Logo
>

BCA dan Manulife Luncurkan Reksa Dana Pasar Uang USD

Ragam produk keuangan yang relevan dengan kebutuhan berbagai segmen nasabah.

Ditulis oleh Desty Luthfiani
BCA dan Manulife Luncurkan Reksa Dana Pasar Uang USD
PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) dalam peluncuran Reksa Dana Pasar Uang USD

Poin Penting :

    KABARBURSA – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menggandeng PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) dalam peluncuran Reksa Dana Pasar Uang USD Manulife Liquid Fund USD Kelas A. 

    Produk tersebut dirancang untuk memberikan pertumbuhan modal yang stabil serta likuiditas tinggi, dan menjadi bagian dari upaya BCA dalam memperluas pilihan investasi berkualitas bagi nasabah.

    Direktur BCA Haryanto T. Budiman, mengatakan Manulife Liquid Fund USD Kelas A merupakan Reksa Dana Pasar Uang dalam denominasi Dolar Amerika Serikat (USD) yang sepenuhnya berinvestasi pada instrumen keuangan berdurasi pendek seperti deposito dan obligasi USD dengan tenor kurang dari 1 tahun. Produk itu menyasar kebutuhan investor yang menginginkan fleksibilitas pencairan, tanpa dikenakan biaya beli maupun jual, serta bisa menjadi sarana diversifikasi aset dan mata uang.

    “Komitmen kami adalah senantiasa menghadirkan ragam produk keuangan yang relevan dengan kebutuhan berbagai segmen nasabah. MAMI telah menjadi mitra strategis BCA dalam menyediakan produk Reksa Dana berkualitas, dan kami bangga dapat kembali berkolaborasi melalui peluncuran Reksa Dana Manulife Liquid Fund USD Kelas A," kata Budi melalui keterangan resmi yang diterima KabarBursa.com pada Selasa, 3 Mei 2025.

    Ia menambahkan bahwa kehadiran produk itu diharapkan dapat memperluas akses terhadap produk investasi USD yang stabil dan transparan, sekaligus mendorong inklusi keuangan di Indonesia.

    CEO & Presiden Direktur MAMI, Afifa mengaku berantusias dengan peluncuran ity. Menurutnya, “Reksa Dana ini dirancang sebagai solusi jangka pendek yang menjawab kebutuhan likuiditas serta stabilitas nilai simpanan dalam USD. Produk ini juga menjadi alternatif diversifikasi bagi investor yang telah memiliki eksposur pada saham dan obligasi dalam USD," ujar dia.

    Ia menjelaskan kehadiran Manulife Liquid Fund USD Kelas A tak lepas dari meningkatnya minat masyarakat terhadap investasi. 

    Berdasarkan data hingga Maret 2025, jumlah investor pasar modal tumbuh lebih dari 20 persen secara tahunan (YoY), sementara dana kelolaan wealth management BCA naik lebih dari 30 persen YoY.

    Produk ini tersedia mulai dari investasi minimum USD100 dan dapat diakses melalui kantor cabang BCA serta fitur Investasi di aplikasi myBCA bagi nasabah yang sudah pernah membeli Reksa Dana USD. Melalui aplikasi tersebut, BCA menawarkan layanan terintegrasi untuk jual beli produk investasi, perbandingan produk, manajemen portofolio, edukasi, serta notifikasi investasi jatuh tempo.

    PT Manulife Aset Manajemen Indonesia sendiri merupakan bagian dari Manulife yang telah hadir di Indonesia sejak 1996 dan mengelola dana hingga Rp97,4 triliun per Maret 2025. 

    MAMI dikenal sebagai manajer investasi terbesar di Indonesia dengan berbagai penghargaan seperti Fund House of The Year dari AsianInvestor dan Best Asset Management dari Asia Asset Management.

    Adapun PT Bank Central Asia Tbk, per akhir Maret 2025, melayani lebih dari 41 juta rekening nasabah dengan volume transaksi harian lebih dari 110 juta. Diperkuat oleh 1.264 kantor cabang dan 19.681 ATM, BCA terus mendorong transformasi digital perbankan melalui layanan seperti myBCA dan Halo BCA, didukung oleh lebih dari 27.000 karyawan.

    Peluncuran produk ini menunjukkan kolaborasi strategis dua institusi keuangan besar dalam merespons kebutuhan pasar akan investasi likuid berbasis USD, serta mempertegas komitmen keduanya dalam memberikan nilai tambah bagi investor Indonesia.

    Peluncuran di tengah penurunan harga saham BBCA. Jika menilik pada perdagangan sahamnya hari ini, saham BBCA mengalami penurunan 25 poin atau 0,27 persen di harga 9.075 per lembarnya.

    Penurunan harga saham ini mendekati rencana buyback atau pembelian kembali saham yang akan dilakukan hingga 24 Juni 2025. 

    Dalam laporannya di keterbukaan informasi, Corporate Secretary BBCA, Raymon Yunarto sebenarnya sudah menjelaskan jumlah saham buyback sebanyak-banyaknya Rp1 Triliun. 

    Ia juga memastikan hasil pembelian saham kembali itu tidak akan melebihi 20 persen dari total modal yang disetor. "Perseroan juga akan menjaga free float di angka minimal 7,5 persen," kata.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".