah memiliki emas, penurunan harga ini bisa menjadi tantangan, terutama jika mereka berencana menjual dalam waktu dekat.
Selain itu, investor harus memperhitungkan pajak yang dikenakan, baik saat membeli maupun saat menjual kembali emas batangan.
Biaya-biaya tambahan ini dapat mempengaruhi keuntungan yang didapat dari investasi emas, terutama jika dilakukan dalam jangka pendek.
Harga Emas Global Melemah
Tadi pagi, harga emas global juga ditutup melemah, bahkan untuk sesi keempat secara berturut-turut. Pelemahan ini dipicu oleh penguatan dolar AS dan peningkatan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (US Treasury), seiring laporan bahwa harga konsumen (CPI) di Amerika naik sesuai dengan ekspektasi pasar.
Pada perdagangan spot, harga emas turun 0,7 persen menjadi USD2.580,39 per ons, setelah sempat mencapai level terendah hampir dua bulan pada awal sesi. Sementara itu, harga emas berjangka Amerika Serikat juga ditutup melemah sebesar 0,8 persen, menjadi USD2.586,50 per ons.
Walau begitu, harga emas dalam negeri diprediksi terus mengalami kenaikan hingga tahun 2025, meskipun saat ini sedang berada dalam tekanan akibat penguatan dolar AS dan peningkatan imbal hasil obligasi.
Mengutip analisis Bareksa, Kamis, 14 November 2024, harga emas fisik digital di Indonesia akan menutup tahun 2024 di kisaran Rp1,4 juta hingga Rp1,45 juta per gram dan menembus Rp1,5 juta hingga Rp1,55 juta per gram pada tahun 2025.
Jika dibandingkan dengan harga saat ini, prediksi tersebut mencerminkan potensi kenaikan sebesar 4,3 persen hingga akhir 2024 dan 11,5 persen untuk target harga tahun 2025.
Di pasar internasional, harga emas spot global juga diperkirakan akan mengalami kenaikan signifikan. Tim Analis Bareksa memproyeksikan harga emas global akan mencapai USD3.000 hingga USD3.100 per ons pada tahun 2025, dengan potensi kenaikan sekitar 16,5 persen dibandingkan harga saat ini yang berada di kisaran USD2.600 per ons.
Secara teknikal, analis Kitco Jim Wickoff, juga mencatat bahwa tren bullish emas masih memiliki potensi kenaikan, meskipun saat ini terjadi penurunan akibat lonjakan dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS.
Menurut Wickoff, level resisten pertama emas berada di USD2.700 per ons, dengan level support terdekat di USD2.618,8 per ons. Jika harga emas menembus level resisten ini, ada potensi harga untuk naik lebih tinggi.
Menurut analis FX Empire James Hyerczyk, lonjakan dolar AS akibat kemenangan Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat juga menekan harga emas.
Dengan pasar yang menantikan keputusan suku bunga dari The Fed, harga emas akan menghadapi level support kritis di USD2.708,7 per ons.
Hyerczyk menyatakan bahwa jika harga emas tidak berhasil bertahan di level tersebut, maka ada kemungkinan tren menurun akan berlanjut menuju level kunci di USD2.697,28 per ons.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.