KABARBURSA.COM - Mambu, sebuah platform perbankan cloud SaaS, telah mengungkapkan hasil riset terbaru yang menunjukkan bahwa anak muda di Indonesia masih kurang percaya terhadap bank syariah. Hal ini juga menjadi alasan mengapa perbankan syariah di Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan Malaysia.
Hasil riset Mambu yang berjudul ‘Beliefs & Business: The Shape of Islamic Finance in 2024’ menunjukkan bahwa hambatan utama dalam mengadopsi perbankan syariah di Indonesia adalah kurangnya kepercayaan terhadap bank. Sebanyak 43 persen dari responden menyatakan bahwa mereka tidak sepenuhnya percaya bahwa bank benar-benar mematuhi prinsip syariah.
Namun, di sisi lain, riset juga menunjukkan bahwa kaum milenial dan Gen Z Muslim di Indonesia sebenarnya sangat antusias menggunakan perbankan syariah. Sebanyak 65 persen dari konsumen Indonesia yang disurvei menggunakan perbankan syariah untuk keperluan tertentu. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 31 persen konsumen milenial dan Gen Z Muslim secara global.
Malaysia adalah satu-satunya negara dengan proporsi muslim milenial dan Gen Z yang lebih tinggi yang menggunakan perbankan syariah untuk urusan tertentu, yaitu sebesar 77 persen. Riset tersebut mengidentifikasi bahwa 92 persen responden survei di Indonesia yang saat ini tidak menggunakan perbankan syariah ingin menggunakannya.
Market Sales Director di Mambu Asia Pasifik, Colin Kum menerangkan, Asia Pasifik mewakili sekitar 25 persen pasar keuangan syariah global, dengan Malaysia dan Indonesia sebagai yang terdepan di kawasan ini. Riset ini menyoroti besarnya minat konsumen terhadap perbankan syariah, dan memperjelas peluang yang dimiliki bank untuk menerapkan produk dan layanan sesuai syariah guna melayani pasar baru maupun yang sudah ada.
“Fokus yang berkelanjutan pada teknologi juga penting bagi bank, dengan 92 persen responden menyatakan pentingnya penyedia keuangan syariah untuk menawarkan opsi perbankan secara daring,” ungkap Kum dalam keterangannya, Selasa 23 April 2024.
Riset ini menyurvei sebanyak 1.513 responden muslim berusia 16-40 tahun di Inggris, Afrika Selatan, UEA, Indonesia, Malaysia, dan Arab Saudi. Adapun Mambu pertama kali melakukan riset pada tahun 2021, dan kembali dilakukan pada tahun 2024.
Laporan ini menyoroti bahwa Indonesia, meskipun memiliki populasi Muslim mendekati 90 persen, masih tertinggal dibandingkan Malaysia dalam hal penerapan perbankan syariah. Namun perbankan Indonesia masih unggul jika dibandingkan secara global (65 persen responden Indonesia menggunakan perbankan syariah dalam beberapa hal, dibandingkan dengan 77 persen warga Malaysia dan 31 persen secara global).